Bab 13 : Masa Lalu Lexi

228 25 0
                                    

Masih melanjutkan ceritanya Pupu ;

" Titto Group semakin menjadi perusahaan Raksasa, tapi keluarga Titto Villanova sendiri malah hancur dan nyaris habis "

" Hanya tinggal Lexi yang masih memiliki DNA murni dan keturunan satu-satunya dari Titto Villanova "

" Meskipun dilahirkan sebagai anak perempuan, Lexi selalu tumbuh seperti itu. Dia nyaman dengan dirinya apa adanya seperti sekarang "

" Lexi udah ganteng tanpa harus berusaha. Tingginya juga menjulang, dan perawakan kurusnya membuat semua orang mengira jika dia memang anak laki-laki "

" Lexi nyaman berpakaian pria seperti Aku dan juga kakaknya Larry. Sampe beberapa teman seangkatan Kami yang cewek-cewek banyak banget yang naksir sama Lexi "

" Aku dan Larry cuma bisa ketawa dan geleng-geleng kepala. Karena kegantengan adik perempuan Kami bikin kedua Kakaknya ikutan jadi Insecure "

" Lexi adalah simbol kesempurnaan "

" Lexi memiliki ketampanan dan kecerdasan luar biasa seperti Ayahnya ( Luis Titto ) "

" Lexi memiliki wibawa selayaknya Kakeknya Mendiang ( Titto Villanova ) "

" Lexi memiliki darah seni yang cukup tinggi dan juga kelembutan seperti Ibunya ( Laura Titto Villanova ) "

" Lexi memiliki keberanian dan ketangguhan yang tidak di miliki kakaknya ( Larry Titto Villanova ) "

" Lexi juga punya tubuh yang sehat dan kuat yang tidak di miliki si bungsu ( Luna Titto Villanova ) "

" Aku sangat bangga bisa menjadi Kakaknya Lexi meskipun Kami tidak sedarah. Larry yang menitipkan adiknya tercinta padaku "

" Lexi itu ibarat warisan paling berharga yang dititipkan seorang sahabat terbaikku Larry "

" Awal tragedi yang menghancurkan satu-persatu keluarga ini adalah ketika ; "

" Pertama,... Luna terlahir dengan kondisi fisik yang sangat lemah. Beberapa organ tubuhnya tidak berfungsi dengan baik "

" Padahal Luna adalah kebahagiaan dan kehangatan yang selalu membawa canda tawa Tante Laura, Lexi dan juga Larry "

" Luna sering sekali bolak balik keluar rumah sakit, hingga akhirnya saat usianya 7 tahun Dokter juga sudah menyerah "

" Luna tidak bisa bertahan hidup lebih lama lagi. Semua orang mencoba untuk tegar dan menerima kenyataan pahit itu. Dan hanya ingin memberikan kebahagiaan terakhir untuk si bungsu mereka tercinta "

" Tapi keinginan Luna hanya satu, gadis kecil itu hanya ingin bertemu dengan Papi_nya "

" Luna kangen dengan Papi yang jarang sekali dia lihat. Keinginan gadis kecil itu sangatlah sederhana sekali "

" Tapi dengan egoisnya Om Luis sama sekali tidak bisa meluangkan waktunya sedikit saja meskipun hanya sebentar agar bisa menemui anak bungsunya yang sedang sekarat "

" Disaat kondisinya Luna semakin kritis, anak itu masih mencari Papinya. Namun menurut sekertaris nya, Om Luis Titto Villanova justru sedang berangkat ke Inggris dan sedang menuju bandara "

" Tante Laura sangat marah dan murka sekali, beliau segera menyusul suaminya saat itu juga menuju ke bandara "

" Waktu itu cuaca sedang buruk sekali, hujan lebat terus mengguyur Jabodetabek sepanjang hari "

" Tante Laura yang sangat emosi pergi ke bandara dengan menyetir mobil sendiri malah justru mengalami kecelakaan sangat tragis dan meninggal ditempat kejadian "

" Di rumah sakit Luna juga menghembuskan nafas terakhirnya hanya ditemani oleh kedua Kakaknya Lexi dan Larry "

" Dunia seakan runtuh seketika menimpa Lexi yang baru berumur (13 tahun) dan Larry (18tahun) "

" Mereka kehilangan Ibu dan adiknya secara bersamaan, dan itu karena keegoisan Ayah mereka "

" Seakan-akan tidak terjadi apa-apa, bahkan di saat pemakaman saja Om Luis sama sekali tidak terlihat menyesal atau berduka atas kematian anak bungsu dan juga istrinya yang sia-sia "

" Luis Titto Villanova tetaplah Seorang Komisaris dari Titto Group yang sedang tergesa-gesa pergi setelah pemakaman istri dan anak bungsunya hanya karena di tunggu oleh pekerjaannya "

" Larry yang melihatnya benar-benar marah dan murka sekali dengan Papi_nya itu "

" Larry bahkan sempat melemparkan batu kepada Om Luis hingga terkena kepalanya dan berdarah saat akan naik ke mobilnya "

" Awalnya kemarahan Larry sama sekali tidak di gubris karena Om Luis karena dia sedang terburu-buru sekali untuk segera pergi "

" Larry yang masih sedih dan begitu kehilangan masih marah dan tetap mencoba menemui Om Luis, dia hanya ingin sekedar memaki atau memukulnya supaya Papinya itu sadar dengan hati nuraninya yang sudah hilang "

" Tapi Larry selalu kalah telak "

" Meski Larry cukup pintar dan lumayan jago beladiri tapi tetap tidak bisa mengalahkan Papinya dalam hal apapun juga "

" Bahkan Om Luis bilang padanya,....
Selama Larry masih jadi Pria yang lemah dan kurang Cerdas, jangan pernah coba menemuinya lagi!!! Karena itu tak ada gunanya "

" Larry terpukul lagi dan lagi. Padahal Larry hanya butuh sedikit penjelasan dan juga rangkulan dari orang dewasa "

" Atau setidaknya penjelasan kenapa Papinya sampai setega dan sejahat itu, hingga membuat dirinya dan Lexi kehilangan Maminya tercinta dengan sia-sia, bahkan kepergian Luna juga begitu memilukan tanpa sempat bisa melihat wajah Papinya untuk terakhir kali "

" Lexi yang memang cukup pendiam, juga terluka sangat parah. Apalagi melihat Kakaknya juga diambang depresi berat "

" Lexi yang lebih suka sembunyi dalam kesendirian "

" Sementara Larry mulai semakin hancur.
Larry mengkonsumsi banyak sekali pil penenang karena pikirannya kacau dan kesedihan yang tidak bisa dia luapkan pada siapapun "

" Hingga akhirnya Larry juga meninggal setelah over dosis obat penenang "

" Kejadian itu setahun setelah Tante Laura dan Luna pergi "

" Di bagian itu Pupu mulai menangis oleh kenangan lamanya yang menyakitkan itu "

" Aku sangat menyesal tidak ada di momen itu. Disaat sahabatku terpuruk sedemikian rupa. Aku tidak ada disana, disisinya "

" Saat itu Aku sedang di Melbourne selama 2 Minggu karena ada pernikahan adiknya Mama sekaligus menengok keluarga Eyang yang sudah lama menetap disana "

" Duniaku aja sehancur itu saat mendengar kabar sahabatku meninggal dengan cara seperti itu. Disaat Aku sedang tidak ada disampingnya. Dan Larry justru sangat-sangat membutuhkanku kala itu "

" Gak kebayang dengan apa yang Lexi rasakan. Dalam waktu -/+ 1 tahun Lexi kehilangan Mami, adik dan kakaknya sekaligus"

" Lexi seperti ditinggal hanya seorang diri bersama iblis super dingin seperti Om Luis "

" Sedangkan Bokapnya Lexi justru lebih mementingkan pekerjaan di atas segala-galanya dibandingkan keluarganya sendiri "

" Hingga rela sampai kehilangan Istri , anak sulung dan anak bungsunya oleh keegoisan tersebut "

" Bahkan hampir saja anak yang tersisa satu-satunya seperti Lexi nyaris juga berakhir sama di depan matanya 3 tahun lalu "

" Baik yang kehilangan harta maupun yang memiliki harta, masalah tetap saja ada "



To Be Continue,........



Drama Dalam Identitas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang