8

191 18 2
                                    


Pukul 9 pagi milen berjalan santai dari mobil menuju studio tempat dia akan memulai latihan hari ini. Setelah dihajar habis habisan oleh joss kemarin tidak membuat milen harus beristirahat memulihkan badan.

Milen pov..

Pagi yang cerah dengan segudang rencana di kepala yang akan dilaksanakan hari ini. Nanti sepulang dari latihan aku berniat mengajak sicantik untuk berkencan, masa bodoh dengan kakaknya yang pemarah itu.

Ketika Kakiku melangkah memasuki studio suara pukulan pada samsak langsung terdengar nyaring ditelinga dan bau keringat yang menjadi bukti betapa semangatnya manusia manusia yang berada disini membentuk otot.
Berjalan melewati satu ruangan pribadi yang sedari awal selalu dikunci namun pada hari ini pintu itu terbuka lebar menampilkan tubuh kekar besar bagai gapura, Itu adalah ruangan pribadi milik joss wayar.

Setelah beberapa lama vakum joss memutuskan untuk kembali, langkah santai melewati ruangan ketika mataku dan joss bertemu membuat atmosfer sekitar menjadi mencekam.

Tak ku acuhkan pandangan yang tajam itu dan aku segera berjalan menghampiri job.

"Pagi job, mari mulai latihan hari ini" sapaku.

"Pagi milen.. semangat sekali kau pagi ini ya.." sambutnya.

" ya seperti yang kau lihat" ucapku

Memulai latihan dengan job mulai dari pukul 9 pagi hingga waktu istirahat pukul 2 siang membuat ku merasakan lelah luar biasa. Di sela sela istirahat aku mencuri pandang ke arah ruangan pribadi joss terlihat pria itu latihan tanpa henti.

"Apa pria itu tidak istirahat? Dia terlihat memaksakan tubuhnya" ujarku pada job

"Dia memang seperti itu. Dia akan berhenti semaunya, wajar kalau dia menjuarai liga dunia, latihannya saja seperti itu" jawab job

Itu benar usaha tidak akan menghianati hasil. Buktinya joss menjadi tak terkalahkan di thailand dan aku akan melawannya 6 bulan lagi, matilah aku.

"Kau akan pulang jam berapa hari ini? Apa kau ingin mengambil jam tambahan?" Tanya job kepadaku

"Tidak, aku akan pulang lebih cepat"

"Kenapa? Ada urusan kah? Kalau seperti ini bagaimana mau menang dari joss dan mendapatkan si cantik mu itu kalau latihan saja kau malas malasan" omel job, pria ini memang cerewet sekali.

"Aku punya urusan nanti" jawabku

" oh ya.. apa itu?" Selain cerewet dan percaya diri ternyata job ini juga manusia yg kepo

"Mengajak nattawin pergi berkencan" ucapku

Job tampak terkejut mendengar jawaban terakhirku itu, dia seperti tidak menyangka apakah yang dia dengar benar atau salah.

" kau yakin? Aku tak salah dengar kan?
Kau tau kekasihku saja apabila dia ingin mengajak nattawin jalan jalan dia harus membuat janji 1 minggu sebelum pergi, dan kau? Haduhhh ku doakan saja ya semoga kau berhasil" ucapnya dan kemudian pergi.

Kenapa job mematahkan semangatku ya.. aku jadi ragu sekarang. Tapi apa salahnya mencoba ya kan, siapa tau diterima dan semua rencana ku berjalan lancar, ya.. mari kita coba untuk ditolak dan dihajar menjadi urusan belakangan.

_________________________________________

Sore hari dimana latihan sudah berakhir aku dengan senantiasa sabar menunggu sang pujaan hati melangkahkan kakinya keluar studio, Duduk di pembatas bangunan sambil mendengar lagu favorit menggunakan headphone sesekali memandang ke pintu studio tari balet.

Yang ditunggu akhirnya menampakkan dirinya berjalan beriringan dengan beberapa pemuda lain. Bisa ditandai si nattawin pria berkulit tan, pemilik senyum yang menawan, dan berwajah rupawan dialah orang yang menarik perhatianku dari awal pertemuan.

Aku datang menghampiri si cantik dengan senyum yang terpantri di bibir, tak kusangka si cantik yang melihat juga membalas senyumku
Ah... akan gila rasanya melihat seyum itu.

"Hai.... natta" sapaku

"Hai milen.." suara mendayu dayu dari jawabannya memasuki telingaku

"Apa kau sibuk?" Sungguh aku tak tau harus bicara apa, kukira ini akan mudah ternyata lebih sulit dari pada menyelesaikan ujian memasuki universitas.

"Tidak aku baru saja selesai latihan, ada apa memangnya?" Jawab natta

"Ah.. tidak hanya ingin mencari teman mengobrol saja, aku baru datang ke thailand setelah sekian lama jadi aku tidak memiliki teman disini"

"Oh. Benarkah? Kalau begitu aku mau menjadi temanmu hihi" ucapnya, aku tak salah dengar bukan? Dia mau menjadi temanku dan dia tertawa malu malu.. aku termenung melihat wajahnya yang mempesona akibat mendengar suara tawanya menjadikan aku bagaikan patung pajangan.

"Ya haha.. terimakasih natta aku senang sekali. Oh ya selain tidak memiliki teman Aku juga tidak tau apa apa tentang kota ini jadi mau kah kau menemaniku jalan jalan?"

Nattawin yang mendengar ajakan itu terdiam memandang wajahku akupun sama terdiam menunggu jawabannya.
Kumohon jangan kecewakan aku doaku dalam hati.

" kalau kau tidak keberatan. Tapi kalau kau tidak mau hari ini tidak masalah kita bisa pergi lain hari" ucapku memecah suasana keheningan.

Aku tak memaksa nattawin tapi kenapa wajahnya seakan ketakutan. Lama memandang wajahnya yang tegang aku juga seperti merasakan seperti ada seseorang di belakangku
Dengan perlahan aku memutar wajah ingin melihat ada siapa dan ternyata

Seorang pria tinggi besar dengan wajah yang menyeramkan memandangku seakan ingin membunuhku saat itu juga.

Pada akhirnya pria itu mengeluarkan suara dengan senyuman bagai pembunuh berantai yang membuat seluruh badanku merinding dibuatnya

" kau ingin membawa adikku kemana? Boleh ikut tidak hehe?"

Mohon maaf lahir dan batin🙏

Maaf update lama karna lebaran
Terima kasih yg sudah setia membaca dan vote cerita ini

walau gak banyak yg baca dan vote seperti cerita org lain tapi gak papa aku tau cerita ku dan penulisannya belum sebagus cerita org lain tetapi aku akan terus belajar dan tetap semangat kok
Terima kasi❤

Happy reading🥰







BALERINO and BOXING [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang