│KAKAK TEMEN│
Hari ini Jisung keluar dari rumah sakit. Kondisinya juga sudah jauh lebih baik. Dan kepulangannya hari ini di jemput oleh Minho. Iya. Minho menjemputnya dari rumah sakit.
“Ayo pulang.” ajak Minho. Dia baru saja menyelesaikan urusan administrasi rumah sakit.
“Eum, kak.” panggil Jisung dengan sedikit ragu. Dia memainkan jari tangannya dengan gelisa.
“Kenapa?” tanya Minho sambil mengerutkan dahinya. “Jangan bilang lo enggak bisa tinggal di rumah.” tebaknya.
“Bi-bisa, kok.” sergah Jisung dengan cepat. “Tapi, soal biaya rumah sakitnya ...,” Jisung menundukkan kepalanya. Minho mengerti dengan kegelisahan Jisung.
“Enggak usah lo pikirin. Sekarang kita pulang.” ucap Minho.
“Enggak bisa!” sergah Jisung yang membuat Minho menghentikan langkahnya. “Aku harus ganti uang Kak Minho.” ucapnya.
“Cuma uang kecil. Gue-”
“Tetep aja itu uang Kak Minho. Mau kecil apa gede, aku harus ngembaliin uang Kak Minho.” keukeuh Jisung. Minho menghela napas panjang.
“Oke. Biayanya sejuta.” Minho mengulurkan tangannya untuk meminta pada Jisung.
“Se-sejuta? I-itu ... apa enggak kebanyakan?” tanya Jisung dengan raut wajah terkejutnya.
“Enggak. Emang segitu biayanya. Mana? Mau lo ganti, kan?”
“A-anu. Aku enggak ada uang sebanyak itu, kak. Aku cicil boleh?” Jisung tersenyum kecil.
“Lo kerja?” tanya Minho yang membuat Jisung menggelengkan kepalanya.
“Lo enggak kerja. Trus mau cicil gimana?”
“Ya, aku emang enggak kerja. Tapi aku juga dapet uang dari bantu-bantu Tante April buat kue. Aku bisa-”
“Enggak bisa. Gue enggak suka nunggu lama. Uang yang lo dapetin dari bantuin nyokap gue juga enggak seberapa. Gue mau lo ganti uang gue hari ini.”
“Tapi, kak. Dari mana aku dapet uang sebanyak itu sekarang?” Jisung mengerutkan dahinya sedih.
“Ya udah, enggak usah di ganti.”
“Enggak! Pokoknya aku harus ganti uang Kak Minho. Ya, seengaknya tolong kasih waktu. Kalau cepet-cepet, aku enggak bisa nyari uang sebanyak itu.” Jisung menundukkan kepalanya sambil memainkan jari tangannya. Minho menghela napas panjang.
“Gue enggak bisa ngasih waktu kalau lo mau ganti pake uang. Tapi, kalau lo ganti pake yang lain, gue bakal kasih waktu.” ucap Minho. Jisung dengan cepat mengangkat kepalanya.
“Ganti pake yang lain?” tanya Jisung, bingung.
“Lo bisa ganti uangnya pake nilai matematika. Kalau lo bisa ngasih gue nilai seratus di ulangan matematika, gue bakal anggep uangnya udah lo ganti.”
“Tapi, aku enggak bisa matematika, kak.” Jisung sedikit menurunkan pandangannya.
“Gue bakal ajarin lo. Mulai hari ini, les private matematika buat lo di mulai.”
Jisung kembali mengangkat kepalanya. Dia menatap Minho dengan raut wajah terkejutnya. Dia tidak menyangka jika Minho akan mau mengajarinya. Setelah usahanya selama ini, si tupai berhasil membuat Minho mau membantunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Temen || MINSUNG
Fanfiction[WARN! BXB] [SELESAI] __________________ Miñsüngīas, 10 April 2024 "Mengejar bukan tentang ambisi. Taruhan bukan tentang gengsi. Cinta ada karena terbiasa. Tapi lara juga akan menjadi teman setianya." - Kalana Kana, 1417. __________________ 『〝MINSU...