3

1K 115 33
                                    

Don't forget to vote, comments and follow

.

.

.

.

.

Paginya, dengan mengendap-endap, Jake keluar kamar. Jake masih belum mau menemui orang tuanya. Semalam Jake memang menyetujui perjodohan tersebut. Tapi bukan berarti Jake tidak memiliki cara untuk lolos dari perjodohan tersebut.

Kepala Jake menoleh ke kiri dan ke kanan. Di pundak kirinya telah tersampir tas navy dan earphone kesayangan nya. Jake akan berangkat ke kampus secara diam-diam menggunakan tadi. Kemudian menemui Jay untuk mencari solusi bersama. Semenjak Jake menelpon Jay semalam, tiba-tiba pacarnya itu tak bisa dihubungi lagi sampai pagi ini.

Jake melongokkan kepalanya ke lantai bawah. Sepi. Hanya ada beberapa maid yang wara-wiri untuk mengerjakan tugasnya. Jake segera turun ke bawah. Mengambil langkah seribu mumpung orangtuanya belum nampak. Jake terus menengok ke kanan dan ke kiri. Takut kalau tiba-tiba orangtuanya muncul secara mendadak.

Akhirnya Jake sampai di pintu depan. Jake meraih handle pintu. Membukanya, dan....

"Eh, ini anaknya sudah siap."

Senyum Jake luntur begitu saja. Di teras rumah nya yang luas, terdapat Mommy nya yang telah nampak cantik, Daddy nya yang telah siap dengan setelan jasnya dan ditambah..... Sunghoon.

Cowok itu nampak semakin tampan hanya dengan mengenakan T-shirt putih dan jeans dari blue. Di kursi yang di dudukinya terdapat jaket versity yang senada dengan celana jeans nya.

Sialan!, Maki Jake dalam hati.

"Pagi, Jake." Sapa Sunghoon.

Dengan terpaksa Jake menarik kedua sudut bibirnya menjadi sebuah senyuman kaku. "Pagi." Balas Jake sekenanya.

"Berangkat bareng Sunghoon ya, Jake." Pinta Mommy Sim.

"Tapi aku sudah memesan taxi." Ucap Jake berharap agar bisa pergi ke kampus tanpa Sunghoon.

"Batalkan. Kamu berangkat bareng Sunghoon." Ucap Daddy Sim bersuara.

Kalau begini, Jake nggak bakal bisa nolak lagi. Dengan kesal, Jake asal mengiyakan. Hanya diantar. Tak masalah. Jake tetap sampai kampus nanti setidaknya, dan bisa bertemu Jay.

Keduanya berpamitan. Jake mengikuti langkah Sunghoon dengan malas ke arah mobil Bugatti hitam yang terparkir di depan rumah. Jake pikir Sunghoon pasti sengaja membawa mobil keren. Meski dalam benak yang paling dalam, Jake semakin tertarik dengan Sunghoon.

"Ngapain sih Lo Dateng kesini pagi-pagi?" Cerca Jake saat mereka telah masuk ke dalam mobil.

"Biar kita bisa makin deket, Jake." Jawab Sunghoon seadanya.

Dalam waktu dekat ini, mereka akan mengadakan pertunangan. Kemudian segera mengadakan pernikahan begitu mereka sama-sama lulus satu tahun lagi. Oleh karena itu, Sunghoon pikir dia harus mencoba untuk membuat Jake setidaknya untuk menerima keberadaan nya. Lagipula, cinta bisa datang karma kebiasaan.

2# We Got Married | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang