Setelah makan malam, Azkana memutuskan untuk menonton televisi diruang tengah, saat sedang asyik menonton, tiba tiba tenggorokannya terasa kering, ia pun memutuskan untuk mengambil air minum di dapur.
Malam ini rumah milik Kaleo sedikit sepi karena sebagian pelayan sudah pulang, Azkana pun meraih sekotak susu didalam kulkas dan membawanya kembali keruang tengah.
Azkana kembali menikmati acara televisinya seraya menyedot susu kotak untuk menghilangkan rasa hausnya.
Tiba tiba terdengar suara langkah kaki dari ruang tamu, ternyata suara itu berasal dari langkah kaki Kaleo dan seorang temannya, Kedua mata pria tersebut menatap Azkana yang terdiam disana, begitupun Azkana yang menatap kedua pria itu bergantian.
"Azkana cepat masuk kamar!!" Marah Kaleo, pasalnya Azkana masih dengan pakaian yang sama yaitu celana pendek dan kaos milik Kaleo.
Azkana yang ketakutan pun tanpa banyak bertanya langsung berlari menuju kamarnya, sebelum menutup pintu kamarnya Azkana masih sempat mengintip dari balik pintu, terdapat Kaleo dengan tatapan menusuknya, berbeda dengan temannya yang tersenyum lebar kearahnya.
"Serem banget sih Pak Kaleo! kenapa tiba tiba marah gitu sih?" Azkana kesal karena ia tidak tahu dimana letak kesalahannya.
Sementara itu, Kaleo dan seorang temannya yang bernama Rama, mendudukkan dirinya diruang tengah.
"Gila! mulus banget bro, boti baru lo?" Tanya Rama.
"Nggak anjing! lo pikir gue gay?!" Marah Kaleo tidak terima.
"Terus siapa? sepupu lo? kok gue nggak tau?" Tanya Rama penasaran.
"Emang lo harus tau?" Ujar Kaleo dengan wajah datarnya.
" Ya nggak sih.." Rama menggaruk lehernya yang tidak gatal, pria itu membenci situasi seperti ini.
"Kayaknya gue gay deh, boleh kali dia buat gue" Ucap Rama dengan entengnya.
"Mending lo diem sebelum kesabaran gue habis" Peringat Kaleo.
"Bercanda kali bro serius amat lo" Ucap Rama terkekeh.
Mereka mengobrol hingga larut malam, membahas pekerjaan sampai jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam.
"Gue balik ya bro, jangan lupa besok siang ada meeting" Pamit Rama dianguki Kaleo.
Meskipun sudah larut malam, Azkana belum berniat untuk tidur, remaja itu malah asyik bermain ponselnya.
Tiba tiba sebuah notifikasi mengganggunya, teman sekolah Azkana mengirim sebuah video dan Azkana yang penasaran pun segera membukanya.
"Vivian ngirim video apa sih" Ucapnya.
Tiba tiba panggilan masuk dari Vivian, tanpa ragu Azkana oun mengangkatnya.
"Halo?" Ucap Azkana.
"Cepet liat Vidio yang gue kirim, biar lo nggak polos polos amat! biar kita nggak dikatain boti terus!!" Ucap teman Azkana dari sebrang sana.
"Emang Vian ngirim vidio apa?" Tanya Azkana terlihat mengerutkan dahinya.
"Liat aja sendiri, jangan lupa pakek earphone, terus nontonnya di dalem kamar biar nggak ketauan!" Saran Vivian.
Teman Azkana memutus panggilannya sepihak, Azkana yang penasaran pun mengeklik Video yang dikirim oleh Vivian.
Terlihat di dalam Video tersebut pasangan lawan jenis sedang berciuman mesra, perlahan tangan sang pria membelai vagina si wanita dari balik celana dalamnya.
Azkana yang awalnya menonton dengan serius, nafasnya pun mulai memburu, rasa aneh hinggap di tubuhnya, kelaminnya terasa berkedut dan tubuhnya panas dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner || Nomin [REVISI]
FanfictionWarn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"