12

134 18 3
                                    

Milen pov..

Akhirnya hari yang ditunggu tunggu oleh milen datang juga. Di pagi yang cerah ini sudah terlihat pria tampan yang tengah bersiap siap di depan cermin memastikan apakah penampilannya sudah sempurna untuk menjemput sang kekasih hati.

Langkah kaki yang terburu buru dari arah tangga sepertinya mengganggu pagi yang tenang milik pria tua bernama John Ritthitong, melihat sang keponakan satu satunya rusuh entah kenapa membuatnya penasaran.

"Milen kau ini kenapa? Apa yang kau cari?" Ucap sang paman tak tahan melihat sang keponakan yang heboh di pagi hari.

"Tidak ada paman aku hanya tengah bersiap siap, bagaimana penampilanku hari ini apa sudah tampan?" Tanya ku memastikan.

"Ya kau tampan, tapi kenapa kau tumben bersiap sepagi ini? Katanya kau tidak latihan di akhir pekan dan kau juga tidak akan belajar diperusahaan hari ini. Kau ini ingin kemana?"

"Biasalah.. anak muda paman seperti tidak tau saja" ucapku membalas pertanyaannya.

" wah wah... keren sekali. Ngomong ngomong siapa nama pacarmu itu?"

"Rahasia, nanti paman pasti akan kuberi tahu. Sekarang aku pergi dulu ya paman" pamit ku

"Dasar anak muda. Yasudah hati hati dijalan" ujar paman sembari menikmati kopi paginya.

_________________________________________

Mobil mewah yang membelah jalanan kota pagi ini sudah sampai pada tujuannya tepatnya di sebuah rumah mewah kepunyaan keluarga terpandang tuan Kittichat.

Ketika mobil terparkir di halaman luas milik keluarga ini bisa ku lihat sang kekasih hati sedang berpamitan dengan keluarganya, apalagi sang kakak yang bernama Joss wayar sepertinya sampai sekarang masih membujuk sang adik untuk tidak pergi. Ayolah aku hanya mengajaknya jalan jalan tapi mereka sudah seperti akan melepaskan anak bungsunya untuk pergi berperang.

" salam paman tante" dengan sopan aku menyapa sang calon mertua untuk meminta izin membawa permata mereka hari ini.

" salam milen selamat datang. Kau jadi pergi dengan natta nak?" Sambut ramah sang ibu mertua, di antara para monster ini hanya ibu natta yang paling ramah dengan orang asing.

"Kau ingin membawa anakku kemana" dengan suara berat tanpa sambutan selamat datang aku langsung ditanya tanpa bertele tele dari sang kepala keluarga.

"Kemanapun yang natta inginkan paman aku akan mengabulkannya hari ini" ucapku

"aku akan ikut" tiba tiba sang beruang ini menyela obrolan kami dengan kata kata keramatnya yang membuatku kehilangan kebahagiaan.

"Tidak boleh, kakak kan sudah janji tidak mengganggu natta hari ini. Kalau kakak ingkar janji natta tidak mau lagi bicara sama kakak selamanya" ucap si manis yang tak terima acara kencan pertama dalam hidupnya dinganggu oleh sang kakak.

"Baiklah kakak mengalah, milen ingat perjanjian kita." Dengan tegas joss mengingatkan janjiku padanya, tenang saja aku akan menepatinya layaknya pria sejati.

Aku tau sebenarnya keluarga ini begitu was was dan cemas ketika sang anak bungsu keluar dengan orang asing untuk pertama kalinya. mereka tak pernah melepaskan permata itu namun entah mengapa kali ini mereka mengizinkan, Apa karena mereka sadar sang anak sudah beranjak dewasa dan sudah tak bisa di atur layaknya anak kecil lagi atau si cantik menggunakan jurus tantrum nya kepada keluarga agar diizinkan pergi.

Karena bagi keluarga mereka keinginan sang putra nattawin harus terkabulkan bagaimanapun caranya.

Tetapi aku tak terlalu memikirkan hal itu yang terpenting hari ini aku bisa membawa berlian milik keluarga kittichat ini, aku yakin orang orang yang pernah menyukai nattawin pasti iri melihatku sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BALERINO and BOXING [ Hiatus ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang