Bab 10 - Wahana Cinta

14 11 0
                                    

Sekarang Kaede sudah berpacaran dengan Aksara, Iya si ketua kelab sepak bola. Mereka sudah kelas 12.

Kehidupan terus berlanjut, begitu pun juga dengan Kaede dan Aksara. Mereka semakin lama semakin dekat, setiap hari selalu saja menambah benih-benih cinta dari keduanya. Tapi apa kalian sudah membayangkan apa yang terjadi dalam sehari-hari mereka?


***

"cita-cita mu apa, ra?" ucap Kaede.

"aku ingin menjadi pemain bola yang tak terkalahkan! tapi.. apa jadi model saja ya? tampang ku ini kan tidak jelek juga, tetapi.. aku lebih ingin menjadi pasangan mu saja" Aksara membalas, Kaede hanya mengangguk, tersenyum akan jawaban nya.

***

pov Kaede :

Aku itu tidak pernah tahu orang tua nya Aksara seperti apa, kadang aku ingin memutuskan untuk bertanya, apakah aku bisa bertemu dengan calon mertua ku? (hehe calmer aja nih) tetapi.. setiap aku bertanya tentang orang tua Aksara, Aksara selalu saja terdiam, tidak bicara, tidak tersenyum, wajah nya muram. Jadi aku selalu mengurungkan niat ku, hingga nanti Aksara yang akan memberitahu ku sendiri.

Waktu pertama aku memberitahu Ibuku bahwa aku sudah memiliki pasangan, Ibuku terkejut, ia berpikir bahwa aku sekarang sudah besar. Ibu selalu bilang, kalau cari cowo itu jangan hanya pandang wajah nya. Cari tahu dulu cowo itu baik hati apa nda. Itu yang selalu ibu katakan.

Lagi pula aku percaya kok kalau Aksara itu adalah cowo yang baik, aku juga tidak akan selalu mengandalkan cowo. Aku ini tidak jompo, aku masih bisa bekerja sendiri. Contohnya Ibuku, dia bisa kerja apa pun yang bisa ia kerjakan, menjahit, membatik, membantu tukang dagang di pasar, apapun yang bisa ibu kerjakan pasti dikerjakan. Maka dari itu aku tidak mau menyusahkan Ibu. Aku tidak mau menambah beban Ibu.

Kali ini aku tidak akan banyak bercerita banyak soal sekolahku, aku dapat nilai bagus itu karena aku belajar mati-matian. Bukan karena bakat loh ya. Setiap aku berbicara tentang Aksara, Ibu selalu bilang bahwa Aksara itu mirip sekali dengan Ayah. Tetapi aku sendiri pun lupa seperti apa wajah Ayahku.

Ibuku itu tidak mempunyai anak laki-laki, jadi aku yang membantu Ibuku bekerja. Yang aku tahu itu Ayah seharusnya sangat bersyukur karena mendapatkan istri yang sangat berbakat. Aku juga berpikir bahwa jika saja Ibuku tidak dibutakan oleh cinta, akan kah Ibu mendapatkan suami yang layak? akan kah Ibu sekarang sudah bahagia? sudah tidak harus bekerja lagi karena sudah mendapatkan suami yang mapan? Aku tidak tahu. Aku juga tidak tahu kisah apa yang terjadi tepat sebelum aku lahir, aku tidak tahu masalah apa yang terjadi di antara Ayah dan Ibu. Tetapi kebelakangan ini aku curiga.. Ibu seperti sedang menyembunyikan sesuatu.

Sekarang bulan Juni tahun 2017, ujian kelulusan sudah selesai, sebelum nya aku benar-benar serius akan nilaiku, akhirnya aku mendapat nilai sempurna, dengan nilai sempurna ini aku akan cari kerja, dan uang nya akan ku gunakan untuk membiayai kuliah ku, aku akan membuat Ibu bangga bahwa anak nya ini adalah anak yang baik, anak yang mendapat nilai sempurna. Aku tidak pernah berhenti belajar diseminggu ujian itu aku benar-benar ingin mendapat nilai yang sempurna, dan akhirnya Tuhan membalas usaha ku, aku mendapat nilai sempurna.

Seminggu kemudian, ujian telah selesai, Aku, Aksara dan Arof akan lulus. Singkat sekali yang aku cerita kan dimasa SMA ku ini, memang singkat. Karena puncak yang akan aku cerita kan bukan di masa SMA, melainkan setelah aku lulus. Aku dan Aksara sudah berpacaran dari kami kelas 12 dari kami sudah berusia 18 belas tahun, sudah legal bukan? tapi sebelum itu, aku akan bercerita kisah ku saat graduation, waktu acara perpisahan.

pov Aksara :

Saat graduation, aku duduk dibangku, sebelah ku adalah Tiara anak dari kelas biologi, aku tahu dia naksir kepada ku, tapi jelas dihati ku sudah ada eneng Kaede tercinta, jadi karena aku adalah pacar nya, sudah pasti aku akan mencari dimana dia duduk. Tapi yang aku temui malah si tuyul (babang arof) aku tidak tahu kenapa, si tuyul muncul terus, mungkin dia iri karena eneng Kaede udah sama a'a Aksara.

aku sudah mencari, celingak-celinguk mencari Kaede, tetapi dia tidak ada di tempat, tidak mungkin dia tidak datang. Tiba-tiba guru killer di SMA kami mulai berbicara, beberapa menit guru itu berbicara, setelah 3-5 menit.
"langsung saya panggilkan saja, lulusan terbaik SMA Negeri Wirasena Bandung, Kaede Crane!" teriak guru tersebut.

Lalu muncul lah seorang gadis dengan pakaian wisuda nya, ia adalah Kaede Crane, gadis pujaan hati ku. Kalau dilihat-lihat, Kaede kalau pakai pakaian wisuda nya ia terlihat begitu elegan, bukan elegan. Tetapi ia lebih terlihat galak, ia terlihat judes, wajah nya yang judes, terlihat seperti sombong. Tetapi dia adalah pribadi yang baik, bisa dibilang hati Hello Kitty. Ia berpidato, sungguh sangat keren. dia benar-benar gadis impian ku, gadis yang membuat ku bekerja keras, belajar keras, sungguh sangat disayang kan kalau masih saja orang yang menjahati nya, tapi tenang aja karena ada a'a Aksara yang hebat nan ganteng disini!

pov Kaede :

Jadi begitu cerita nya, Aksara yang katakan sendiri, dia selalu memuji ku, ia selalu berhasil membuat ku merah tersipu malu. Setelah graduation dan lebih tepat nya setelah aku berpacaran dengan Aksara, hubungan ku dan Arof menjadi sedikit renggang, kamu tak saling bicara seperti dahulu. Aku punya alasan sendiri mengapa aku menjauhi nya, dan kurasa dia pun mengerti.









PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang