Bab 3 - Sang Penyelamat, 2015.

40 33 9
                                    



SEMINGGU setelah mpls hubungan ku dan Arof semakin mendekat, tetapi.. penggemar perempuan Arof yang lain selalu saja tidak senang saat melihatku dan Arof bersama. Saat sore hari aku tidak pulang Bersama Arof karena Arof sedang dipanggil oleh ketua osis entah karena apa, tapi ada dua perempuan dari kelas 1-5 yang mengajak ku ketaman belakang. Perasaanku sudah tidak enak tetapi karena aku merasa penasaran juga, aku tetap saja ikut mereka ketaman belakang karena mereka ingin menanyakan sesuatu tentang Arof.

Benar dugaanku, mereka tidak membicara kan tentang Arof. Saat aku dan kedua perempuan tersebut sudah sampai ke taman belakang, salah satu perempuan itu mendorong tanganku dengan kuat hingga aku terjatuh, aku yang merintih kesakitan pun langsung menundukkan wajah ku dan berpikir 'oh tuhan apakah kah kejadian ini harus terulang' pikir ku. Sebelum aku berteriak kepada mereka, salah satu perempuan itu pun menendang pergelangan kakiku dengan kuat. Dengan lantang aku berkata.

"Akhhh !! apa salah ku?! Kesalahan apa yang aku lakukan ke kalian sehingga kalian berlaku seperti ini ke aku?!!" aku berteriak kesakitan.

"cih, lihat dia..saat-saat seperti ini pun dia masih bersikap sok imut, menjijikan" ucap perempuan berponi itu.

"hei pucat!! lo bukan lah apa-apa tanpa Arof gue, menjauhlah dari Arof lo pikir lo hebat? lo adalah gadis bodoh, badan tepos dan muka buruk rupa!! Lo gak tidak cocok sama Arof gue!! DASAR Y*TIM!!" teriak perempuan ikat dua tersebut.

"AHAHA, gue tau kenapa ayah lo meninggal kan lo dan ibu bodoh lo itu! Karena ibu lo adalah orang yang gak berguna!! Bodoh! Mati saja lo AHAHA!!" lanjut perempuan ikat dua itu.

Tanpa aku sadari..air mata ku keluar dengan sendiri nya, denyut nadiku berdetup kencang darahku memanas tanpa lama pun.. aku menampar gadis berponi itu dan memukul wajah gadis ikat dua tersebut. Hatiku sangat sakit mendengar kedua gadis itu berteriak menjelekkan Ibuku, saat aku tetap memukuli wajah dan tubuh gadis ikat dua itu pun..ternyata dari belakang gadis berponi memukul kepala ku dengan kayu besar. Sakit..sangat sakit..saat itu pandangan ku langsung memburam dan menghitam.

Aku terjatuh dari atas tubuh gadis ikat dua, aku tak sadarkan diri. Mereka terus memukuli perut dan kaki ku dengan kuat..aku sudah Lelah, tetapi saat aku ingin menutup mataku sebuah cahaya datang menghampiri kedua gadis yang sedang memukuli ku. Cahaya itu berbayang-bayang seperti Wanita bertubuh tinggi dan rambut nya yang sepanjang pinggang namun..wanita itu mengenakan baju putih abu-abu. Yaa itu seragam Wirasena,

perempuan itu menendang kedua tubuh gadis berponi dan ikat dua, tapi aku sudah terlanjut menutup mata ku. Saat aku membuka mataku, ternyata aku sudah di UKS disamping ku juga ada perempuan tadi. Dia tersenyum manis..senyuman nya mengingat kan ku kepada Ibu, aku menatapnya dengan dalam..dia juga menatapku seolah-olah kalau semua nya sudah selesai.

"a-ah terimakasih..tapi kamu siapa?" ucap ku pelan.

"aku Bening Winantra dari kelas 3 IPA 1, aku teman nya Arof..sebut saja gitu" balas nya sembari tertawa kecil.

"kamu gapapa kan? Kamu benar-benar mengingat kan ku kepada adik ku..tetapi..aku telat menolong nya jadinya dia tewas dipukuli teman gila nya..aku benar-benar merasa bersalah akan itu aku- ah maaf aku jadi banyak bicara, padahal kamu lagi ingin istirahat ya.." dia terkekeh.

"tidak apa..aku sudah biasa seperti ini, ini semua karena rambut dan darah Jerman ku.." nada ku semakin rendah

"menurutku..rambut mu indah, begitu indah aku iri.."ucap nya murung sembari memegangi rambut nya.

Bening Winantra, bertubuh tinggi bersuara tegas sedikit lucu, dan..dia adalah penyelamat ku dia memiliki rambut berwarna hitam dan bola mata nya yang berwarna hitam juga..mungkin saat itu aku mengangumi nya, tiba-tiba Arof datang dengan wajah murung nya, yaa dia mengkhawatirkan ku. Dia datang dan langsung memelukku didepan kak Bening, Arof juga mengelus rambutku. Aku dengan spontan mendorong Arof menjauh.

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang