Part 6 'Bolos Les'

339 52 29
                                    






























KAKAK TEMEN































“Eunghh,”

Jisung melenguh pelan sambil mengganti posisi tidurnya. Dia membalikkan badannya dan kembali menyamankan posisinya. Si tupai hampir tertidur kembali saat sepasang tangan menarik pelan pinggangnya agar mendekat.

Jisung sedikit memundurkan kepalanya. Dia sedikit mendongak untuk melihat dengan mata yang sedikit terbuka. Yang dilihatnya hanya samar-samar bayangan dari seorang yang memeluknya.

“Masih mau lanjut tidur?”

Mendengar suara Minho, Jisung kembali menutup matanya. Dia menduselkan kepalanya di dada Minho untuk kembali melanjutkan tidurnya.

“Aku masih ngantuk, kak.” gumam Jisung.

“Kalau lo mau lanjutin tidur lo, gue enggak ngelarang. Tapi kalau lo telat ke sekolah trus di hukum sama guru lo, gue enggak ikut tanggung jawab.”

“Emangnya udah jam berapa, sih?”

“Tujuh lewat lima.”

Kedua mata Jisung seketika membuka lebar. Dia dengan cepat bangun sampai pelukan Minho terlepas. Jisung melihat kearah jam yang ada di nakas sebelah Minho. Jam itu benar-benar menunjukkan pukul tujuh lebih lima menit.

“Kenapa Kak Minho enggak bangunin aku dari awal, sih?!” protes Jisung. Dia dengan panik menyibak selimut dan turun dari tempat tidur.

Minho hanya diam dan duduk di tempat tidurnya. Melihat Jisung yang panik berlarian kesana kemari untuk mengambil baju dan handuk. Hingga akhirnya si tupai masuk ke kamar mandi dan terdengar suara kran air terbuka.

Minho mendengus kecil sambil tersenyum miring. Dia menoleh kearah nakas di dekatnya. Mengambil jam digital itu dan mengaturnya kembali ke posisi awal. Setelahnya dia beranjak dari tempat tidur dan berjalan keluar dari kamarnya.

Tidak berselang lama, Jisung keluar dari kamar mandi dengan baju seragam yang sedikit berantakan karena terburu-buru di pakai. Rambutnya yang basah juga masih terlihat meneteskan air. Si tupai terlihat panik karena sudah terlambat ke sekolah.

“Gawat banget ini! Kalau gue sampe telat gimana?”

Jisung memakai kaos kakinya dengan tidak sabaran. Dia sampai hampir emosi karena kaos kakinya tersangkut jari kakinya sendiri. Setelah berhasil memakai kaos kaki, Jisung mengambil tas sekolahnya. Dia memasukkan asal buku yang menurutnya akan di gunakan hari ini. Karena untuk melihat jadwal pelajaran saja sudah tidak sempat.

Cklek.

Jisung keluar dari kamar dengan menenteng tas. Beberapa buku juga belum di masukkannya ke dalam tasnya. Si tupai berjalan menuju tangga dan menuruninya.

“Felix kenapa enggak bangunin gue, sih? Kan gue enggak buru-buru gini.” gerutu Jisung sambil menuruni tangga.

“Jisung, lo kenapa?”

Tap.

Langkah Jisung seketika berhenti saat mendengar suara Felix. Dia mengangkat kepalanya dan mendapati Felix duduk di meja makan dengan tangan memegang roti tawar. Si tupai mengedip bingung melihat Felix masih disana.

“Felix? Kok lo masih disini? Kenapa enggak berangkat? Kita udah telat tau!” Jisung kembali menuruni tangga dan menghampiri Felix dengan cepat. Dia terlihat sangat panik.

Kakak Temen || MINSUNGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang