01

182 28 8
                                    

Teuhaaaaaa
Ini adalah sequel cerita 'Bersama Bintang'.
Hope you enjoy it.
Don't forget to vote and coment.
Typo bertebaraannnnn.
Teubaaaaaaaaaa 💎💙💙💙


























Jam menunjukkan pukul 07.15 pagi hari.Hari Senin adalah hari yang paling di benci beberapa orang.

Hari paling padat.Di kantor.Di sekolah.Di kampus bahkan jalanan pun juga padat.Dan itu terkadang membuat beberapa orang malas berkegiatan di hari Senin pagi.

Seperti laki-laki berkulit tan ini.Ia masih bergelut dengan mimpinya.Enggan untuk bangun dan memulai aktivitas.

Hingga ia harus terpaksa membuka matanya saat merasakan usapan lembut di kepalanya.Mengerjapkan matanya sebentar.

"Pagi sayangnya Papi Hyusa."

"Hnghhh pagi Pi," balasnya dengan suara khas bangun tidur.

"Yuk bangun.Katanya ada kelas jam sembilan pagi.Ini udah mau setengah delapan.Nanti kamu gugup lohh." mencoba untuk membangun kan anak sambung nya itu.

"Wait a minute Pii.Ten minute." ucapnya menyamankan dirinya.Menggenggam tangan Papinya yang masih setia mengusapi rambut nya.

"Ok boy.Ten minute." tersenyum manis.Di tatapnya lagi wajah tampan anak itu.Alis tebal.Mata setajam serigala.Rahang tegas.Hidung mancung.

Paras seorang Alvero Aditama memang tak dapat di ragukan lagi.Tapi jika di lihat lebih teliti lagi.Tubuhnya tak seperti dulu.

Terlihat kurus.Bahkan sifatnya kini lebih dingin dan makin tertutup.Hanya orang terdekat yang mampu membuat nya tertawa atau bicara panjang.

Yaa sejak tujuh tahun lalu.Sejak kepergian kekasihnya.Ehhh apa masih bisa di sebut kekasih yaa?
Entahlah.

Yang pasti hidup Al berubah 180°.Memang pengaruh seorang Bintang Azka Putra sangat kuat.Walaupun sudah tujuh tahun lamanya.

"Alvero sayang udah sepuluh menit.Ayo bangun." membangunkan lagi.

Al membuka matanya.Merenggangkan badan.Lalu duduk sebentar agar nyawanya kembali terkumpul.

"Gimana tidurnya? Nyenyak? Apaa masih suka mimpi buruk?" tanya Papi.

Al menggelengkan kepalanya.Dan detik berikutnya iya menganggukkan kepalanya.

"Yaudah sekarang kamu mandi.Terus sarapan.Papi sama Papa tunggu di bawah." Papi berdiri dan hendak keluar kamar.

"Wait Pii," mencegah Papinya pergi.Di tariknya pinggang Papinya.Lalu memeluknya erat.Menenggelamkan kepalanya di perut tummy Papinya.

Sementara Papi tersenyum manis.Mengusap punggung lebar Al dan menepuknya pelan.Memberikan ketenangan dan kenyamanan.

"Papi masak sarapan apa?" tanyanya mendongakkan kepala.

"Eumm lihat aja di bawah.Udah sana kamu mandi.Nanti gugup kamu di jalan."

"Berangkat mepet aja Pi.Kan bisa ngepot nanti." ucapnya asal.
Bangkit dari duduknya.Beralih menyambar handuk nya.Hendak mandi.

Papi Hyusa hanya menggeleng kan kepala.Anak nya ini memang benar-benar.Yaa seperti itu lah dia.

Cap bad boy nya masih melekat hingga kuliah.Berangkat mepet.Kadang suka titip absen.Bahkan pernah tiga hari berturut-turut tidak kuliah.

Malas katanya.Tapi jika ada quis maupun saat pengumpulan tugas individu nilai nya paling tinggi di kelasnya.Apalagi saat ada presentasi kelompok.Al tidak ikut mengerjakan.

Hanya mendapatkan rangkuman dari teman sekelompok nya.Dan aneh nya jika di tanya oleh dosen seputar tugas itu.Al bisa menjawab dengan lancar tanpa membuka buku catatan.Hebat bukan?

Starlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang