Bab 32 : Lexi Sang Pewaris Tahta

336 45 36
                                    


Jalanan,...

Sore menjelang malam saat warna langit sudah mulai berwarna kuning keemasan dan matahari segera turun dari singgasananya.

Lexi sedang membonceng Milan di atas motor Ducati kesayangannya ( Zorro ). Mereka akan pulang kerumah utama keluarga Titto Villanova setelah pulang habis bermain selama nyaris seharian di DUFAN.

Akan tetapi,...

Suasananya terasa sedikit canggung dan awkward karena kejadian di Bianglala.

Tentu saja biking canggung dan awkward gimana, sebab tadi bibirnya Lexi dan Milan tidak sengaja menempel dengan pas saat asyiknya makan permen kapas yang hampir habis namun sebuah guncangan membuat mereka seperti jadi ciuman secara tidak sengaja.

Baik Lexi dan Milan keduanya cuma bisa saling diam sejak kejadian itu.

Hanya saja,...

Jauh di dalam pikiran dan otak Milan dan Lexi memikirkan hal yang sama. Mereka berdua seperti tersengat oleh arus listrik yang menyengat saat kedua bibir itu bertemu meskipun hanya sekejap.

Ada rasa malu, salting, dan juga seneng disisi lainnya. Cuma baik Lexi atau Milan hanya bisa memendamnya saja dalam hati.

Rasa suka itu semakin terasa sangat nyata dan indah. Hanya mungkin mereka berdua sama-sama masih bingung gimana cara mengungkapkan dan mencerna semuanya.

Kalau pada dasarnya Lexi si manusia kutub utara yang dingin tapi juga sepanas teriknya matahari yang pasti kesulitan buat terbuka sama perasaannya sendiri.

Sedangkan,...

Buat Milan sendiri hal ini seperti rasa rendah dirinya yang kembali menguasai semuanya. Selain keduanya sama-sama terlahir sebagai perempuan meskipun Lexi terlihat seganteng Pangeran.

Lexi itu seperti tidak tergapai buat Milan yang bukan siapa-siapa. Milan kadang merasa minder atau tidak pantas disamping manusia nyaris sempurna seperti Lexi Titto Villanova.

----------------------------------------------

Malam,...

Saat waktu memasuki jam 19.15 motornya Lexi sudah mulai memasuki area rumahnya yang lebih besar dari istana kepresidenan itu.

Dari pintu gerbang luar yang cukup jauh saat akan menuju rumah Milan melihat banyak sekali karangan bunga ucapan ulang tahun buat Lexi dari berbagai perusahan dan juga nama-nama orang yang Milan tidak tau siapa mereka itu.

Di depan rumah juga ada sekitar 7 buah motor sport model terbaru berbagai jenis dan warna juga 5 mobil sport yang gak kalah mewah dan mahalnya.

Lexi menghentikan motornya disana tidak masuk ke basemen karena Pupu sudah tersenyum lebar menyambut kedatangannya.

Setelah Milan dan Lexi turun dari motor terlihat seorang pegawai / security rumah langsung segera mengambil motornya dan membawanya ke basemen.

Milan dan Lexi melihat ke arah jejeran mobil-mobil dan motor-motor baru itu.

Pupu langsung berjalan mendekati Milan dan juga Lexi.

Pupu ;
" Itu yang Silver black dari Om Luis,...Dan Ada satu lagi sih hadiah jakpotnya di atas rooptop. Dan sisanya tau sendiri lah yah,...Pasti dari para partner bisnis Titto Group yang tau soal hari ini,...!!! "

Milan melihat Lexi yang diam saja tanpa memperlihatkan ekpresi senang sama sekali seperti biasanya. Lexi tetaplah Lexi yang dingin dan juga acuh, seolah-olah hadiah yang luar biasa itu cuma sekedar debu atau angin lalu saja.

Milan ;
" Oh iya Kak Pupu sampai jam berapa disini,...??? Apa urusan kantornya udah selesai ??? "

Tanya Milan mencairkan suasana yang terasa sangat dingin.

Drama Dalam Identitas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang