Bab 15 : Hubungan Baru ( Lexi, Pupu, Milan )

267 27 1
                                    


Lexi terlihat sedang fokus di depan komputer ketika Pupu dan Milan balik basemen.

Pupu memberikan Hp baru pada Milan.

Pupu ;
" Ini ada Hp yang bisa kamu pakai. Soalnya Hp kamu rusak kan saat kejadian kemarin. Disana udah ada nomor Lexi, nomorku, nomor BuLan, dan semua penanggung jawab Kingdom seperti Geo, Jesslin, Bayu , dan juga Hero "

Milan ;
" Makasih banyak ya Kak Pupu,...!!! "

Pupu tersenyum sama Milan.

Pupu ;
" Lex,... Aku tinggal ya. Harus balik kantor lagi soalnya !!! "

Lexi mengangguk.
Seperti kebiasaannya Pupu memeluk Lexi dan juga Milan saat pamitan mau pergi.

Milan ;
" Hati-hati ya Kak Pupu,...!!! "

Pupu tersenyum lagi sembari terus jalan pergi
meninggalkan basemen.

Milan yang masih kebingungan cuma melihat Hp yang baru diberikan oleh Pupu tadi.

Tapi Lexi mendekatinya, bahkan sekarang menatap Milan. Bikin Milan malah jadi salah tingkah.

Lexi ;
" Disini Kamu bebas ngapain aja,...!!! Kita pulang ke rumah jam setiap jam 7 malam yah !!! "

Milan ;
" Iya Kak,...Oh iya Aku harus belajar dulu, soalnya banyak pelajaran yang tertinggal selama kemarin gak masuk,...!!! "

Milan ingin buru-buru pergi dengan segera meraih tas sekolahnya yang ada di sofa.

Tapi Lexi justru memegang tangannya Milan.

Lexi ;
" Jangan sampe Kamu kecapean,...
Obatnya juga jangan lupa di minum !!! "

Milan yang udah cukup gemetar semakin tidak aman di tatap dan diperhatikan berlebihan seperti itu oleh Lexi.

Milan hanya bisa mengangguk cepat.

Lexi ;
" Kamu juga bisa pakai dan ambil apapun yang ada di ruangan ini. Di room 1 ( Kamar maksudnya ) ada laptop juga yang bisa Kamu pakai jika butuh !!! "

Milan ;
" Iya Kak,...!!! "

Lexi melepaskan tangan Milan dan hanya tersenyum kecil.

Dan Milan sempat ikut terhipnotis lagi oleh senyuman Lexi yang indah itu.

Saat sadar Milan langsung buru-buru bawa tasnya dan masuk ke Room 1 ( Kamar untuknya istirahat dan juga sambil belajar ).

Sampai di kamar Milan duduk di atas tempat tidur dan menarik nafasnya dalam-dalam.
Mengatur detak jantungnya yang sedikit tidak aman karena berdebar secara berlebihan.

Milan masih saja merasa belum terbiasa berinteraksi dengan Lexi.

Auranya Lexi gak pernah gagal buat bikin Milan selalu salah tingkah, gemetar dan terus-terusan berdebar kencang.

Setelah kebingungan kayak tadi ujungnya Milan cuma bisa tersenyum-senyum sendiri jadinya. Ada perasaan aneh yang sudah menjalar di dalam hatinya.

Milan bahkan gak bisa bayangkan reaksi Renata jika tau kalau Lexi itu cewek.

Apa masih bisa seorang Renata Harris se-terobsesi itu dengan Lexi ???

Malamnya Lexi masuk Room 1 dan melihat Milan ketiduran di atas buku-bukunya.

Milan benar-benar belajar dengan sangat giat karena banyak pelajaran yang tertinggal, sampe kelelahan kaya gitu.

Apalagi di tambah oleh efek obat yang masih Milan konsumsi karena bekas lukanya.

Lexi mendekati secara perlahan dan dia malah fokus menatap gadis itu.
Lexi tersenyum sendiri melihatnya tidur nyenyak seperti bayik kelelahan.

Milan kemudian terbangun dan sangat kaget karena Lexi sudah ada didepannya sambil tersenyum dengan manisnya pula dan menatap wajahnya terus.

Lexi ;
" Sorry jadi ngagetin ya,...???

Milan langsung duduk dan menarik nafasnya dengan wajah super bingung dan sedikit malu.

Milan ;
" Gapapa,...Aku yang minta maaf Kak karena udah ketiduran,...!!! "

Lexi ;
" Kita pulang yuk,... ??? "

Milan masih gelagapan meski masih bisa menjawab ajakannya Lexi.

Milan ;
" I-Iiiiya,....Aku beres-beres sebentar,...!!! "

Milan segera merapikan bukunya dan memasukkan kedalam tasnya.

Lexi juga menyerahkan obatnya Milan yang hampir saja ketinggalan. Lalu Milan juga segera memasukkannya kedalam tas sekolahnya.

Lexi mengambil jaket dari dalam lemari dan memakaikannya pada Milan.

Milan langsung memakai jaket yang diberikan oleh Lexi.

Kemudian Milan ingin mengambil seragamnya buat dibawa pulang.

Lexi ;
" Biar saja itu ditinggal disini,... !!! Nanti ada yang ambil kok,...!!! "

Milan menurut, karena memang di Penthouse sudah disediakan juga banyak sekali seragam yang bisa dia pakai.

Lexi mengarahkan Milan untuk duduk lagi.

Kemudian Lexi mengambil sepatu dan jongkok di depan Milan untuk memakaikannya sepatunya lagi. Karena sejak tadi Milan sudah ganti dengan sandal.

Milan semakin merasa istimewa diperlakukan manis seperti itu, walaupun mungkin niat Lexi memang hanya membantunya memakai sepatu yang masih sulit Milan lakukan sendiri.

Setelah selesai semua mereka berdua langsung bergegas untuk pulang ke penthouse.


To Be Continue,.........

Drama Dalam Identitas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang