FRONTAL WORDS!! DIRTY TALK!! HARD SEX!!
"Maaass.. Kana nggak kuath.. ngghh.. berhentih dulu.." Ujar Azkana susah payah.
"Yakin mau berhenti? udah becek gini" Ucap Kaleo yang tidak berhenti mengerjai permukaan memek Azkana meskipun paha remaja itu sudah bergetar.
"Nghh.. Kana capekh.." Keluh Azkana.
"Kok capek? Mas belom masuk loh sayang.. liat punya Mas udah ngaceng begini" Ujar Kaleo mengelus kejantanannya dari luar celana.
"Pintunya belom dikunci Mas" Peringat Kana, menoleh kearah pintu.
"Nggak usah dikunci, biar Jianna masuk terus dia liat kamu lagi Mas entot, biar dia tau kalo kamu suka kencing sembarangan" Ujar Kaleo mengungkung tubuh kecil Azkana.
"Gila ya kamu mas?! kunci dulu pintunya! Mamanya Mas juga masih disini kan? gimana kalo mereka denger?" Pekik Azkana.
"Nggak bakal sayang.. kamarnya kedap suara, Kamu teriak sambil gemeter juga nggak bakal kedengeran" Ujar Kaleo.
"Maaass.. stop ngomong kaya gitu" Lirih Azkana mengalihkan pandangannya dengan pipi merona.
"Bener kan? ini memeknya suka kencing sembarangan? apalagi kalo itilnya dikucekin, iya kan?" Kaleo terus mengeluarkan kata joroknya bermaksud menggoda Azkana.
"Diem ih!" Sungguh Azkana merona,ia tak sanggup merasakan geli disekitar pipinya, sehingga remaja itu menutupi pipinya yang sudah merah padam.
"Ngangkang yang lebar" Perintah Kaleo.
Pria itu semakin dibuat terangsang saat melihat lipatan daging didepannya yang tampak basah oleh lendir dan squirtnya barusan.
Tangannya bergerak membuka lipatan kemerahan itu, ia bisa melihat lubang kecil yang pernah dimasuki kejantanannya, serta klitoris yang selalu ia mainkan, kini tampak mengkilat berkedut.
Begitupun Azkana yang nafasnya mulai memburu, malu dan terangsang bercampur menjadi satu, bibir bawahnya yang ia gigit untuk menahan sesuatu yang bisa keluar kapan saja.
Kepala Kaleo seperti meremang saat menghirup aroma kewanitaan yang menyeruak dihidungnya, jempolnya terulur menyentuh kelentit Azkana yang muncuat, terbukti respon Azkana yang tersentak membuat Kaleo terkekeh.
Perlahan namun pasti jempol Kaleo mulai mengusak disana, tepat pada bagian kelentit si remaja yang menjadi favoritnya.
"Ngghh Mash.." Lenguh Azkana mulai terdengar, bersamaan dengan Kaleo yang mengecupi paha dalam miliknya.
"Enak sayang?" Tanya Kaleo, dijawab anggukan cepat oleh Azkana.
"Pipisnya mau keluarh lagi.." Ujar Azkana merasakan cairannya yang akan segera keluar.
"Mas belom keluar sama sekali loh sayang..
tahan dulu ya?" Jawab Kaleo masih setia mengerjai lubang memek Azkana yang berkedut intens."Ngghh.. Ngga kuat Massh.." Lenguh Azkana menyempitkan lubang beceknya sekuat tenaga.
"Tahan sayang.. nggak boleh pipis sebelum Mas bilang keluar, paham?"
"Hiks.. nggak kuat Maash.. ngghh.. aahh.." Azkana sedikit terisak karena frustasi, squirtnya sedikut menetes tanpa bisa ia tahan.
"Kok keluar? tahan Kana! bocor banget ya memeknya hah?" Kaleo tampak emosi.
"Mau pipish please.. hiks ahh.."
"Keluar" Ucap Kaleo bersamaan dengan sentilan cukup keras tepat di klitoris Azkana.
"AAKHH! MAASSS.. NGGHH.." Azkana memekik dengan pinggangnya yang menjulang tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Partner || Nomin [REVISI]
FanfictionWarn: boypussy frontal words 18+ "Mau kuajari caranya masturbasi?"