***
"Brengsek, lepas gak?! Kalo aja gua gak lagi luka gini, udah gua tendang bokong kalian semua!"
"Berisik, Bocil!"
"Kayaknya kita perlu lakban juga mulutnya."
"Ambil lakban!"
"Nih, bos!"
"Woy, apaan tuh?! Tunggu, tunggu, sialan! Jangan se—mmhh!"
"Nah kan kalo gini enak. Ayo bawa masuk ke dalam."
Segerombol pria dengan baju hitam itu kemudian menyeret seorang remaja dengan rambut pendek masuk ke dalam rumah megah yang terlihat sangat mahal. Meski dengan sedikit kesusahan, karena ternyata si remaja memutuskan untuk melawan, mereka tetap berusaha menjalankan tugas dengan baik dan rajin.
Kalau sampai misi ini gagal, bisa rusak reputasi mereka sebagai anggota elit bodyguard keluarga Im. Yah, bayaran untuk tugas yang berhasil dijalankan kali ini tidak separah biasanya kok. Hanya luka dan lebam sana sini. Ternyata target mereka cukup lihai berkelahi, meski keadaannya sedikit memprihatinkan.
Kesalahan yang harus mereka evaluasi kedepannya; tidak boleh memandang remeh lawan meski mereka terlihat seperti gadis remaja lemah yang kurang makan.
"Mmhh—"
"Oh, lepas lakbannya, kasihan juga kalo diliat-liat, gak bisa nafas dia."
"Ugh, sebenarnya siapa ka—" Eunjung segera menutup mulutnya rapat-rapat saat dia sadar sedang berada dimana sekarang. Mampus sekali lah, capek-capek dia menghindari Yerim selama lebih dari seminggu ini, sekarang dia malah diseret ke sarang macan-nya langsung.
Yerim pasti akan membunuhnya kalau sampai dia melihatnya ada disini.
"Kenapa gua dibawa kesini?" Jujur saja dia sedikit merinding membayangkan apa yang akan terjadi padanya beberapa menit kedepan.
"Oh, sudah datang ternyata."
Walah, malah bosnya yang datang.
"Bos, misi berhasil."
"Bagus, bagus. Tapi kenapa DIA BONYOK GITU? YERIM BISA NGAMUK KALO SAMPE DIA LIHAT."
Sumpah Eunjung tidak menyangka ayah Yerim ternyata aslinya tidak seberwibawa itu. Kenapa malah jadi dia yang takut pada anaknya?
"Bukan salah kita, Bos. Dia udah bonyok pas kita culik. Ditambah kita juga enggak ada pilihan karena anak ini ternyata jago kelahi. Terpaksa kita juga harus melawan."
Tuan Im memijit pelipisnya pusing. Yerim benar-benar akan membunuhnya kali ini.
"Ya sudahlah. Eunjung, jangan kaget. Om yang suruh mereka bawa kamu kesini."
"Kenapa om gak ngomong langsung sama saya?"
"Tadinya biar saya terlihat keren kayak di TV-TV gitu."
"..."
KAMU SEDANG MEMBACA
We Can't be Friends | SEJ • IYR
FanfictionSiapa bilang dua sahabat tidak mungkin menjadi cinta? Akan jadi kebohongan paling besar abad ini rasanya kalau Yerim mengatakan dia tidak pernah menaruh rasa pada Eun Jung si atlet renang yang hobinya memukul orang itu. Nyatanya, sudah sejak lama Ye...