03

125 21 10
                                    

Hai!
Annyeong Teume-Deull.
Hope you enjoy it.
Don't forget to vote and coment,
Sorry for typoo,

Andd Teubaaaaaaaaaa 💎💎💎💙💙

































Papi Hyusa dan Papa Wijaya berlari dengan tergesa-gesa di lorong rumah sakit.

Mendapatkan kabar jika Putra semat wayangnya masuk rumah sakit di waktu hampir tengah malam membuat mereka terkejut dan khawatir.

Sesampainya di depan kamar VVIP kelas 1 Papi Hyusa dan Papa melihat ada dua orang laki-laki tampan sedang berbincang mengenai kondisi Alvero.

"Zayn!" panggil Papa Wijaya dan langsung mendekati keduanya.

"Gimana kondisi Al? Ada luka parah nggak? Al udah siuman belum? Al baik-baik aja kan?" berondong Papi Hyusa dengan segala pertanyaan nya dengan khawatir.

"Al baik-baik saja.Untung saja dr.Vernando cepat membawa Al ke rumah sakit.Jadi lebih cepat untuk di tangani." jelas dr.Zayn

"Oohh syukurlah.Terimakasih dokter Vernando.Terimakasih banyak." ucap Papi Hyusa dengan mata berkaca-kaca.

"Sama-sama Tuan Hyusa Tuan Wijaya.Kebetulan saja saya lewat lokasi kejadian Al yang sepertinya terkena begal." jelas dokter muda itu.

"Sekali lagi terimakasih atas bantuannya dokter.Sebagai tanda terima kasih kapan-kapan kita bisa meluangkan waktu makan malam bersama." ajak Papa Wijaya.

"Suatu kehormatan untuk saya Tuan Wijaya.Ini kartu nama saya.Kebetulan saya akan menetap di Indonesia bersama Tunangan saya." memberikan secarik kartu namanya.

"Baik nanti sekalian ajak Tunangan dokter."

"Pasti Tuan.Nanti kabarin saya langsung saja." ucapnya."Kalau begitu saya pamit undur diri.Tunangan saya sudah menunggu di mobil.Dia baru pulang dari ospek di kampus barunya."

"Ohh iya silahkan.Hati-hati di jalan.Salam untuk Tunangan anda.Dan sekali lagi saya mengucapkan terimakasih." ucap Papi Hyusa.

"Sama-sama Tuan Hyusa.Kalau begitu saya pamit undur diri.Selamat malam.Dokter Zayn saya pamit.Permisi."

Dokter Vernando pun pamit pulang.

Papi Hyusa dan Papa Wijaya pun masuk ke dalam kamar rawat Alvero.

"Ya Tuhan Al." Papi Hyusa sedikit shock dengan keadaan Al yang cukup memprihatinkan.Wajah bengkak dan lebam.Sudut bibir sobek.Kepalanya yang di perban.

Papi Hyusa menitikkan air matanya.Mengusapi pipi tirus dan juga lebam putra sambung nya.
"Kamu kenapa lagi sih sayang? Siapa yang lakuin ini? hiks...hiks...hiks..." Isak Papi Hyusa."Mas kamu harus cari tahu siapa yang bikin Al kayak gini.Ini udah tindak kriminal." imbuh Papi Hyusa.

"Sabar Yank.Aku udah minta Aji dan teman-temannya untuk cari tahu di bantu anak buahku juga.Kita tinggal tunggu proses nya aja yaa." jelas Papa Wijaya.

Papi Hyusa mengangguk mengerti.Lalu memilih untuk duduk di bangku samping ranjang Alvero.

Menggenggam tangan putranya yang tidak terkena infusan.
"Al jangan gini lagi yaa.Papi sakit lihatnyaa." kembali menitikkan air mata.

"Kamu istirahat aja Yank.Aku mau ketemu sama Zayn dulu." mengusap rambut Papi Hyusa dan mengecup keningnya sebelum pergi menemui dokter Zayn.

"Cepet sembuh ya sayang.Nanti nggak ada yang jahilin Papi lagii." mengusap pelan rambut hitam Alvero yang beberapa hari lalu di pangkas.

---

Starlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang