Bab 20 : Saling Mengagumi

235 23 1
                                    


Beberapa saat kemudian Milan sudah mandi dan ganti baju. Dia sangat cantik dengan memakai dress mendiang Mami Laura.

Milan keluar dari kamar Lexi dan berjalan melintasi rumah mewah itu yang mendadak sepi karena para pelayan di suruh bersembunyi sementara agar Lexi jauh lebih nyaman.

Milan menuju kearah kolam renang outdoor untuk menyusul Lexi.

Lexi yang sedang asyik berenang dan bermain dengan Max langsung terdiam saat melihat Milan datang dengan memakai baju Maminya.

Lexi terpesona sekaligus sedikit sedih karena dia jadi teringat dan juga tiba-tiba sangat merindukan Maminya tercinta.

Lagi-lagi Milan seolah-olah menjelma menjadi sosok mendiang Maminya Lexi dalam tubuh dan jiwa yang berbeda.

Dimatanya Lexi Milan dan Mami Laura sedikit memiliki kemiripan dalam berbagai hal. Terutama soal kelembutan dan kepekaan.

Keduanya juga sama-sama menyukai semua yang berwarna putih, termasuk hobi bermain piano, dan terlebih kehangatan sentuhan ajaib tangannya juga nyaris serupa.

Sehingga Lexi yang insomnia akut bisa cepat tidur lelap hanya terkena sentuhan jemarinya Milan saja.

Sebab dulu,...Lexi memang suka sekali tidur setelah diusap penuh kasih sayang kepalanya oleh Mami Laura.

Milan duduk di kursi pinggir kolam renang dan tersenyum ke arah Lexi yang terus-terusan menatapnya kagum.

Hingga Lexi kembali sadar saat Max menabraknya melanjutkan ingin ngajakin bermain-main terus.

Tak lama BuLan datang mengantarkan minuman buat Milan dan juga Lexi.

BuLan ;
" Kalo Non Milan lapar bilang yah,...makanan sudah siap kok kalau kalian sudah mau makan,...!!! "

Milan ;
" Iya BuLan,...Terima kasih banyak,...!!! "

BuLan ;
" Saya yang harusnya berterima kasih karena Kamu sudah hadir dalam hidup Lexi saya yang sangat malang. Sekarang Kak Lexi memiliki banyak senyuman lagi sejak ada Kamu non Milan,...!!! "

BuLan menepuk pelan pundak Milan kemudian kembali berjalan pergi.

Milan sendiri kembali fokus melihat Lexi yang sedang asyik bermain didalam kolam sama Max.

Milan merasa dia memiliki jackpot luar biasa. Bisa bersama dengan seorang Lexi Titto Villanova, tinggal dan menghabiskan hari dengannya nyaris sepanjang waktu.

Melihat senyum serta wajahnya yang sempurna dari jarak sangat dekat, mendengar suaranya yang langka. Bahkan Milan juga diperlakukan Lexi seperti seorang putri di kerajaan.

Milan memandang Lexi dengan penuh arti, hingga batas nalarnya berkata dia bukan hanya mengagumi manusia tak tersentuh ini, tapi sudah sampai lebih ke jatuh cinta padanya.

Sebentar lagi matahari akan terbenam,
Lexi menyudahi acara berenang dan bermainnya dengan Max.

Lexi mengambil handuk buat Max dan mengelap tubuh anjing kesayangan itu.

Setelah itu dia memakai bathrobenya dan berjalan mendekati Milan yang sepertinya ketiduran diatas kursi.

Lexi jongkok dan memandangi wajah Milan yang sedang tertidur lelap.

Gadis itu tetap sangat cantik meskipun sedang terpejam seperti itu.

Lexi tersenyum sendiri menatapnya, dan seolah-olah ada magnetnya karena lama-lama wajah Lexi semakin turun mendekati wajah Milan.

Jantungnya berdebar kencang namun hatinya sangat hangat sekali.

Saat jarak kedua wajah itu semakin dekat, tiba-tiba ada air menetes dari rambut Lexi ke wajahnya Milan dan membuat Milan langsung terbangun kaget saat itu juga.

Kedua pasang mata itu kembali bertemu dengan jarak yang sangat dekat sekali.

Keduanya sama-sama kaget dan juga sama-sama berdebar-debar gak karuan sekali.

Suasana itu bikin keduanya malah jadi salah tingkah. Lalu Lexi kemudian langsung berpaling dan berdiri lagi.

Lexi ;
"Hmmm,... Aku sama Max mau mandi dulu habis itu Kita makan malam yah,... !!! "

Milan bangun dan langsung duduk, dia juga hanya mengangguk pada Lexi, sambil menatap detak jantungnya yang kian berdebar hebat.

Lalu Milan hanya memandangi kepergian Lexi dan Max masuk ke dalam rumah.

Milan melamun sejenak, detak jantungnya masih sangat cepat dan tak beraturan.

Lagi-lagi Lexi sukses membuatnya cukup gila oleh perasaannya sendiri akhir-akhir ini.





To Be Continue,...........

Drama Dalam Identitas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang