Milen pov..
Aku adalah Milendra Ritthirong, putra satu satunya dari pasangan Khorn Ritthirong dan ibu berdarah china Yan Ming Ritthirong. Ayah dan ibuku adalah seorang pebisnis dalam bidang transportasi yang perusahaannya lumayan besar di benua Asia, namun sebelum sampai berada di puncak kekuasaan mereka meninggal dalam perjalanan bisnis yang mereka lakukan.
Usiaku masih cukup kecil pada saat itu untuk melanjutkan usaha yang dibangun oleh orang tuaku, maka dari itu pamanku lah yang memegang perusahaan sampai aku benar benar siap mengambil alih kembali.
Pamanku yang bernama John Ritthirong adik satu satunya dari ayahku, pria baik hati yang merawatku semenjak kematian ayah dan ibu.
Pulang dari kediaman sang kekasih hati aku segera pergi untuk pulang, pikiranku kacau setelah mendengar syarat dari calon ayah mertua tadi. Ketika sampai dirumah aku berniat untuk segera bertanya tentang perusahaan kepada paman, bisa bisanya aku melupakan warisan sebesar itu dan sibuk dalam dunia olahraga. Ayah nattawin benar aku harus mulai membangun kerajaan bisnis ku sendiri dan mengalahkan dirinya, membuktikan bahwa aku pantas menjadikan nama Ritthirong tersemat dibelakang nama anak bungsunya.
6 bulan lagi aku akan melawan Joss dalam pertandingan Boxing terbesar di Asia dan aku juga harus mulai mengambil alih perusahaan, Sungguh ini membuat kepalaku pusing aku tak tau harus mulai dari mana kalau saja tadi nattawin tidak berteriak karena telah mengajak pergi berkencan di akhir pekan denganku mungkin mobil ini sudah terjun bebas di sebuah jembatan.
Setelah mobil terparkir rapi di halaman rumah aku pergi untuk segera menemui paman, yang biasanya di jam seperti ini ia sedang menikmati secangkir kopi di taman belakang.
"Sore paman" sapaku ketika melihat dirinya sedang menikmati langit sore
"Sore milen, kau sudah kembali Bagaimana harimu?" Sambutnya
" hari yang cukup baik" ucapku ragu ragu, apakah hari ini bisa disebut baik atau tidak entahlah.
" paman boleh aku bertanya sesuatu?" Ucapku memulai obrolan.
"Tentu saja nak, apa itu?"
"Bagaimana keadaan perusahaan ayahku sekarang, Apa baik baik saja?" Tanyaku.
"Hhm ya... itu cukup baik, kenapa memangnya? Tumben kau menanyakan perusahaan" ucapnya terheran heran.
"Aku berpikir sudah saatnya aku mengambil alih bisnis itu paman"
Kulihat paman cukup terkejut dengan ucapanku itu.
"Apa Kau yakin? Milen memegang perusahaan tidak semudah memegang permen lolipop di tanganmu, ada begitu banyak tanggung jawab mulai dari seluruh karyawan yang menggantungkan hidupnya di perusahaan dan masih banyak lagi."
" aku tau paman namun aku merasa sudah saatnya, umurku sudah cukup untuk melanjutkan impian ayahku Yang ingin menjadi raja bisnis" ucapku mantap
"Ya sudah kalau begitu, kau memang benar sudah saatnya kau melanjutkan perjuangan ayahmu namun tak secepat itu milen. Selama ini kau sibuk dengan dunia mu tak tau menau tentang kerasnya permainan dalam bisnis, aku tak bisa melepaskanmu begitu saja memegang perusahaan tanpa pondasi yang kuat bisa bisa perusahaan itu hancur dalam semalam." Ucapnya
Paman benar selama ini bahkan aku tak peduli dengan bisnis ayahku aku sibuk dalam kehidupan masa remaja, sekarang aku begitu menyesalinya aku merasa payah tak bisa melanjutkan amanah dari orangtua ku itu.
" kau tenang saja aku akan mendidikmu milen, akan ku ajarkan segala seluk beluk tentang bisnis ini kepadamu. Akan tetapi itu semua tidak sebentar kau harus mulai dari nol, mulai dari dasar materi agar kau benar benar siap untuk ku serahkan perusahaan itu kembali kepadamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BALERINO and BOXING [ Hiatus ]
Romancenattawin atau akrab dipanggil natta si penari balet yang menghabiskan sebagian waktu di hidupnya hanya untuk menari. dia tak mengenal cinta, apa itu cinta? apakah seindah tarianku? katanya.. milendra pemuda brandal bersumbu pendek yang sedari kecil...