Pagi hari tiba, kedua pasang manusia itu masih terlelap dalam tidurnya, Azkana yang tampak nyaman dalam pelukan lengan Kaleo yang hangat.
Perlahan pria itu membuka matanya, yang dilihatnya pertama kali adalah wajah damai Azkana, senyum Kaleo timbul saat mengingat kejadian semalam, kini Azkana pasti kelelahan karena ulahnya, membuat Kaleo sedikit membanggakan dirinya.
Kaleo yang merasa gemas itupun mulai jail menoel noel pipi berisi Azkana, menggerayangi tubuh telanjang Azkana sesekali mengirup dalam dalam aroma remaja cantik itu, halus dan wangi.
"Mas ngapain sih?" Kaleo yang asyik dengan kegiatannya pun tersenyum.
"Kebangun ya?" Ujar Kaleo.
"Diem tangannya, Kana masih ngantuk" Azkana kembali menutup matanya seraya menepis tangan besar Kaleo.
"Udah jam 8 sayang, Mas mau ke kantor, kamu mau ikut apa dirumah aja?" Tanya Kaleo.
"Ikuutt.." Azkana segera bangkit dari tidurnya.
"Mandi dulu yuk, Mas gendong sini" Dengan senang hati Kaleo mengulurkan tangannya.
"Kana bisa sendiri kok" Azkana menolek halus.
"Yakin? udah sini aja sama Mas, pasti selangkangannya sakit kan?" Bujuk Kaleo, saat melihat Azkana meringis ngilu bersamaan dengan pipinya yang merona malu.
"Tapi nanti Kana mau mandi sendiri ya?" Azkana terperenjat saat dengan mudahnya Kaleo menggendong tubuhnya, dan berjalan menuju kamar mandi.
"Mandi bareng aja biar nggak kelamaan"
...
"Mas! Kana pengen makan ayam geprek boleh ya?" Tanya Azkana dengan raut penuh harap.
"Kamu suka banget ayam geprek ya?" Tanya Kaleo, dijawab anggukan semangat dari Azkana.
"Jangan keseringan ya, kamu kan suka yang pedes banget, nggak baik buat lambung" Peringat Kaleo.
Azkana menghela nafas jengah, "Semuanya aja nggak boleh! makan ciki nggak boleh, permen nggak boleh, es krim nggak boleh, sekarang ayam geprek juga nggak boleh! huh!" Celoteh Azkana membuat Kaleo tidak kuasa menahan senyumnya.
"Boleh sayang.. tapi jangan keseringan" Ujar Kaleo, mengelus surai Azkana yang memasang wajah cemberut.
"Yaudah pesenin Kana ayam geprek, udah laper banget soalnya" Keluh Azkana mengelus perut ratanya.
"Disini ada levelnya, mas pesenin yang level dua aja ya?" Tawar Kaleo.
"Kok level dua? nggak pedes dong.." Raut Azkana mendadak lesu.
"Yaudah level tiga" Ujar Kaleo.
"Kana biasanya makan yang level lima" Ujar Azkana dengan entengnya.
"Itu pedes banget sayaangg.. nanti kalo kamu sakit perut gimana? emangnya kamu bisa ngabisin?" Heran Kaleo.
"Kana udah biasa kok" Ujar Azkana lagi lagi membuat Kaleo tak habis pikir.
"Level tiga aja ya, nurut" Ucap Kaleo tidak bisa dibantah.
"Yaudah tapi sama eskrim ya?" Azkana menatap penuh harap, akhirnya Kaleo bergumam setuju.
"Udah Mas pesenin, nanti ada resepsionis yang nganter kesini, Mas mau meeting dulu sebentar, kamu nggak papa kan disini sendiri?" Ucap Kaleo merapikan setelan jas nya.
"Nggak lama kan?" Tanya Azkana.
"Paling lama setengah jam, nanti kalo lebih dari setengah jam, kamu boleh nyusul ke ruang meeting" Ujar Kaleo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner || Nomin [REVISI]
FanfictionWarn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"