"Aku heran deh mas, Ahmad anak aku apa Aisyah...lengket banget dari kecil. Sehari gak ketemu, anak itu pasti bakal uring uringan"heran Khadijah membuat Firhan tertawa lalu menyentil jidad istrinya."Anak kita lah! Tapi rasa sayang Ahmad ke Aisyah beda sama rasa sayangnya ke kamu"ucap Firhan membuat Khadijah bingung.
"Maksudnya?"
"Ya kalo kekamu rasa sayangnya kayak anak ke ibunya, tapi kalo Aisyah ya.. Berbedal"jelas Firhan membuat istrinya semakin bingung.
"Kalo bukan rasa sayang kayak ibu...terus rasa sayang Ahmad ke Aisyah apa?"
Firhan menoleh mendengar pertanyaan istrinya lalu tersenyum.
"Sayang ponakan ke tantenya lah"
"Mas masih dalam misi mencari sebuah rahasia jadi kamu jangan buat mas puyeng oke yang"ujar Firhan membuat Khadijah hanya terkekeh bingung.
"Ada ada aja"balas Khadijah lalu berlalu kedapur.
'Aku harap perasaan putra kita tidak terlalu jauh'batin Firhan.
***
"Kak ipar? Kak dijah dimana?"tanya Aisyah yang turun dari lantai atas bersama Ahmad.
"Didapur tadi, lagi bikin kue kali.coba kamu liat dek"jawab firhan dan diangguki Aisyah, sedang Ahmad duduk disofa dekat Firhan sambil memangku kucing kesayangan ibunya.
"Ngapain sister?"
"Astaghfirullah! Ngagetin kamu syah!"ujar Khadijah membuat Aisyah tertawa.
"Bikin bolu, coba deh kamu icipin..enak gak?"
Khadijah menyodorkan sepotong kue ke mulut adiknya."Emm.. mwenak..enwak bwanget"ucap Aisyah sumringah dengan pipi menggembung mengunyah bolu membuat Khadijah terkekeh dengan tingkah menggemaskan adik bungsunya.
"Cocokan jadi anak SMA dari pada dosen kamu"ujar Khadijah sambil memotong bolunya kepiring.
"Jangan salah kak! Aku kalo dikampus dewasa banget tau! Udah itu galak lagi"
"Nyehh...dikampus aja kamu dipanggil kak dosen..bukan ibu"
"Ya karena mahasiswa aku ga mau panggil aku ibu..."
"Kamu gak nyuruh kan?"
"Allahu, aku udah nyuruh tau kak. Tapi mereka tetep kekeuh, yaudah deh aku terima aja asal mereka tetap sopan sama aku"
"Kakak tebak pasti mahasiswa kamu ada yg suka sama kamu"
"Beuhh bukan lagi, tiap hari ada aja dm sama chat, awalnya ngomongin tugas kuliah. Eh ujung-ujungnya ngajak taarufan, kan kurang asem"
Khadijah tertawa, adiknya ini memang sering diajak menikah oleh para pemuda yang umurnya dibawah Aisyah. Sedangkan yang lebih tua dari Aisyah sangat jarang karena jika mau menikahinya mereka akan insecure diawal karena merasa menikahi anak remaja dan akan dikira pedofil.
"Kalo misal jodoh kamu brondong gimana?"tanya Khadijah membuat Aisyah terdiam.
"Gak pernah mikir gitu sih kak"
"Sapa tau jodoh kamu brondong, dari yang sering lamar kamu kan rata rata berondong. Pengecualian Davian yah"jelas Khadijah membuat Aisyah mendelik saat kakaknya menyebut Davian.
"Ck! Ga tau kak, Tapi semoga enggak deh..gak pernah mikir bakal punya suami berondong dan gak mau juga lah"
"Loh kenapa?"
"Walapun aku baby face gini, tapi aku mau punya imam yang lebih dewasa dari aku. Aku mikir dong kak di umurku yang 27 ini gak mungkin pengennya ama yang dibawah. Ga setara dan sejalan, ya walaupun memang banyak yg dibawah aku lebih dewasa dari sikap dan pikirannya tapi tetap aja ih mau jodoh yg umurnya diatas aku"jelas Aisyah.
"Iya Aamiin, jodoh kan cerminan diri..siapa tau jodoh kamu kayak kamu dek. Umurnya udah 27 tahun atau diatas tapi mukanya baby face kan hahaha"ujar Khadijah membuat Aisyah terkekeh.
"Huwaa aamiin yaAllah".
Sedari tadi Ahmad mendengar obrolan ummi dan tantenya itu dibalik dapur. Entah kenapa mendengar Aisyah mengatakan tak ingin punya suami yang umurnya dibawah Aisyah membuat Ahmad merasa tertampar..
"Mungkin Allah mau menyadarkan buat gak terlalu berharap dan jatuh terlalu dalam, karena bagaimanapun aku sama Acha ga bakal bisa bersama"gumam Ahmad.
"Gue bakal coba buat perlahan lahan menghilangkan perasaan salah ini"ujar Ahmad dengan nada sedikit berat.
"Iya harus!"
Ucap seseorang tiba-tiba menanggapi ucapan Ahmad membuat sangempu tersentak dan berbalik.Deg!
"A-abi?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love Destiny (On Going)
EspiritualAisyah dan Ahmad, dua orang yang memiliki banyak perbedaan terutama dalam hal umur. kedekatan mereka sedari dulu membuat Ahmad kecil sangat nyaman dengan Aisyah dan bertekad untuk selalu menjaga dan menyayangi Aisyah. Itu dulu saat ia masih berumur...