Wahana Cinta (2)

5 4 0
                                    

(bonus dari bab wahana cinta, selamat membaca)

Dua bulan setelah aku berpacaran dengan Aksara, aku sama sekali tidak pernah bertemu dengan orang tua Aksara, aku juga tidak pernah menanyakan nya. Tiba-tiba hari ini Aksara mengajak ku untuk bertemu orang tua nya.

"de, besok bisa ketemu papa? Aku mau kamu ketemu sama papa" ucap Aksara aku pun meng-iyakan karena memang aku sudah lama ingin bertemu.

Akhirnya kebesokan hari pun aku sudah Bersiap-siap, menggunakan baju yang sopan, rapih, riasan wajah yang tak terlalu tebal dan menata rambut ku dengan baik. Aku dijemput Aksara didepan rumah, tak lupa ia juga berpamitan dengan Ibu, saat dijalan ia menyuruh ku untuk berpegangan dipinggang nya dan tentu saja aku memeluk pinggang cowo ku dengan erat, aroma harum tubuh nya membuatku sangat nyaman.

Setelah aku dan Aksara sampai didepan rumah Aksara, aku langsung turun dari motor tersebut lalu aku dan Aksara mulai berjalan menuju pintu depan rumah tersebut. Aksara mulai mengetuk pintu tersebut lalu beberapa detik kemudian ada seorang pria paruh baya yang membuka pintu, itu adalah Ayah dari Aksara Setia, pacar ku.

"ini pasti Kaede ya, pacar nya Aksara, betul?" ucap pria tua tersebut.

"de, ini papa. Papa.. ini kaede.. pacar Sara..," balasnya dengan memerah

"selamat siang, om. Saya kaede.. eh.. iya bener saya.. pacar nya.."

"pacar nya Aksara!" lalu pria tersebut tertawa terbahak-bahak. "ayo sini, nak. Masuk, ra, buat kan pacar mu itu teh" ucap Papa Aksara.

"oh tidak perlu om," balas ku pelan dan tersenyum kecil.

"om apa toh, panggil papa saja kayak Aksara" Papa berkata.

"jadi kamu dirumah sama siapa toh nak?"

"saya dirumah hanya Bersama ibu saya, om- eh pa.." balas ku sambil tersenyum.

Hari itu kuhabis kan dengan Aksara juga Papa nya, aku juga baru tau nama Papa nya Aksara hari itu, nama nya Pak Handoko Wijaya Setia. Aku juga sempat diajak berkeliling ke taman pohon Apel nya Pak Handoko, banyak sekali buah nya, aku juga diizin kan untuk memetik langsung buah Apel tersebut, kata Pak Handoko bawalah beberapa untuk dibawakan ke Ibu, hari itu aku menghabiskan waktu ku dengan Aksara dikebun Apel Papa nya, kala itu aku membuka jaket ku, didalam jaket itu aku menggunakan kaus dengan lengan pendek. Pakaian yang cocok untuk menghabiskan waktu dengan pacar mu dikebun sejuk dan cerah. Saat pulang, Ibu menyambutku dengan senyuman, Aksara yang mengantarku, selalu. Ibu pun berterimakasih kepada Aksara atas bawaan nya yaitu buah Apel yang kupetik sendiri dikebun pak Handoko, tak lupa ibu juga menitip salam ke pak Handoko. Setelah itu Aksara langsung berpamitan dengan mencium tangan Ibu.

 Pada tahun 2018 ini, aku sekarang berusia 19 tahun, sudah waktu nya aku mendaftar kuliah, karena aku memang ingin berkuliah, aku menargetkan untuk masuk Universitas terbaik di Indonesia, Universitas Palapa. Disana lah aku menyimpan banyak mimpi ku.

PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang