8

13K 304 1
                                    

Azkana tertidur di gendongan Kaleo, Pria itu menggendongnya ala koala, maid yang melihat adegan itu pun kebingungan, namun mereka hanya membisu menundukkan kepalanya.

Dengan raut datarnya Kaleo menaiki tangga "Mas ayo pulaangg~" rengek Azkana dalam tidurnya.

Kaleo menyunggingkan senyumnya, meletakkan Azkana di ranjang besar miliknya.

"Kita udah sampe rumah Na, lepasin dulu tangannya, Mas mau mandi" Ucap Kaleo saat Azkana menggenggam dasi Kaleo.

"Mas jahaaat.." Dengam mata yang masih terpejam, bibir Azkana melengkung kebawah.

"Emangnya Mas jahat kenapa?" Bingung Kaleo.

"Kenapa tadi Mas bilang kalo Kana temennya mas?!" Sentak Azkana yang masih terpengaruh oleh alkohol.

"Emangnya Mas tadi bilang gitu?" Kaleo terlihat menahan kekehannya.

"Girl, Friend, tadi mas bilang gituu~" Remaja itu kembali merengek.

"Kamu sadar nggak sadar tetep bodoh ya Na" Lirih Kaleo.

"Kana juga nggak suka kalo Mas deket deket sama cewek itu! dia jelek!" Azkana menunjuk nunjuk Kaleo dengan mata yang masih terpejam.

Kaleo mendongak menatap langit, pria itu mengulum senyumnya dengan sekuat tenaga.

"Kenapa? kamu cemburu?" Tanya Kaleo.

"Nggak cemburu! Kana nggak suka! Kana nggak mau liat cewe itu lagiii~" Pekik Azkana diakhiri rengekan yang membuat Kaleo semakin gemas.

Remaja itu akhirnya terlelap, Kaleo pun bisa bernafas lega setelah melihat tingkah Azkana yang membuat aliran darahnya berdesis hebat.

.....

Jam sudah menunjukan tengah malam, Vivain hanya berganti ganti posisi tidak bisa menutup matanya, remaja itu bergerak gelisah melirik Violet yang sudah terlelap.

Sangat tidak terpikirkan olehnya jika kini tidur dengan lawan jenis, karena selama ini Vivian bisa dibilang laki laki yang rajin dan tidak ada waktu untuk mendekati wanita.

Vivian melirik celana pendeknya yang menggembung, remaja itu rasanya ingin menagis saja, bagaimana bisa hanya melihat Violet yang terlelap dengan sedikit belahan dada, kejantannya sudah nyeri.

Vivian mengguling gulingkan badannya dengan cepat, terlalu frustasi sampai terdengar isakan tangis, ia terlalu malu untuk masturbasi membayangkan Violet.

"H-hikss.. ngghhngg.." Erang Vivian.

"Lo kenapa sih?! udah malem berisik banget?!" Sentak Violet yang terganggu dengan pergerakan Vivian.

"H-hiks.. titit Vian sakiit.. huaaa" Tangisan Vivian pecah.

Violet memalingkan wajahnya saat melihat sesuatu menggembung di balik celana Vivian.

"Kok bisaaa? lo abis ngapain?!" Violet pun ikut frustasi.

Telinga Vivian memerah malu, matanya melirik belahan dibalik kaos tipis Violet.

"Mesum lo!! keluar dari kamar gue!!" Pekik Violet, pipinya merona malu bercampur kesal.

"Nggak mauu.." Vivian menyebikkan bibirnya dengan mata berkaca kaca.

"Kalo gitu cepet tidur! udah malem, tutup mata lo!" Violet membelakangi Vivian, jantung gadis itu berdetak kencang, ia pikir Vivian adalah laki laki yang polos dan menggemaskan karena itu Violet berani mengajaknya tidur seranjang, namun berbanding terbalik dengan sekarang, Vivian terangsang hanya karena melihat belahan dadanya.

"Viooo.. bantuin Viaann.." Rrmaja itu mendekat, melingkarkan pergelangan tangannya di pinggang ramping Violet.

"Hiks.. Vio udah tidur ya?" Tanya Vivian memastikan.

Perfect Partner || Nomin [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang