Ngeñgggg......
Satu Minggu kemudian Satria sudah di perbolehkan pulang ke rumahnya, eh bukan rumah Deng maksud ku mansion.
Namun saat sampai di rumah, tempat tersebut justru sepi tak berpenghuni alias orang tua Satria tidak ada di sana.
" Huhh kemana mereka? " Satria jalan sempoyongan masuk ke rumahnya, haishh mansion 😤.
Satria duduk di sofa ruang keluarga, dan menyalakan televisi untuk melihat berita terkini. Saat matanya fokus pada salah satu siaran berita tiba-tiba ia terkejut melihat salah satu berita yang menunjukkan foto ayah dan ibunya.
Telah terjadi kecelakaan maut di jalan raya**** yang menyebabkan dua orang tewas ditempat, kami mengucapkan turut berdukacita kepada keluarga korban.
Itulah Siara yang Satria lihat, air mata Satria tidak bisa terbendung lagi. Ia menangis sejadi-jadinya sehingga suaranya tidak terdengar lagi karena terus menerus menangis.
" TIDAK...AYAH, IBU..." Satria terisak terus menerus meneriaki nama ayah dan ibunya.
" Kenapa kalian meninggalkan ku sendiri, aku masih belum membanggakan kalian " dalam tangisnya Satria terus berbicara.
" Ini gak adil " Satria berhenti menangis, karena apa? . Ya , ia pingsan karena kehabisan tenaga terus menerus menangis.
Di sisi lain. Sahabat sahabat nya yang mengetahui berita di televisi langsung pergi menuju mansion milik Satria, karena mereka tau Satria pasti akan sedih.
" Astaga perasaanku tidak enak, cepatlah!! " Ucap Yudha menyuruh Sabil mempercepat kendaraannya.
" Sabar agak macet ini , tenang dulu " sahut Sabil sambil menenangkan Yudha.
" Udah kak tenang dulu, doakan saja Satria tidak apa-apa " Radityo turut menenangkan Yudha.
Tidak lama kemudian mereka sampai di kediaman Satria. Mendapati mansion sepi namun ada sepasang sepatu di depan pintu rumah. Itu pasti milik Satria.
" Sepi tapi itu pasti milik Satria, ayo masuk " jaedan langsung mengajak yang lain masuk.
Cklekk...
" Tv nya nyala, dan- astaga Satria!! " Rama melihat Satria tergeletak di lantai dengan wajah pucat langsung panik menghampiri tubuh satria.
" Ya tuhan Satria!! " Dugaan Yudha benar, ia merasa sesuatu terjadi pada satria dan kini satria tak sadarkan diri.
" Bawa ke mobil cepat!! " Sabil panik langsung berlari menuju mobilnya dan menyalakan mobil untuk pergi menuju rumah sakit.
Mereka membawa satria kembali ke rumah sakit yang sama. Malang sekali kau Satria...
Sesampainya di rumah sakit, dokter langsung menangani Satria. Semua yang berada di sana cemas akan keadaan Satria.
Selang beberapa waktu dokter keluar dari ruangan.
" Ah bagaimana keadaan teman saya dok, dia baik baik saja kan? " Radityo langsung menanyakan banyak pertanyaan pada sang dokter.
" Keadaannya kritis, untung saja kalian membawanya tepat waktu. Karena jantung nya sempat berhenti dan asma nya kambuh " ucap sang dokter.
" Ya tuhan... " Semua merasa terpukul mendengarnya.
" Baik saya permisi dulu " sambung sang dokter lalu meninggalkan mereka.
Mereka memandangi Satria dari luar karena belum boleh masuk.
Keadaan Satria kritis karena jantung nya sempat berhenti dan asma nya kambuh.
" Bertahanlah...kami ada disini bersamamu " gumam Radityo.
Semua merenungi apa yang terjadi pada saat itu. Terluput kesedihan.
TBC.....
Makasih yang udah baca😉
Jan lupa ⭐ nya yaww....
KAMU SEDANG MEMBACA
After that incident || NCT wish. Season 2 from Why Us?.
Fiksi Umum" Haii kalian " Ruka. " kalian siapa?, kenapa mirip sekali dengan kami " Sabil. * Cerita ini mengandung unsur kekerasan ⚠️, dan juga bahasa yang baku/non baku.* No copyright, NO PLAGIAT!!! ( Sudah end ).