"Masuk aja, kenapa masih disitu?" Violet menatap datar Vivian yang berdiri diambang pintu kamarnya seperti orang kikuk.
"Ng-nggak papa?" Tanya Vivian ragu ragu.
"Masuk aja, gue mau ganti baju dulu" Ucap Violet dianguki Vivian.
Remaja itu duduk di pinggiran ranjang, penglihatanya menyuduri setiap sudut kamar bernuansa putih itu, kamarnya cukup berantakan, buku diatas meja berserakan, dan atribut sekolahnya yang diletakan sembarangan.
"Kamarnya lebih berantakan dari pada kamar gue" gumam Vivian.
Vivian keluar dari wakl in closet dengan kaos santai dan celana pendek, rambutnya yang dicepol membuat Vivian terpaku, Violet tampak lebih feminim dan manis daripada sebelumnya.
"Lo udah makan?" Tanya Violet, memecah lamunan laki laki didepannya.
"Belum" Jawab Vivian jujur.
"Aku nggak papa disini? kamu kan cuma tinggal sendirian" Ujar Vivian.
"Lo takut kita di grebek?" Violet bertanya asal.
"M-maksuk aku nggak-"
"Santai aja, gue udah ijin kok sama bokap lo, kata bokap lo nggak papa, lo mau nginep disini juga nggak papa" Jelas Violet.
"Masa? tumben" Heran Vivian, pasalnya selama ini dirinya sangat dibatasi untuk pergi atau bermain, munkin ayahnya sudah menepati janjinya.
"Lo kalo mau mandi di kamar sebelah, gue mau masak dulu, nanti kalo udah selesai turun aja" Ucap Violet diangguki Vivian.
"Kenapa nggak mandi disini aja, sama aja kan" Lirih Vivian setelah kepergian Violet.
Akhirnya tanpa seizin pemilik kamar, Vivian melangkah memasuki kamar mandi.
Remaja itu terbelalak, saat melihat sebuah bra dengan celana dalam berwarna hitam yang tergeletak di pinggir wastafel, mendadak telinganya memerah, memang Violet benar benar jorok.
Dengan segera Vivian memulai acara mandinya agar cepat selesai dan makan siang mengisi perutnya.
Tok.
Tok.
Tok."Vian? kenapa lo mandi disini? nih gue bawa baju buat lo, gue taro di atas kasur" Ucap Violet.
"I-iyaa!" Sahut Vivian dari dalam kamar mandi.
...
Kaleo memangut bibir Azkana seraya berjalan memasuki rumah, posisi Szkana kini memberontak di gendongan Kaleo.
"Mmpphh! eunghh!" Azkana bergerak gelisah seraya memukul dada bidang Kaleo, terlihat Axkana yang kewalahan mengimbangi permainan bibir Kaleo, karena mereka melakukan ciuman itu masih bisa dihitung jari, bahkan Kaleo lah yang mengambil ciuman pertama Azkana.
"Kenapa Na?" Kaleo sedikit kesal melepaskan tautan bibir mereka.
"Turunin mas! malu tau! nanti kalo ada orang yang liat gimana? mas Kaleo ciuman sama cowok! nggak malu?!" Pekik Azkana.
"Memangnya kamu cowok?" Kaleo menahan kekehannya, melihat Azkana yang mendengus kesal.
"Turunin!" Azkana kembali mrmberontak.
"Nggak mau lanjutin yang barusan?" Kaleo mengangkat alisnya menggoda.
"Nggak! turunin! Kana malu tau!" Sentak Azkana, semakin membuat Kaleo gemas saja.
"MAS! MAS! TURUNIN! MAS!" Kaleo terkekeh, menikmati Azkana yang memberontak di pelukannya, dengan santai pria itu menaiki tangga, tidak perduli mata pelayan dan yang lainnya melihat mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner || Nomin [REVISI]
FanfictionWarn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"