DUNIA MIMPI

119 12 0
                                    

BIAN'S POV 

Mataku terbuka. Menatap bingung ke sekitar. 

Jantungku berdebar dengan kuat dan nafas yang menderu sangat kencang.

Aku melihat disekitarku dan kemudian tertegun.

Rumah.

Aku ingat sekali tadi sesuatu telah menabrak tubuhku begitu kencang.

Kebingungan melihat apa yang terjadi dan sedetik kemudian aku teringat. Tanganku menjulur menyentuh kepalaku. Kuraba semua, mencoba mencari sesuatu. 

Darahnya tidak ada. Kepalaku baik-baik saja. Padahal masih terbayang dengan jelas badanku terpental karena dihantam dengan kuat. Kepalakupun tidak merasakan pusing. Seluruh badanku tidak terasa sakit. Apa ini?

"Apa aku koma sampai lama dan akhirnya dibawa ke rumah? Sangking lamanya membuatku tidak merasa sakit? Kalau begitu ini tanggal berapa?"

Aku menurunkan kakiku ke lantai. Merasakan bahwa badanku dari ujung kepala hingga kaki benar-benar tidak ada yang sakit dan luka apapun. Aku beranjak mengambil handphoneku.

"Ah! Handphoneku ditahun 2022 masih ada disini."

Aku menoleh kesekelilingku, tidak kutemui handphone lainnya. Berpikir mungkin Handphoneku sudah hancur sehingga yang tersisa hanya handphone lama yang rusak ditahun 2023. Tanpa berpikir aneh-aneh, akupun membuka handphone untuk mengecek tanggal dan jam.

"Hah?!!" 

Tanggal 05 Mei 2022, pukul 05.30

Aku menatap aneh, mengira bahwa handphoneku mungkin salah settingannya, aku mencoba membuka Instagramku. Keanehan terjadi lagi saat aku hanya bisa melihat tanggal 2022, bukan 2024. 

Apa ini? Kenapa aku kembali di tahun 2022, seharusnya sekarang tahun 2024 dan aku kehilangan Shena. 

Mengingat Shena membuatku menghela nafas, rasa sakitnya masih sangat jelas. Seolah ada beban yang terus bersarang pada dada dan punggungmu. Membuatku melihat ke arah jendela dan terdiam, merenungi segalanya. Mengingat semua kesalahan yang aku lakukan pada Shena. Merindukan masa-masa terakhir aku masih bisa membantu dan berguna untuknya. Aku begitu ingin bertemu dengannya lagi. Andai saja aku bisa memutar waku, aku akan menyelamatkan Shena sebisaku. Menghadapi semua bersama dan meminta maaf. Terlebih lagi aku akan mengatakan bahwa aku mencintainya. 

"Bian! Ayo bangun, katanya ada ujian jam 7 pagi!" Teriak mama dengan kencang dari arah luar kamarku. 

Ahh ujian.

"Hah?! Apa ma? Ujian?" Tanyaku lagi, memastikan. Aku kan sudah lulus, kecelakaan dan baru bangun dari koma. Ujian apa yang dimaksud? Ujian kehidupan? 

Tak lama aku mendengar langkah kaki seseorang mengarah ke kamarku dan kemudian pintu kamarku terbuka.

"Iya ujian, katamu ada ujian hari ini. Ayo kamu sudah memasuki UAS loh. Kan kemarin kamu yang suruh mama bangunin kalau jam 5." Kata mama sambil berkacak pinggang.

Aku menatap ibuku dengan bingung. Masih memproses semuanya. 

Tringg...

Bunyi notifikasi pesan dari handphoneku berbunyi. Aku menoleh dan mengambil handphoneku

From : Shena Johana - Teman Jenny

Pagi boy! Jangan lupa ada ujian, udah bangun belum? Semangat yaa :)

Jantungku kembali berdetak dengan cepat. Apakah ini mimpi?

Shena mengirimiku pesan, bahkan ada emoticon di dalamnya. Ini apa? Mana yang mimpi? Apakah ini mimpi? Baiklah, aku akan menjalani mimpiku dengan bahagia.

TAK BERSAMBUTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang