07

47 5 0
                                    

Hai.
Annyeong Teumm.
Hope you enjoy it.
Don't forget to vote and coment.
Typo bertebaran.
Teubaaaaaaaaaa 💎💎💎💙💙








































Handaru melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.Hari ini Caffe tutup seperti biasanya.

Sepanjang perjalanan pulang kerumah ia memutar playlist yang sering ia dengarkan dulu dengan Mahesa.

Yeah tak di pungkiri jika ia merindukan sosok lelaki dewasa itu.Semua tingkah recehnya dan segala bentuk perhatian nya.

Ingin rasanya ia menemui Mahesa.Tapi waktunya belum tepat.Ia masih harus mengurus sesuatu.

Di pertengahan jalan Handaru melihat seseorang tergeletak tak berdaya.

Dengan spontan ia turun dan hendak menolong orang itu.

"Ya Tuhan Bang nggak apa-apa?? Kenapa bisa ada luka-luka gini?? Kena begal yaaa??" tanya Handaru bertubi-tubi.

"Uhukk...uhuk...uhukk h-hanphonehh." ucapnya terbata.

Dengan sigap Handaru mencari benda pipih itu.Ternyata tergeletak tak jauh dari si cowok ini.

"Gue bawa Loe ke rumah sakit yaa.Gue bantu berdiri."

Handaru memapah tubuh cowok itu masuk ke dalam mobil nya.Setelah nya ia langsung tancap gas menuju rumah sakit terdekat.

Tak butuh waktu lama Handaru sampai di rumah sakit dan membawa cowok itu ke UGD agar segera di tangani.

Butuh waktu satu jam sampai dokter yang menangani cowok tadi keluar dari ruang UGD.

"Dok gimana teman saya? Ada luka serius?" tanya nya.

"Syukurlah tidak ada luka yang serius.Namun teman kamu tetap harus rawat inap.Mengingat tangan kanannya yang patah dan juga benturan di kepala yang cukup keras."

"Lakukan yang terbaik dok."

"Kami akan berusaha yang terbaik.Teman anda sudah di pindah ke ruang rawat dan sudah bisa di jenguk.Dan saya pamit undur diri.Permisi." pamit sang dokter meninggalkan Handaru.

Lalu ia memutuskan untuk menjenguk sebentar cowok itu lalu berpamitan pulang.Karena hari sudah cukup larut juga.

Handaru memasuki kamar inap cowok itu.Terlihat dia sedang bertelepon dengan seseorang.

"Iyaa cepetan Loe kesini ah Bang.Gue nggak suka sendiri." ucapnya agak kesal lalu memutuskan sambungan telepon.

"Ekhemmm hai gimana kondisi Loe?" tanya Handaru.

"Ehhh h-hai.Ya seperti yang Loe lihat hehehe." cengirnya.

Mendadak suasana menjadi sangat canggung.Oh ayolah Handaru yang memang tak bisa memulai sebuah percakapan hanya bingung harus bagaimana.

Sementara si cowok itu terus menatapnya lekat.Makin salah tingkah lah Handaru.

"Ekhemmm gue tadi nggak sengaja denger kalau Abang Loe mau kesini.Gue mauu pamit pulang duluan nggak apa-apa kan? Orang rumah udah nyariin soalnya." tanya Handaru dengan hati-hati.

"Ehh i-iya nggak apa-apa kok.Gue makasih banget udah nolongin gue.Kalau nggak ada Loe nggak tahu deh gimana gue jadinya." ucapnya.

"Sama-sama.Lain kali hati-hati di jalan nya.Jangan lewat jalan sepi kalau lagi sendiri." ucap nya tersenyum manis.

"Cantikk." ceplos cowok itu.

"Hng? Sorry?" bingung Handaru.

"Aaa never mind." gagapnya.

Starlight Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang