I. THE UNIVERSITY

157 6 0
                                    



SEOKJIN POV

Hi, namaku seokjin, aku berumur 25 th, seorang mahasiswa di Fakultas Kedokteran, aku sekarang lagi menyelesaikan pendidikan spesialis bedah syaraf, butuh kira-kira 3 tahun lagi sampai aku mendapatkan gelar dokter ahli bedah syaraf, aku masih harus berjuang keras untuk mendapatkan gelar yang selama ini aku impikan.

Sore hari ini saat sedang berjalan menuju ruang kelas, dimana harus melewati lapangan basket yang sedang digunakan untuk latihan oleh anak2 fakultas lain, mataku menangkap sesosok pria sebaya dengan ku, sedang berusaha memasukan bola ke ring, namanya Kim Namjoon, sebenarnya aku dan dia tinggal satu lingkungan, dan kami selalu belajar disekolah yang sama, tapi sejak kelalaianku hari itu, kami terutama dia berhenti berbicara padaku.

Alasanya sebenernya sepele, hanya karena aku tidak sengaja menjatuhkan bekal makanan nya, beberapa kali aku coba mengajaknya bicara, dan beberapa kali juga aku membawa kotak makanan extra untuk menggantikan makanan yang tidak sengaja aku jatuhkan itu, tapi tetap saja dia marah kepada ku, dan pada akhirnya aku menyerah dan berhenti mengajaknya bicara, karena dia terus menghindariku setiap kali kami berpapasan.

Aku menghentikan langkahku, untuk melihat nya memasukan bola ke ring, dan tentu saja dia berhasil, Namjoon terkenal di kampus kami, karena kelihaiannya bermain bola basket, dan dia juga sangat populer dikalangan gadis2 dikampus kami, karena paras wajahnya yang tampan dan saat dia tersenyum ada lesung pipi yang sangat manis dipipinya... Yaahh itulah sekilas tentang mantan temanku waktu kami di tingkat 6.

Aku langkahkan kaki menuju ruang kelasku, karena 15 belas menit lagi kelas akan dimulai, dosen killer hari ini yang akan mengajar, aku tidak ingin mendapat masalah dengan dosen itu, dosen itu terkenal suka memberikan nilai C kepada anak muridnya, dan beruntungnya nilai ku lumayan, bisa dibilang A+, aku sangat bangga dengan diriku sendiri, karena berhasil menaklukan si dosen killer tersebut.

NAMJOON POV

Hi, namaku Kim Namjoon, temanku biasa memanggil ku Namu atau Joonie, tapi tidak dengan nya dia menanggilku Namjoon-ah, tidak ada masalah dengan ku jika temanku memanggilku dengan semua nama itu, saat ini umurku 25 th, aku belajar di Fakultas manajemen bisnis, karena aku diharapkan oleh orang tua ku untuk meneruskan perusahan keluarga, yang kakekku bangun dari 0, aku lihai bermain basket, bahkan aku menjadi kapten di team basket di universitas ini.

Aku tidak mau menyombongkan diriku, tapi aku juga terkenal di kalangan gadis gadis di kampus ini, tapi entah mengapa aku tidak tertarik dengan mereka, aku hanya tertarik pada 1 orang saja, dia bernama Kim Seokjin, aku berhenti berbicara padanya waktu kami di kelas 6, aaahhh kalau aku ingat hari itu, aku sangat menyesal sudah mendiamkannya, karena setelah satu minggu aku mendiamkannya dia pun mulai mendiamkan ku, sebenarnya ada alasan dibalik aku mendiamkannya waktu itu, tapi.... Yaahhh sudah itu kejadian sudah lama.

Dengan sengaja aku selalu mencari tau dia sekolah dimana hingga aku bisa satu sekolah dengannya, menyedihkan ya, tapi itulah, setidaknya aku bisa satu sekolah dengannya walaupun kami tidak berinteraksi, Seokjin itu anak yang pintar, dia selalu mendapatkan nilai bagus di kelasnya, bahkan sekarang dia bisa menaklukan dosen killer yang sangat terkenal dikalangan siswa dikampus ini, kudengar selama 10th terakhir baru Seokjin lah yang mendapatkan nilai A+, kenapa aku bisa tau semua ini, well aku diam2 mencari informasi tentang dia, bahkan aku sengaja berteman dengan teman satu kelasnya sehingga aku mudah mendapatkan info tentang dia, lagi lagi menyedihkan ya hehehe....

Sore itu aku lihat dia melewati lapangan basket tempat ku sedang latihan bersama team ku, kulihat dia memperhatikan kami bermain, tidak lama, tapi itu sudah membuatku sedikit gerogi saat hendak memasukan bola ke ring, untung bola nya masuk kedalam ring, kalau tidak bisa malu aku, dilihat lagi sama dia, saat dia mulai pergi menjauh ingin rasanya teriak "heeyyy Seokjin jangan pergi, ayo liat aku terus.. " Tapi yaahh aku tidak punya keberanian untuk berkata seperti itu, konsentrasi ku terganggu sampai aku dikejutkan oleh suara teman memanggil namaku... Uuugghh ganggu saja.

AUTHOR POV

Keesokan harinya jin mendapat tugas mengambil boneka latih dan beberapa alat kedokteran dari ruangan kesehatan, dia fokus berjalan menelusuri lorong kelas tanpa meyadari ada sosok Namjoon yang memperhatikannya dari belakang

"Seokjin, mau kemana dia? " Tanyanya dalam hati, sambil terus mengikuti langkah Seokjin.

Setibanya diruangan kesehatan sokjin langsung mengumpulkan semua keperluan yang diminta prof. Lee, setelah semua terkumpul dia bingung bagai mana cara dia membawa semuanya, boneka saja sudah membutuhkan kedua tangannya sementara kerdus berisi peralatan lainnya harus dia bawa juga, malas sekali harus bolak balik membawa ini semua karena fakultas kesehatan berada lumayan jauh dari ruang kesehatan.

"aaaahhh gimana harus membawanya!!!!"... Seokjin mengacak rambutnya sambil melihat sekeliling mencari akal untuk membawa semua itu.

Tiba tiba seseorang masuk keruangan itu dan membawa boneka latih dengan kedua tangannya sambil berkata "ini mau dibawa kemana? " Dia melihat kearah Seokjin menunggu jawaban, Seokjin hanya terdiam sesaat terkejut dengan kehadiran Namjoon yang tiba tiba muncul dihadapannya membawa boneka latih itu "eehmmm ke fakultas kedokteran lantai 2" Jawab Soekjin, yang terus melihat kearah Namjoon "ayo... "

Namjoon mulai melangkahkan kakinya keluar dari ruang kesehatan, Seokjin buru buru membawa dus yang kerisi alat2 tadi dan berjalan mengikuti Namjoon.

"Namjoon-ah tidak usah biar aku saja yang bawa,.. Namjoon...".. Seokjin berkata pada Namjoon, tapi tidak dihiraukan olehnya, dia tetap melangkahkan kaki nya ke fakultas kedokteran.

Seokjin memperhatikan postur tubuh Namjoon yang lebih tinggi dan lebih atletis dari dirinya, dia berkembang dengan baik, fikir Seokjin, beda dengan dirinya yang lebih kecil dan lebih kurus dari Namjoon, ia terus mengikuti langkah Namjoon yang ternyata lebih cepat dari dia, lumayan merepotkan mengikuti langkah Namjoon yang cepat itu, namun tiba tiba Namjoon memperlambat langkanya karena ia melihat Seokjin agak kerepotan mengikuti langkahnya.

Setibanya di Fakultas yang dimaksud, Namjoon berhenti dan membalikan badannya.

"ruangannya yang mana?".... Seokjin terkejut dengan gerakan dan perkataan yang tiba tiba dari Namjoon.

" Ooohhh, yang itu".. Seokjin menunjukan kelasnya dengan gerakan kepalanya karena tangannya sedang membawa kardus tadi.

Namjoon melangkah kan kaki menuju ruangan yang dimaksud "yang ini? "... Tanya nya lagi setelah tiba di depan kelas yang dimaksud, Seokjin hanya menganggukan kepalanya.

Namjoon masuk kedalam ruangan dan meletakan boneka contoh ditempat yang rupanya sudah ada di dalam ruangan tersebut, sementara Seokjin meletakan kardus dimeja dosen.

" Baiklah... Aku pergi dulu, aku ada kelas 10 menit lagi"... Namjoon hendak melangkahkan kakinya meninggalkan kelas tersebut tapi terhenti karena Seokjin memanggilnya.

"Nam-.. Namjoon-ah terimakasih " Seokjin membungkukan badannya sedikit tanda terimakasih kepada mantan temannya itu tanpa membalikan badan Namjoon nganggukan kepala nya saja dan berlalu pergi meninggalkan Seokjin.

Dan setelah Namjoon menghilang dari pandangan Seokjin berkata pada dirinya sendiri "masih marah rupanya... Aaahhh" Seokjin menghela nafas.

Setelah kelas selesai, Seokjin merapikan bukunya dan memasukannya kedalam tas, setelah itu, ketika ia ingin melangkah keluar kelas seorang temannya memanggil namanya.

"Seokjin-ah!!!.. Tunggu".... Pemuda bernama Seon memanggil nya.

"teman ku mengundang makan siang di cafe dekat sini, kamu ikut ya?.. Dia mengajak makan siang bersama"....

" Aahh tidak, terimakasih Seon-ah, aku sudah membawa bekal" Seokjin menolak ajakan Seon.

"itukan bisa kamu makan nanti dirumah, sudahlah ayo ikut saja".. Seon menarik tangan Seokjin dan tidak memperdulikan penolakan temannya itu.

"Lagi pula temanmu hanya mengundang mu bukan mengundang ku, aku tidak enak nanti denganya" Seon terus saja menarik tangan Seokjin sampai ke parkiran mobil tempat Seon memakirkan mobilnya.

"ayo masuk!! ".. Seon memerintahkan Seokjin untuk masuk ke mobilnya.

"seon-ah... Sekali lagi yang diundang makan siang itu kan kamu bukan aku"... Seon menempelkan kedua telapak tangannya ke pipi Seokjin.

"tenang aku sudah bilang kedia kalau aku akan bawa teman, dan dia setuju, tidak masalah buat dia, sudah ayo masuk, nanti kita terlambat" Seon memdorong Seokjin agar masuk ke mobilnya dan mau tidak mau Seokjin menuruti, mobil pun melaju ke cafe yang dimaksud.

Tbc....

STUPID FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang