Kuliah, 2018.

5 3 0
                                    

Kemarin aku sudah mengikuti tes masuk UP jalur prestasi, sekarang waktu
nya untuk aku menunggu hasil dan kabar dari admin UP. Aku duduk didepan
laptop ku dengan Ibu menemani ku disamping, Ibu terus menyemangati ku,
Ibu selalu berdoa untuk ku, mungkin.. Ayah juga mendoakan ku. Bermenit-menit aku tunggu hasil tersebut, namun nihil, layar tersebut masih
menunjukan icon loading, aku tau aku pasti keterima, aku yakin, tutur batin
ku takkan salah.
Tiba-tiba layar tersebut berubah dengan sekali kedip. Aku.. aku Kaede
Crane.. DI NYATA KAN LULUS TES!!!! Aku sangat tak percaya aku bisa lulus tes
masuk UD, Ibu yang disebelah ku juga ikut tersenyum, tak henti-henti Ibu
berbisik bahwa ia sangat bangga akan diriku. Cepat-cepat aku juga
mengabari Aksara, bahwa aku lulus tes masuk UP. Aku juga penasaran
Aksara mengikuti tes Universitas mana, lalu aku mulai membuka telepon
genggam ku, mata ku masih berlinang air mata bangga, aku mulai mengetik
nama Aksara dan segera menelpon nya.
“AKSARAAAAAA!!! AKU LULUSS TES!!” teriak ku gembira.
“DEEEEEE, AKU JUGA LULUS TES!! Aku keterima di Universitas Gading!” balas
nya, Kabar yang sama-sama menggembira kan bukan begitu? Aku juga sudah
memberi tahu Ibu soal Aksara yang lulus tes UG, Ibu pun terlihat Bahagia,
wajah nya tersenyum, senyum Ibu yang sudah lama hilang.
Aku memilih jurus kedokteran di UD, Karena memang itu Pelajaran dan
bidang yang aku suka, kuliah dimulai tiga bulan lagi, aku akan bersanta-santai terlebih dahulu, aku dan Aksara mengunjungi Kebun Binatang Bandung bersama.

Kami melihat banyak hewan, walau memang terlihat
sangat kekanak-kanakan, jujur jalan-jalan Bersama Aksara sangat
menyenang kan. Kami banyak berfoto-foto dan Aksara membawa kamera,
aku bahkan tidak tahu kalau dia punya sebuah kamera, dia dengan diamdiam memotretku dan hewan-hewan tersebut.
Saat ia menunjukan foto nya.. Aku baru sadar kalau rambut ku yang pirang
ini ternyata sudah tumbuh Panjang, rambut yang ku biarkan memanjang dari
tahun 2015.
“rambut aku udah Panjang ya, Sar.. perasaan dulu pendek banget
deh..” aku berkata sembari terus melihati foto jepretan Aksara (yang tak bisa
ku akui itu memang jepretan yang bagus). Aksara tertawa
“rambut kamu
memang sudah mulai Panjang, Kaede, lama sekali kamu menyadari nya”
ucap nya sembari menyentuh rambut ku yang sudah Panjang sampai dada.

Tiga bulan liburan pun telah selesai, uang yang dari dulu Ibu sudah tabung
juga tambahan dari warisan keluarga Ibu dan Ayah digunakan untuk
membayar kuliah ku, aku berjanji akan aku ganti semua uang yang sudah
digunakan saat aku sudah menjadi dokter muda. Kemarin Aksara juga masuk
jurusan Teknik Sipil, aku tak menyangka ia masuk jurusan Teknik Sipil.
Aku dan Aksara sudah mulai sibuk dengan kuliah kami masing-masing, aku
sekarang nge kos di Depok, Aksara juga nge kos di Yogyakarta. Ditahun ini,
ditahun 2018 ini, aku tinggal di Depok untuk sementara, aku jauh dengan Ibu
yang di Bandung. Aku dibekali uang jajan bulanan untuk membeli makan, itu
kata Ibu. Tapi aku gunakan uang tersebut untuk membeli buku, buku
tentang menjadi mahasiswa kedokteran terbaik, buku belajar anatomi dan
kawan-kawan nya. Dan soal makanan? Ibu juga tiap minggu mengirimi aku
makanan, kesepian? Mungkin sedikit, tetapi aku dan Aksara selalu telponan
saat malam.

Aku dan Aksara mulai LDR, aku percaya dia menjaga hatinya untuk ku begitu
pun sebalik nya, setiap saat aku bertelponan dengan nya, dengan Ibu juga.
Karena kita berdua memang sama-sama jauh dengan orang tua. Di UD aku
mulai belajar dengan giat, karena belajar itu memang tidak memandang
waktu dan usia, aku tidak memiliki banyak teman di perkuliahan. Tidak
punya teman, itu adalah kata yang tepat sebelum aku bertemu dengan
Perempuan Bernama Adhisti dan Wulan.
Adhisti dan Wulan adalah teman ku di perkuliahan, Adhisti, biasa dipanggil
Disti (katanya) dia adalah Perempuan yang lumayan ngeri kalau bisa
dibilang, dia galak sekali, bahkan dikelas pun tidak ada laki-laki yang berani
dengan nya kecuali pak dosen, pak Marno. Tubuh nya yang tinggi, warna
kulit yang kecoklatan juga rambut nya yang pendek (bondol) aku hampir

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang