Part 5 'Les Private Pertama'

391 55 74
                                    






























KAKAK TEMEN




























Pergerakan pelan terlihat di kelopak mata Jisung. Perlahan, kelopak mata itu mulai terbuka. Jisung mengedarkan pandangannya dengan sedikit mengerjap pelan. Dia mengulat badannya. Rasa kantuk masih menguasai Jisung.

Mata si tupai masih setengah terbuka. Sinar matahari terlihat dari balik gorden. Hari di luar sudah terang. Seharusnya Jisung bersiap untuk pergi ke sekolah, tapi dia masih mengantuk.

Ini karena semalam Jisung harus mengerjakan ulang soal-soalnya. Minho tidak membiarkannya untuk tidur sebelum menyelesaikan semua soalnya dengan benar. Jisung berusaha untuk menahan kantuknya dan fokus dengan apa yang di ajarkan Minho.

Tapi, Jisung tidak biasa begadang. Hasilnya, dia sudah tertidur ketika baru menyelesaikan lima soal. Satu soal saja Jisung harus mengerjakan dua sampai tiga kali. Itu kenapa si tupai hanya bisa menyelesaikan lima soal saja lalu setelahnya tertidur.

“Eumh. Ngantuk banget.”

Jisung merubah posisinya menjadi menyamping. Matanya yang sebelumnya setengah mengantuk, seketika terbuka lebar saat melihat wajah damai Minho yang tertidur. Jisung menatap lekat wajah Minho.

Bulu matanya yang panjang. Hidungnya yang mancung. Bibir tipisnya yang sedikit pucat dan kering. Bulu halus terlihat mulai tumbuh di janggutnya. Kumisnya juga terlihat tumbuh tipis. Tangan Jisung perlahan terangkat. Dia ingin menyentuh pucuk hidung Minho.

Grep.

Jisung terkejut ketika tangannya di cengkram oleh tangan Minho. Dia melihat kedua mata Minho yang terbuka dan kemudian menoleh padanya.

“Lo mau ngapain?” tanya Minho dengan menatap dingin Jisung.

Si tupai masih dalam keterkejutannya. Tapi, bukannya menjawab, dia malah menatap lekat Minho. Wajah baru bangun, rambut sedikit berantakan, sorot mata dingin. Entah kenapa menjadi perpaduan yang pas dan sempurna di Minho.

Bugh.

Minho dengan cepat bangun dan menekan tangan Jisung di atas kepala si tupai. Dia mengukung Jisung yang masih menatapnya. Perlahan Minho mendekatkan wajahnya.

“Sampe kapan mau liatin muka gue?” bisik Minho saat wajahnya hanya berjarak satu inchi dengan Jisung.

“Mata Kak Minho ... cantik.” gumam Jisung, tanpa melepaskan tatapannya. Matanya bergerak menelisik kedua mata Minho. Perlahan turun kearah hidung mancung itu.

“Hidung Kak Minho juga mancung.” gumam Jisung. Matanya kembali bergerak turun.

“Bibir Kak Minho juga-hmpt.”

Jisung membulatkan matanya saat Minho tiba-tiba mencium bibirnya. Otak si tupai seakan berjalan dengan lambat saat bibir Minho membungkam bibirnya. Bahkan Minho mulai melumat bibir bawahnya dengan pelan pun, Jisung masih diam terkejut.

Tok tok tok.

“Jisung? Udah bangun?”

Suara Felix yang terdengar di balik pintu, membuat Jisung mendorong dada Minho dengan kuat. Dia menatap Minho panik dengan bibir yang sedikit terbuka. Tanpa mengatakan apapun, Jisung turun dari tempat tidur dan hendak berjalan pergi.

Grep.

Langkah Jisung terhenti ketika tangannya di tahan oleh Minho. Si tupai mengerutkan dahinya seakan bertanya ada apa. Tapi, Minho hanya diam dan malah menarik tangan si tupai dengan kuat.

Kakak Temen || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang