Bab 18. Panggilan Bunda

62 19 3
                                    

Happy reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading

🌹🌹🌹

"Sekuat apapun aku bertahan kebersamaan ini pasti tidak akan selamanya."
-Zeliya Edline-

🌹🌹🌹

Di luar dugaan Zeliya, ternyata malam ini Satira benar-benar mendatangi rumah Farez, bahkan temannya itu membawa Jefan, kakaknya sendiri. Dan sekarang mereka tengah berkumpul di ruang makan, Tante Parlova mengajak tamu anak dari sahabatnya yang sudah menutup usia makan malam bersama.

Setelah selesai dengan pekerjaannya, Zeliya beranjak pergi. Butuh waktu hampir satu jam bagi Zeliya untuk menyiapkan semua makanan malam ini, itupun dengan bantuan Tante Parlova.

Zeliya sedikit senang melihat usaha Satira mencari perhatian Farez, temannya itu sampai menyiapkan makanan untuk Farez, membuat Tante Parlova tersenyum penuh arti.

"Lo nggak ambilin gue juga, Ra," ucap Jefan.

"Lo punya tangan, bisa ambil sendiri kan?"

"Farez juga punya tangan, tapi lo ambilin."

"Terserah gue lah."

Parlova tersenyum tipis menyaksikan semuanya, dulu orang tua Jefan dan Satira berteman baik dengannya, dan sampai sekarang kedua anaknya yang menyambung pertemanan mereka.

"Sini, biar Tante yang ambilkan," ucap Parlova segera menyiapkan makanan untuk Jefan.

"Makasih Tante."

Merasa tidak dibutuhkan lagi Zeliya memilih pergi, kedua kaki Zeliya menuntunnya berjalan sampai tiba di taman belakang rumah, Zeliya mengedarkan pandangannya menatap sekeliling. Sangat sepi, langit juga terlihat gelap.

Apa tidak ada bulan malam ini? Zeliya beralih mendudukkan dirinya pada kursi, helaan nafas terbuang saat kedua mata mulai terpejam, padahal Zeliya tidak melakukan apapun, tapi hari ini terasa sangat melelahkan baginya.

"Farez, lo nggak makan?" tanya Satira melihat Farez sama sekali belum menyentuh makanannya, bahkan cowok itu tidak memegang sendok ataupun garpu.

"Nanti," singkat Farez masih fokus pada ponselnya.

"Farez, apa kamu menyukai seseorang?" tanya Tante Parlova ingin tau.

"Iya," jawab Farez jujur.

Benarkah? Parlova sangat terkejut mendengarnya. Keponakannya menyukai seseorang?

FAREZ QUEEN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang