III. PERMINTAAN MAAFMU

118 5 0
                                    





Ting tong.... Seokjin menekan bel, sesuai dengan janji yang ia berikan ke Namjoon ia datang untuk bertemu dengan mama  nya namjoon, "Seokjin-ie, aahhh kamu datang naakk".. Wanita paruh baya membukakan pintu untuk seokjin, dan langsung memeluknya dengan hangat.

" Eomma, gimana kabarnya?" Seokjin langsung membalas pelukan wanita itu "eomma baik nak... " Tiba-tiba Seokjin mendapat tepukan ringan dikepalanya "anak nakal, kenapa sebulan ini kamu tidak ke rumah" Eomma memperlihatkan wajah pura pura marahnya dia ke Seokjin.

" Maaf eomma tugas kampus sebulan terakhir ini banyak sekali" Seokjin memberi gesture ke eomma kim yang menunjukan kalau ia minta maaf.

"Ya sudah ayo masuk eomma buat kimchi stew buat kalian berdua" Eomma berjalan kedapur diikuti oleh Seokjin.

"Apa Namjoon belum berangkat ke kampus eomma?" Ia bertanya, sambil duduk di kursi pantry, "sepertinya hari ini dia tidak kekampus, dosen nya tidak masuk hari ini, info Namu sih gitu sayang" Seokjin menganggukan kepalanya tanda mengerti.

Ini pertama kalinya Seokjin ke rumah Namjoon saat Namjoon  ada dirumah, biasanya ia akan kerumahnya saat Namjoon tidak ada.

Oohh iya, mungkin kalian penasaran kenapa mama nya Namjoon bisa sayang sekali dengan Seokjin, itu karena mamanya Seokjin adalah sahabatnya mama nya Namjoon, karena waktu ia kecil mamanya sibuk mengelola rumah makan, jadi Seokjin dititipkan ke mamanya Namjoon, karena itulah mamanya Namjoon sudah menganggap Seokjin anaknya sendiri.

"Anak itu sudah jam segini blm bangun juga, tunggu sebentar ya eomma akan bangunkan Namjoon"  Eomma baru akan melangkahkan kakinya saat Namjoon muncul dari tangga.

"Aku sudah bangun eomma" Namjoon berjalan menghampiri dan duduk disebelah Seokjin.

"Baguslah, sudah cuci muka dan gosok gigimu?" Namjoon menganggukan kepalanya, menandakan kalau ia sudah melakukan apa yang eomma tanyakan.

Sebenarnya Namjoon sudah bangun dari sebelum Seokjin datang, bahkan ia mendengar suara bel pintu, dan mendengar mamanya memanggil nama Seokjin, saat itu juga Namjoon membersihkan badan dan membersihkan giginya.

Sedangkan Seokjin sendiri jadi merasa canggung saat Namjoon duduk disebelahnya. Sedangkan eomma menyiapkan makan siang buat kedua putra tercintanya.

"Ini kalian makan lah" Mamanya Namjoon menyiapkan kimchi stew buat mereka berdua, "waahh, eomma ini kesukaan ku, terimakasih" Melihat ekspresi Seokjin yang sangat senang di beri kimchi stew membuat Namjoon tertawa kecil dan memperlihatkan dimplenya.

"Kamu suka sekali ya sama kimchi stew buatan eomma?" Namjoon berkata sambil memakan stew yang ada dihadapan nya, "tentu saja stew buatan eomma Namjoon the best pokoknya" Dengan antusias Seokjin menjawab, sambil menggoyangkan badanya, kebiasaan Seokjin saat mendapatkan makanan yang enak atau makanan kesukananya, ia akan menggoyangkan badannya.

Mereka makan dengan tenang dengan sang mama memperhatikan kedua putra kesayangan nya itu, "eomma senang kalian bersama lagi, jangan bertengkar lagi ya".. Eomma mengelus kepala mereka berdua.

Setelah mereka selesai makan, mereka duduk diruang keluarga, dengan Seokjin duduk bersender dibadan eomma, sedangkan Namjoon duduk disofa yang lain.

" Eomma, sebentar lagi aku harus kekampus, Seokjin ada kelas nanti jam 2" Seokjin menatap wajah eomma, yang sedang ngengelus lembut kepalanya.

"Oohh baiklah, kalo gitu kau Namu, antarkan Seokjin ya sayang".. Seokjin terkejut dan langsung duduk tegak, " Gak udah eomma, hari ini kan Namjoon -ah libur, Seokjin yakin ia ingin istirahat" Seokjin melihat kearah Namjoon, dan memberi code agar membantunya.

"Baiklah eomma, aku ganti baju dulu" Namjoon berjalan ke kamarnya sebelum mendengar penolakan dari Seokjin.

Tak lama kemudian Namjoon sudah siap, Namjoon mengenakan kaos putih dengan celana denim biru, membuat nya terlihat sangat tampan, "ayo... " Namjoon berkata ke Seokjin, "sudah sana sayang, Namu sudah siap, sana berangkat" Eomma memeluk Seokjin, yang langsung dibalas oleh Seokjin.

"Hati hati ya kalian berdua dijalan, oohh iya Seokjin sampaikan salamku ke mama mu ya" Seokjin berjalan mengikuti Namjoon "baik eomma, nanti Seokjin sampaikan"..

Setibanya di Fakultas Kedokteran, Seokjin masih memiliki waktu setengah jam sebelum kelasnya dimulai.

" Baiklah terimakasih sudah mengantarkan ku, maaf kalau aku merepotkan".. Seokjin merasa sedikit canggung, saat hendak turun dari mobil tangan Namjoon menahannya untuk tidak turun dari mobilnya.

"Tunggu sebentar" Seokjin melihat tangannya yang digemggam oleh Namjoon, "masih ada 30 menit lagi kan, jangan pergi dulu Seokjin-ah" Namjoon tidak melepaskan genggamnanya.

Seokjin menganggukan kepalanya, menikmati hangatnya genggaman tangan Namjoon.

"Ak.. Aku.. Mau meminta maaf padamu seokjin-ah" Namjoon berkata sedikit terbata bata.

"Maafkan aku dulu menjauhimu dan menolak bicara denganmu" Namjoon tak berani menatap Seokjin, dan hanya melihat tangannya yang terus menggenggam tangan seokjin.

"Ma.. Maaf kan aku ya" Namjoon menatap tajam mata Seokjin. "Mmmm... Aku sudah memaafkan mu Namjoon-ah dari dulu sudah ku maafkan" Seokjin membalas tatapan mata Namjoon sepenuh hatinya, "jangan diulangi lagi ya, kalau kau ada yang tidak suka dariku, langsung katakan saja ya, jangan suruh aku menebak, atau bertanya tanya apa salahku" Namjoon mengangguk.

"Waktu itu, hari dimana aku marah dengan mu, apa kau ingat kita janji makan siang bareng?" Soekjin menggelengkan kepalanya tanda tidak ingat. "Kau lupa,... Ternyata kau tidak ingat".. Namjoon memberikan sentilan ringan di jidat Seokjin.

"Hari itu kamu janji makan siang bersama ku Seokjin, tapi yang kulihat kamu malah makan siang bersama teman wanitamu itu, siapa namanya... Hmmm... Lee hana"... Seokjin mulai megingat nya.

" Aku marah karena kamu melupakan janjimu, dan asik bercanda dengan nya" Namjoon menunjukan muka cemberut yang menggambarkan emosinya waktu itu.

"Kenapa... Kamu tidak bertanya padaku kenapa aku makan siang berdua dengannya hari itu? " Seokjin mencoba menerangkan alasan kenapa ia bisa berdua dengan Lee hana waktu itu.

Namjoon tidak menjawab, dia hanya fokus ke cerita yang akan Seokjin katakan padanya.

" Hari itu Hana mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan, dari teman wanita dikelasku., kamu ingat dengan Yeo na dan teman temannya kan?" Namjoon mengangguk.

"Hari itu dia diperlakukan kasar oleh Yeo na, dan hari itu aku membantunya dan mengusir Yeo na, ia amat ketakutan hari itu Namjoon-ah dan teruss menangis " Seokjin bercerita tentang hari itu yang tidak diketahui oleh Namjoon

Namjoon sangat menyesal, ia tidak mengetahui cerita ini sama sekali, ia mengeratkan genggaman tangannya.

"Jadi mulai hari itu aku dan Hana selalu makan bersama, maksudku agar Yeo na dan teman-temannya tidak menganggu dia lagi" Seokjin mengalihkan pandangannya ke tangan mereka yang masih bertautan.

"Oleh karena itu aku selalu melihat kalian berdua pada saat makan siang". Namjoon memperjelas akhir dari cerita pada hari itu.

" Selama ini aku berfikir kalau kau marah padaku karena aku menumpahkan makan siang mu" Namjoon tersenyum.

"kalau cuma makanan itu sih bukan masalah buat ku, aku kan bisa minta eomma membuatkannya lagi untuk ku" Namjoon menunjukan dimplenya.

"Jadi kau memaafkan ku?" Namjoon ingin memastikan sekali lagi "Mmm... " Seokjin menganggukan kepalanya.

Tbc.....


STUPID FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang