│KAKAK TEMEN│
Cklek.
Suara pintu terbuka. Minho berjalan masuk ke dalam apartemennya dengan menarik Jisung di belakangnya. Si tupai terlihat sedikit kewalahan untuk menyamakan langkah Minho.
Brugh!
Jisung di hempaskan ke sofa oleh Minho. Dia berbalik menghadap Minho yang berdiri di dekat sofa. Si tupai melihat Minho menatapnya dingin sambil melepaskan jas dan menggulung lengan bajunya.
“K-Kak Minho mau ngapain?!” tanya Jisung dengan panik saat melihat Minho melepaskan dasi yang menggantung di lehernya dan melepaskan dua kancing atasnya.
“Menurut lo, gue mau ngapain?” Minho merendahkan dirinya dan mengurung Jisung di sofa dengan kedua tangannya.
“K-Kak Minho enggak lupa sama perjanjiannya, kan?” Jisung berusaha untuk tidak panik, tapi wajahnya terlihat jelas jika sedang panik.
“Perjanjian? Gue enggak lupa.” Minho semakin mendekat.
“K-Kak Minho,” Jisung memalingkan wajahnya sambil memejamkan mata erat. Tangannya menahan dada Minho agar tidak semakin mendekat.
Cup.
“Lo pikir gue mau ngapain, ha?”
Jisung membuka matanya dengan cepat ketika merasakan kecupan singkat di pipinya. Dia menoleh kearah Minho dan melihatnya tersenyum mengejek. Raut wajah si tupai seketika berubah kesal. Dia mendorong kuat dada Minho lalu berdiri dari sofa.
“Aku mau pulang.” kesal Jisung. Dia hendak berjalan ke arah pintu apartemen.
“Lo mau pulang kemana?” tanya Minho yang membuat langkah Jisung terhenti. Dia berbalik dan menatap kesal Minho yang memunggunginya.
“Aku masih punya rumah sendiri ya, kalau Kak Minho lupa.” sengit Jisung.
“Felix bakal marah kalau lo pulang ke rumah lo tanpa seijin dia.” Minho berbalik menghadap Jisung. “Udah siap musuhan sama sabahat sendiri?” tanyanya.
“Felix enggak mungkin musuhin aku cuma karena aku pulang ke rumah sendiri. Kak Minho enggak usah nakut-nakutin aku, deh.”
“Gue kakaknya Felix, gue jauh lebih kenal dia gimana dari dia kecil. Kalau lo enggak percaya, coba aja. Silahkan pulang ke rumah lo sekarang. Gue enggak akan ngelarang. Tapi kalau Felix marah sama lo, jangan salahin gue.”
Jisung mencebikkan bibirnya. Dia tidak ingin bermusuhan dengan Felix. Meski Jisung yakin, Felix tidak akan memusuhinya hanya karena pulang ke rumahnya sendiri. Tapi dia juga tidak ingin pulang tanpa berpamitan lebih dulu pada sahabatnya itu.
“Y-Ya udah, aku pulang ke rumah Felix.”
“Di sana enggak ada orang sama sekali. Lo yakin mau pulang kesana sendirian?”
“Om, tante, sama Felix ... belum pulang?” tanya Jisung dengan sedikit mengernyitkan dahinya. Ini sudah malam seharusnya mereka sudah kembali dari rumah nenek dan kakeknya.
Apa acaranya lama gitu, ya? Mungkin aja besok baru pulang.
“Gimana? Masih mau pulang ke rumah?” Minho memasukkan dua tangannya ke saku celana sambil menatap remeh Jisung.
Ngeselin banget sih! Untung ganteng.
“Aku tetep mau pulang kesana. Kalau Kak Minho mau disini, ya udah. Aku pulang sendiri aja.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Kakak Temen || MINSUNG
Fanfiction[WARN! BXB] [SELESAI] __________________ Miñsüngīas, 10 April 2024 "Mengejar bukan tentang ambisi. Taruhan bukan tentang gengsi. Cinta ada karena terbiasa. Tapi lara juga akan menjadi teman setianya." - Kalana Kana, 1417. __________________ 『〝MINSU...