FAREZ QUEEN [END]

Bab 1. Lukisan Mimpi

Happy reading

🌹🌹🌹

"Jika sesuatu yang kita harapkan hanya seperti mimpi, haruskah kita berhenti menggapainya?"
-Farezi Corsova-

🌹🌹🌹

Sebuah tempat di mana empat musim berjalan secara bersamaan, pemilik ciri dan sifat yang berbeda pemikat banyak perhatian orang, tak lain saling berkumpul untuk berbagi keindahan.

Sebuah tempat di mana semua kebahagiaan akan dimulai. Tempat indah penyimpan rahasia yang seharusnya menjadi berita, tempat di mana kebahagiaan menghilang dan kembali datang.

Tempat paling menakjubkan di mana bayangan tidak lagi tenggelam dalam kegelapan, tempat istimewa di mana kehadiran cahaya menjadi pelengkap perjalanan empat musim.

Empat musim yang selalu membutuhkan penerangan bahkan di malam hari. Walaupun sedikit empat musim itu tetap membutuhkannya, bahkan sangat membutuhkannya.

🌹🌹🌹

Bangunan besar berdiri tegak terlihat begitu luas sejauh mata memandang, bangunan pemilik desain modern berlantai lima dilengkapi fasilitas lengkap juga mewah. Logo besar bertulisan SMA Mawar Putih terpampang jelas di bangunan paling tinggi berwarna putih berdominasi abu-abu berada pada tengah-tengah. Sungguh awal yang menakjubkan.

Di dalam sebuah kelas seorang cowok tengah memukul-mukul kepalanya yang terasa sangat pusing. Hari ini di kelasnya sedang mengadakan ulangan lisan, cowok itu merasa tak sanggup untuk menghadapinya. Ulangan tulis saja dia tak bisa menjawab, apalagi ulangan lisan? Harus menjawab apa di depan nanti?

"Farez, kamu maju," suruh Pak Asif selaku guru pelajaran kimia hari ini.

Farez diam masih duduk di kursinya, ia sangat membenci pelajaran kimia, sangat sulit menghafalkan rumus-rumus yang sama sekali tidak pernah masuk ke otaknya. Padahal Farez sudah menghafalkannya berulang kali, namun tetap saja tak ada hasil yang memuaskan.