⚠️⚠️⚠️ WARNING NIH, AWAS BOSAN⚠️⚠️⚠️ ADA 2200+ KATA DISINI, JANGAN ASAL SCROLL AJA YA NANTI GAK TAU ARAH ALURNYA KEMANA 🫵😇😇
Bedug masjid ditabuh keras menandakan waktu magrib telah tiba dan waktu berbuka disegerakan.
"Alhamdulillah!" Serempak semuanya termasuk Dayra dan Reynald(Leo)
Acil amah dan Rhea membaca doa berbuka puasa sementara Abang adek itu membuat simbol keimanan mereka sebelum menggenggam tangan masing-masing mengucap doa lirih.
Rhea meneguk air dan memakan 3 kurma, kemudian pamit untuk sholat magrib dikamar Acil Amah. Karena hanya dikamar itu yang tidak ada salib dan patung bunda Maria.
Setelah menunaikan shalat magrib cewek berhijab itu duduk kembali dimeja makan mengambil sedikit nasi dan lauk sederhana. (Seperti tempe dan bayam oseng)
Tanpa suruhan Dayra langsung mengambilkan satu potong ayam dan meletakkannya di piring Rhea.
"Dimakan! Jangan gak dimakan!" Titah cewek itu sedikit mengancam.
"Aku kurang suka ayam, Ra. Ganti ikan aja ya?"
"Mau ikan, apa Rhea? Ada sup salmon,bakso Tuna, sarden? Atau iwak haruan gangan keladi?" Tanya Leo menunjuk beberapa piring ber-bagai macam olahan ikan.
"Ikan haruan aja,"
Dayra langsung mengangkat panci ikan itu kehadapan Rhea. "Nah, ambil sendiri!"
"Kasi, Rhea! Kita tarawihan!" Pas sekali cewek berhijab itu sudah selesai makan. Ia beranjak untuk mengambil mukenanya di kamar Acil Amah.
"Luh, Nang! Simpanakan kulak nitu dikulkas! Kaina bisa ae kami mamakan imbah bulik tarawih," {tolong simpankan kolak itu dikulkas, nanti bisa kok kami makan habis pulang tarawih}
"Mau ikut, Bang? Ra?"
"Kamu ini, besok ikut kita ke gereja!" Cewek berhijab itu hanya cengengesan keluar dari rumah.
Piring-piring kotor sudah dibereskan oleh Abang adek itu. Bagian mencuci dan di tiriskan piring adalah tugas Leo dan merapikan meja makan urusan Lyo.
Sambil juga mereka memutar sholawat agar suasana tidak begitu sepi. Kadang-kadang mereka ikut membaca sholawat yang mereka dengarkan. 'Tak kalah menyejukkan dari lagu rohani.'
Sampai jam Didinding telah menunjukkan pukul 21:34. Acil Amah dan Rhea baru saja tiba dirumah.
"Tumben kalian lama?"
"Ya Allah, lawas banar imam tadi babacaan, panjang banar ayatnya!"
"Kebetulan banget tadi imamnya, baca surahnya lambat. Makanya jadi panjang," Rhea meletakan mukenanya di kamar Acil Amah.
"Pantesan,"
"Cil, kita ikut sahur ya, boleh?"
"Boleh banar, siapa menangati?" {Boleh banget, siapa yang larang?}
"Ikut masuk Islam juga gak papa," balas Rhea bercanda.
"Wah, fiks ini pengen ikut diajak ke gereja!"
⛅⛅⛅
Hari sudah berganti pagi, sinar matahari menembus celah-celah ventilasi kamar cewek yang masih tertidur pulas. Merasa silau dengan cahaya sekitar ia memutuskan membuka matanya perlahan-lahan.
Ia melihat sekitar seperti ada yang berbeda dari kamarnya terlihat lebih rapi dari sebelumnya. Rosario bergantung pada paku dinding dan patung-patung tersusun begitu rapi di atas meja.
![](https://img.wattpad.com/cover/362073215-288-k152049.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear best friend {REVISI}
Подростковая литератураHALO PEMBACA BARU👋 WELCOME. AKU SEKALU PENULIS CUMA MAU BILANG, KALAU CERITA INI SEDANG MEMASUKI TAHAP REVISI, JADI MOHON MAAF JIKA ADA KESALAHAN PENULISAN ATAU ADA PENULISAN YANG BERBEDA DARI SEBELUMNYA.🙏 TERIMAKASIH, "Kita harus jadi besti sel...