12

11.9K 307 32
                                    

Setelah mengantar Azkana berangkat sekolah, Kaleo sibuk karena akan bertemu client dari luar negeri.

"Kaleooo~ kamu sibuk ya? padahal aku mau ngajak kamu shoping" Jianna yang tiba tiba memasang wajah murung.

Kaleo menghela nafasnya kasar, ia sudah sangat jengkel dengan keberadaan Jianna yang selalu menggangunya.

"Aku sedang sibuk, pergilah" Usir Kaleo halus.

"Aku nggak bakal gangguin kamu kok, kamu mau ada pertemuan sama client kan? nggak papa aku tungguin kamu sampai selesai" Ujar Jianna.

"Tidak perlu, pulanglah aku sedamg tidak ingin diganggu" Ketus Kaleo.

"Kamu ini kenapa sih?! aku tuh mau ketemu kamu! emang salah ya? kamu itu tunangan aku Kal, kita akan menikah sebentar lagi" Kesal Jiannna.

"Jangan bermimpi! aku tidak pernah tertarik padamu sampai kapanpun! jadi berhenti berbicara omong kosong" Ujar Kaleo.

"Kamu bercanda kan Kaleo? kamu bohong kan? kamu cinta kan sama aku?" Raut Jianna bingung sekaligus takut.

"Tidak" Jawab Kaleo singkat.

"Aku tau kamu cinta sama aku Kaleo, kamu pasti lagi capek kan makanya asal ngomong? kita bicarain ini lain kali aja ya?" Jianna meraih telapak tangan Kaleo berniat menenangkan pria itu, namun Jianna dibuat kaget karena tangannya ditepis begitu saja.

"Aku tidak berbohong, aku tidak pernah mencintaimu Jianna, turunkanlah rasa percaya dirimu itu" Ucap Kaleo.

"Tapi kenapa?! kenapa Kaleo?! selama ini aku berpikir kamu mencintaiku karena sikapmu Kaleo! selama ini kita sering bercinta dan kamu juga menikmatinya kan? sikapmu juga seolah olah menunjukan kalau kau juga mencintaiku!" Jianna berteriak meluapkan emosinya.

"Kita bercinta karena kamu yang mengajakku terlebih dulu kan? aku tidak pernah memintanya darimu, kamu yang dengan suka rela memberikannya bukan?" Kaleo menatap Jianna mengejek.

"T-tapi tidak mungkin, setelah apa yang kita lakukan selama ini, tidak mungkin kamu tidak jatuh cinta padaku" Jianna menggeleng tidak percaya.

"Mungkin saja, karena aku tidak mungkin tertarik dengan wanita rendahan sepertimu, apa kamu pikir aku tidak tau? kamu mendekati semua pria dari perusahaan lain kan? jangan kamu pikir aku bodoh Jianna, kamu sudah mengajak mereka semua bercinta agar mereka mau bekerja sama dengan perusahaan ayahmu kan?" Ujar Kaleo membuat Jianna kehabisan kata kata.

"T-tapi aku terpaksa Kaleo, a-aku dipaksa ibuku, tapi aku hanya mencintaimu Kaleo, sungguh aku tidak berbohong!" Jianna berkaca kaca, gadis itu membujuk Kaleo dengan suara bergetar.

"Terserah aku tidak perduli" Acuh Kaleo.

"Ini pasti karena anak laki laki itu kan? apa kamu beneran suka sama dia Kal? kamu gay? jangan bercanda Kal aku lebih baik daripada dia, aku lebih bisa memuaskanmu dibandingkan dia" Jianna membanggakan dirinya.

"Dari segi manapun kamu tidak sedikitpun lebih baik darinya Jianna, kamu dan Azkana berbeda kelas,  jadi jangan memaksakan dirimu agar sepadan dengannya" Ujar Kaleo menusuk.

"Kumohon Kaleo, aku benar benar mencintaimu, aku akan melakukan apapun untukmu aku janji, tolong menikah denganku, lagipula ibumu juga setuju kan? aku tau kamu nggak bisa menolak permintaan ibumu Kal" Jianna tidak henti hentinya memohon pada Kaleo.

"Pergilah, jangan mengemis seperti orang bodoh, kamu semakin membuatku jijik" Kaleo menatap hina Jianna, sebelum pergi dari ruang kerjanya, meninggalkan Jianna yang bersimpuh dilantai.

....

"Lo mau tau sesuatu nggak Na?"  Vivian tersenyum aneh.

"Apa?" Kening Azkana mengkerut.

Perfect Partner || Nomin [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang