Bab 1 - Bandung, 2015.

45 35 8
                                    



SEBUAH tangan lembut membelai rambutku dengan halus, oh itu Ibu, Asmara Cendramata. Itu nama Ibu ku dia begitu lembut bagaikan malaikat namun sayang dia telah ditinggal oleh Ayah, Cyno Crane. Saat aku berumur tujuh tahun Ayah pergi meninggalkan Ibu dan aku sendirian, aku pikir Ayah akan kembali kepada ku namun Ayah berkata lain. Ayah kembali ke negara asal nya, Jerman. Ya, aku memang keturunan anak asing oleh sebab itu semenjak kelas satu sekolah dasar aku selalu dibully.

Senin 10 Juni 2015, hari itu aku sudah mulai sekolah menengah atas atau SMA. Aku bersekolah di SMAN Wirasena Bandung atau Ibuku menyebut nya dengan sebutan SMA Wirasena. Seperti biasa Ibu yang mengantarku kesekolah, Saat aku sudah sampai disekolah hati ku merasa takut, Ibu.. aku takut.

"ibu, aku jalan ya! Doain yang terbaik" ucap ku sambil tersenyum.

Lalu, Ibu mencium kening ku dan ia juga membelai rambut ku dengan lembut membuat diri ku mengangguk dengan sendiri nya. Dengan percaya diri aku memasuki gerbang sekolah dan melihat papan informasi kelas dan..aku mendapat kelas 1-2, setelah berjalan-jalan aku menemukan kelas ku di lantai dua berdekatan dengan perpustakaan. Aku masuk ke dalam kelas itu lalu aku menaruh tas ku dibangku tengah jaraknya dua bangku dari papan tulis. Disebelah ku ada dua perempuan sedang mengobrol, aku sempat ingin kenalan tapi tidak jadi.

Karena sangat canggung pun aku memutuskan untuk keluar kelas dan pergi ke perpustakaan. Aku berjalan dengan kepala sedikit menunduk kebawah dan belum 10 menit berjalan aku pun tertabrak oleh seorang laki-laki bertubuh tinggi dan berbahu lebar. Aku yang terjatuh pun mendongakan kepala ku bertujuan untuk melihat wajah orang yang ku tabrak, ternyata laki-laki itu menyodorkan tangan nya untuk membantuku bangun dari jatuh ku. Aku dengan malu nya menerima sodoran tangan laki-laki itu, belum sempat aku melepas tangan ku dia lebih cepat menahan tangan ku.

"haii ! maaf ya, sakit ga? Mau gue obatin? Sorry banget tadi gue buru-buru. By the way lo dari kelas mana? Gue Aarav Prasetya Anggara dari kelas 1-2, panggil aja Arof hehe" ucap seseorang yang tak kukenal dengan ceria.

"aku Kaede dari kelas 1-2 juga, salken ya.." balasku singkat. jujur saja, aku memang tidak gampang dekat dengan orang (tapi bukan berarti judes ya)

Arof..nama yang indah begitu juga dengan sifat nya yang ceria dan sedikit banyak omong, tentang nama ku aku sengaja tidak menyebutkan nama Panjang ku ke Arof. Aku hanya tidak ingin mengingat tentang ayah yang sudah jahat kepada ibu, aku tidak membenci nya..justru aku rindu tapi kasihan ibu..aku tidak ingin membuat ibu terluka kembali.

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang