6

795 86 54
                                    

Don't forget to vote, comments and follow

.

.

.

.

.

Merasa pergelangan tangannya ditahan oleh seseorang, Sunghoon kembali berbalik. Menatap Jake yang kini sudah terduduk dengan tangan kanan yang menahan pergelangan tangan Sunghoon dan tangan kiri yang menahan piyamanya agar tidak terbuka lagi.

"Nggak. Jelasin sekarang juga." Ucap Jake dengan raut wajah tidak terima. Air mata nya masih nampak tersisa di kelopak mata Jake.

"Gue nggak bakal bisa tidur sebelum Lo jelasin sikap Lo barusan."

Mendengar perkataan Jake, gantian Sunghoon yang tidak tenang. Pasalnya, ada sesuatu yang harus Sunghoon selesaikan terlebih dahulu. Terlebih lagi dengan pemandangan wujud Jake di hadapannya. Membuat Sunghoon semakin meneguk ludah nya kasar.

"Jake, udah malem. Gue masih bisa jelasin besok." Bujuk Sunghoon mencoba melepaskan genggaman Jake perlahan. Tapi yang ada, Jake justru merasa makin tidak di hargai karna sikap Sunghoon yang seakan mempermainkan nya.

"Nggak! Lo sebenarnya nganggep gue apa sih, hah?! Seenaknya Lo tadi hampir merkosa gue tapi tiba-tiba Lo sekarang sok baik lagi gitu?! Lo pikir gua nggak punya hati?!?!" Seru Jake dengan air mata yang mulai bercucuran kembali. Membasahi wajahnya yang memerah.

Sunghoon yang melihat Jake menangis histeris jadi tak tega. Merasa bersalah karna sepertinya dirinya barusan sedikit kelewatan. Sunghoon memegangi pundak Jake, tapi ditepis begitu saja oleh Jake.

"Gue bukan barang apalagi mainan! Hanya karna gua nolak perjodohan ini bukan berarti Lo bisa ngelewatin batas kayak tadi!! Candaan Lo nggak lucu, Berengsek!!!" Racau jake dengan air mata yang terus membanjiri wajahnya.

Jake menangis pilu menatap Sunghoon. Tangan nya sedari tadi memegangi kancing baju piyamanya kencang. Perasaan nya jelas sakit. Rasa takut dan marah bercampur menjadi satu. Menatap Sunghoon dengan tatapan pedih nya.

"Jake, maaf. Gue tahu tadi gue agak kelewatan." Ucap Sunghoon mencoba mendekati Jake lagi.

"Bajingan Lo...." Lirih Jake tak menolak Sunghoon yang mulai mendekati nya.

Sunghoon tersenyum lembut menanggapi nya. "Iya, gue emang bajingan." Balas Sunghoon halus.

"Lo bikin gue takut, anjir." Aku Jake jujur.

Secara perlahan, Sunghoon memeluk tubuh Jake. Merengkuh tubuh kecil itu untuk didekapnya. Mencoba menenangkan dengan sentuhan lembut. Menenggelamkan tubuh ringkih Jake pada pelukannya.

"Lo nggak tahu rasanya hampir di perkosa gimana!" Racau Jake.

Tapi Sunghoon justru tertawa kecil. Mulai menganggap lucu racauan-racauan yang diucapkan oleh Jake.

"Gue dominan, Jake. Mana bisa diperkosa."

"Gue perkosa balik Lo!" Sengit Jake memukul pelan tubuh Sunghoon ditengah isakannya.

Tawa Sunghoon pecah seketika. Mentertawakan ucapan Jake yang diluar nalar. Tadi aja menciut, mana bisa malah merkosa balik Sunghoon. Tangan Jake lagi-lagi mengepal memukul pundak Sunghoon pelan. Kesal karna ditertawakan.

2# We Got Married | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang