Bab 21 : Dinner

205 25 0
                                    


Sekitar jam 7 malam,...

Milan sedang asyik mengobrol di ruang tamu bersama dengan BuLan, lalu tidak berapa lama Lexi datang bersama Max yang setia mengikutinya terus.

Setelah mandi dan sangat fresh Milan sempat melongo melihat Lexi yang sepertinya berkali-kali lipat lebih keren dan ganteng.

Saat itu Lexi hanya memakai singlet putih dan luaran kemeja linen warna biru muda dan juga celana pendek gombrong. Hingga leher panjangnya Lexi terlihat jelas oleh Milan.

Tak ada jakun disana, sehingga semakin jelas kalo gimanapun keliatan gantengnya dia, Lexi itu tetaplah seorang perempuan.

Lalu perhatian Milan kembali tertuju pada kalungnya Lexi yang berliontinkan peluru asli yang sempat menghujam tubuhnya Milan.

Peluru itulah yang menjadi tiket masuk Milan kedalam dunianya Lexi saat ini.

BuLan ;
" Ayo Non Milan waktunya makan malam,...!!! "

Ajak BuLan membuyarkan pikiran Milan yang sempat melanglang buana sejenak.

Mereka semua kemudian berjalan menuju ruang makan.

Terlihat para pelayan sedang menarik 2 kursi buat Lexi dan juga Milan untuk duduk.

Tapi Lexi malah menarik kursi lain dan meminta BuLan untuk duduk makan bersama mereka.

BuLan tau dia tidak bisa menolak Apapun permintaan majikan mudanya itu.

Milan tersenyum melihat pemandangan indah itu. Tanpa bicara Lexi benar-benar menunjukkan jika dia sangat menghormati dan menyayangi BuLan seperti Keluarganya sendiri.

Setelah ketiganya duduk di kursinya masing-masing, para pelayan langsung berdatangan membawakan menu makan malam super mewah untuk mereka bertiga.

Max juga sudah anteng makan makanan yang sudah di siapkan untuknya, di sudut ruangan yang tidak jauh dari sana.

Bahkan Chef keluarga langsung yang menghidangkan masakan specialnya malam itu. Sehingga Milan berasa seperti sedang ada jamuan makan malam di hotel berbintang lima.

Milan sampai kebingungan mau makan apa saking banyaknya. Tapi Lexi menyadari hal itu.

Lexi ;
" Kamu ada alergi seafood atau sejenisnya gak,...??? "

Milan menggelengkan kepalanya.

Lexi lalu mengambilkan hidangan tuna istimewa untuknya. Dan juga sebuah hidangan dari lobster yang kelihatannya enak sekali.

Lexi ;
" Kalau begitu cobalah ini,...!!! "

Milan melihat Lexi dengan terharu, sedikit perhatian itu saja sudah membuatnya seperti langsung terbang ke angkasa

Milan ;
" Terima kasih Kak,....!!! "

Melihat Lexi dan Milan yang begitu hangat bahkan membuat BuLan sedikit berkaca-kaca.

Sudah lama dia tidak melihat Lexi kecil kesayangannya bisa ceria, hangat, dan bersinar lagi seperti dulu, ketika masih ada mendiang Mami dan juga kedua saudaranya.

Dan seorang Milan telah datang untuk membuat Lexi nya kembali bercahaya dengan sangat terang benderang.

-----------------------------------------

Setelah makan malam Lexi, Milan dan Max sempat jalan-jalan malam. Mereka berkeliling di sekitar halaman rumah yang saking besarnya sampai Milan merasa rumah itu nyaris tidak ada ujungnya.

Malam itu sangat indah sekali, cahaya rembulan cukup terang, dan banyak bintang juga terlihat berkelip dengan sangat memukau.

------------------------------------------

Malam semakin larut,...

Siapa sangka Milan dan Lexi tidur bersama dengan Max yang ikut terlelap ditengah-tengah tempat tidurnya mereka.

Mereka terlihat manis sekali dengan tidur bertiga seperti keluarga.

BuLan melihatnya sangat bahagia sekali.

Beliau menutup pintu kamarnya Lexi dengan sangat hati-hati sekali. Sebab BuLan tidak ingin salah satunya terbangun karena kaget.




To Be Continue,........

Drama Dalam Identitas Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang