10

40 6 0
                                    

Hai
Annyeong Teumm.
Hope you enjoy it.
Don't forget to vote and coment.
Typo bertebaran.
Teubaaaaaaaaaa
💎💙💎💙💎💙




































Dokter Vernando selesai memeriksa kondisi Bintang yang mengeluh sakit kepala.

"Adek maksain buat inget masa lalu lagi yaa?" tanya sang dokter.

"....." diam tidak berani menjawab.

"Kakak kan udah sering bilang sama adek tentang itu.Kenapa masih di langgar hmm?" menggenggam kedua tangan Bintang.

"....." masih diam dan menundukkan kepalanya.

"Yaudah kalau adek belum mau cerita alasan Adek sebenarnya.Tapi lain kali jangan di paksain yaa sayang.Kakak cuma khawatir nanti terjadi sesuatu sama kamu." merapikan poni Bintang.

"Maaf kakk." cicitnya lirih.Aihh sangat menggemaskan.

"Yaudah di maafin.Tapi jangan di ulangi lagi ya sayang."

"Iyaa janji nggak di ulangi lagi." tersenyum simpul.

"Yaudah tunggu kakak ya.Pulang bareng kakak aja.Mobil kamu biar di bawa sama orang suruhan kakak." titah sang dokter muda dan langsung di iyakan oleh Bintang.

Karena sedikit bosan Bintang memutuskan untuk keluar dari ruangan sang tunangan.
Hendak ke taman rumah sakit saja.Mencari udara segar.

Di taman rumah sakit Bintang tengah duduk di bangku yang tak jauh dari air mancur.

Ia melihat sekeliling.Ada beberapa pasien yang menghabiskan waktu senggang mereka disana.

Ada anak kecil.Ada yang seumuran dengannya.Ada lansia dan juga orang dewasa lainnya.

Saat menikmati kesendirian nya.Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang tak ia kenal.

"Hai Bintang." sapanya ramah.

"Ehh Hai." sapa balik Bintang dengan gugup.Ia sedikit takut.

"Kamu pasti nggak inget sama aku Bin.Tapi nggak apa-apa.Denger kamu udah pulang ke Indonesia dan sehat gini aja aku udah seneng banget." ucapnya.

"Kamu siapa? Kenapa bisa tahu nama aku?" tanya Bintang sedikit bingung.

Orang itu hanya tersenyum simpul.Lalu berkata."Aku salah satu sahabat kamu Bin." ucapnya

"Sahabat?"

"Iya sahabat kamu.Aku kamu juga,-"

"Bintang!" panggil seseorang yang tak lain adalah dokter Vernando."Astaga kamu kakak cariin ternyata disini.Kenapa handphone kamu nggak dibawa? Nggak izin juga sama kakak mau ke taman? Ya Tuhan Bintang kamu bikin kakak khawatir tahu nggak hmmmm." merengkuh tubuh Bintang.

"Hehehe maaf kakk.Tadi Adek lihat kakak lagi sibukk.Jadii Adek langsung keluar aja." sangkalnya.

"Ya tapi tetap aja dong Sayang.Ya Tuhan.Jangan di ulangi lagi ya.Kakak khawatir."

"Iya iya nggak Adek ulangi lagi." ucapnya tersenyum manis.

Rengkuhan terlepas.Lalu pandangan Vernando tertuju pada laki-laki yang berdiri tak jauh dari Bintang.

"Kamu siapa?" tanya beliau.

"Ahh perkenalkan saya salah satu sahabat Bintang sewaktu sekolah dulu.Nama saya Sandy." ucapnya sambil tersenyum manis.

"Adek kenal sama dia?" tanya dokter Vernando.

"Adek belum inget kakk."

"Nggak apa-apa Bintang.Jangan di paksa buat inget semua nya.Pelan-pelan nanti kamu juga ingat semua nya." mengambil sesuatu dari saku jaketnya."Ini kartu namaku.Kalau kamu masih penasaran sama apa yang terjadi sama kamu sebelumnya.Kamu bisa hubungi aku atau datang langsung ke restoran aku.Alamatnya ada di bawah nomor itu." menyerahkan kartu namanya ke Bintang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Starlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang