VII. JEALOUSY

104 6 0
                                    


Author POV: teman teman maafkan kalau aku lama update cerita ini, jujur sempat stuck harus gimana cerita ini berlanjut atau aku end aja, Ditambah setelah selesai pas aku mau up eehhh gak sengaja kedelet jadi ngulang lagi, OMG... Cobaannya banyak sekali.

sekali lagi maaf kan ya.

*selamat menikmati kelanjutan dari FF namjin... Sehat selalu ya teman teman.



2 bulan sudah semenjak malam dimana Seokjin menjadi milik Namjoon seutuhnya, mereka sudah resmi menjadi sepasang kekasih sekarang, dan sejak saat itu juga mereka seperti tidak terpisahkan.

Berita bahagia ini akhirnya sampai ke telinga Ji Sun, dengan penuh amarah ia langsung mencari Namjoon.

"Ikut aku Namu!! " Namjoon menoleh kearah Ji Sun dan tidak menjawab, karena merasa tidak mendapat respon Ji sun menarik tangan Namjoon dengan kuat, mengakibatkan Namjoon hampir jatuh karena kesandung kursi mahasiswa lain.

"Kamu kenapa sih kasar sekali!!" Namjoon protes karena rasa sakit yang ia rasakan di pergelangan tangannya.

"Apa itu benar?".. " Apanya yang benar?" Namjoon balik bertanya, "apa benar kamu dan temanmu itu sudah resmi pacaran?" Akhirnya Namjoon mengerti kemana arah pembicaraan Ji Sun, dan alasan kenapa dia bisa semarah itu padanya.

"JAWAB NAMU!!!!!.... Ji sun berteriak sangat keras sehingga menarik perhatian seseorang yang kebetulan sedang duduk di bangku taman.

" Bisa gak sih kamu jangan berteriak seperti itu!!"... Namjoon sedikit membentak Ji sun, "apa selama ini kamu menolakku karena dia?"... Air mata Ji Sun mulai mengalir, Namjoon memeluk Ji Sun mencoba menenangkan nya.

"kenapa harus dia Namu, apa hebatnya dia dibandingkan aku, kenapa harus dia?" Sambil memukul dada bidang NamJoon tangis Ji Sun pun bertambah kencang.

Debaran dada pria yang mendengarkan tadi semakin cepat, antara cemburu dan kasihan pada Ji Sun, cemburu karena wanita itu memeluk orang yang ia cintai, dan kasihan karena jika ia berada di posisi wanita itu pun akan sangat sedih, lalu ia pun meningalkan tempat itu, ia percaya pada kekasihnya, kalau dia akan menyelesaikan masalah ini dengan baik.

"Ji Sun maaf, kalau selama ini aku sudah menolak cinta mu, kau gadis yang baik, aku yakin banyak pria yang akan jatuh cinta padamu" Ji Sun masih menyembunyikan wajahnya di dada bidang Namjoon.

Namjoon menarik kepala Ji Sun sehingga mereka saling tatap, "dengarkan aku Ji Sun, baik dia dan kamu, masing masing kalian memiliki kelebihan, dan hatiku memilih dia bukan karena dia lebih hebat dari mu, tapi hatiku lah yang sudah memilihnya, dan hatiku ini sudah menjadi miliknya sejak dulu, ingat ini Ji Sun... " Namjoon menghapus air mata Ji Sun dari pipinya yang sedikit chuby itu.

"Ingatlah kalau cinta tidak bisa dipaksakan Ji Sun, karena hati kita lah yang bermain dan meraskan cinta itu, sekali lagi maafkan aku Ji Sun" Ji Sun kembali memeluk Namjoon, untuk sesaat posisi mereka saling berpelukan

"Aahhh kenapa harus kamu yang yang aku suka Namu" Tiba tiba Ji Sun melepaskan dirinya dari pelukan Namjoon dan berjalan menjauh, tapi setelah beberapa langkah ia menghentikan langkahnya,

"Buatlah dia bahagia Namu" Ji sun menoleh kearah namjoon, dan Namjoon tersenyum seraya menganggukan kepalanya, setelah itu Ji Sun pergi meninggalkan Namjoon.

Jam makan siang pun tiba, perut Seokjin sudah lapar, dan ia menunggu telpon dari Namjoon.

Hari ini Seokjin kehilangan konsentrasi, akibat kejadian yang ia lihat ditaman, tapi ia berharap kalau masalah ini akan selesai.

"Kemana dia kenapa blm telpon" Seokjin bermonolog dengan dirinya, sambil menatap layar handphone nya, rasa rindu kepada kekasihnya tiba tiba datang, tapi kalau ia ingat kejadian tadi di taman ia sedikit kesal, ia kesal kenapa mereka harus berpelukan, walaupun Namjoon yang memulai meluk Ji Sun tapi Aaahhhhh tetap dia gak rela dada bidang kekasihnya itu dipeluk wanita lain, dada itu hanya milik nya.

Tiba tiba handphonenya berdering, tanpa menunggu lama ia langsung mengangkat nya "halo sayang kamu sudah selesai?" Suara yang dari tadi ia kangen terdengar sangat sexy di telinganya "iya" Seokjin menjawab.

"Ayo aku sudah lapar, ku tunggu di parkiran ya sayang!" Setiap kali Namjoon memanggilnya sayang ia seperti mau meleleh, "baik aku segera kesana" Seokjin bergegas menuju ke parkiran.

"Hi sayang" Sapa Namjoon ketika melihat Seokjin memasuki mobil dan duduk disebelahnya, "Hi.. " Seokjin membalas dengan senyuman termanis nya.

"mau makan apa?" NamJoon bertanya sambil mengelus pipi pria yang menjadi pujaan hatinya itu.

"Aku lagi ingin makan sushi, kalo kamu?"... Seokjin menyukai kalau NamJoon membelai pipinya, " Sushi ok, ayo kalo gitu kita makan sushi" Namjoon melakukan mobilnya ke restoran sushi yang biasa mereka datangi.

Setibanya direstoran tersebut mereka langsung memedan beberapa menu kesukaan mereka, disaat mereka sedang menunggu tiba tiba seorang wanita muda menghampiri mereka "Seokjin....!!" Begitu sapa nya.

Seokjin menoleh kearah orang yang memanggilnya "Hana.... " Seokjin terkejut saat melihat Hana teman SMA nya dulu.

"Ini benar kau Seokjin?"... Hana langsung memeluk erat Seokjin, Seokjin juga membalas pelukan Hana.

" Hana kapan kau pulang dr Autralia?" Seokjin melepaskan pelukannya tapi tetap menggenggam tangan Hana.

"2 hari yang lalu aku ke Korea untuk liburan, WOWwww Seokjin you look so great, you can make me fall in love with you, you know... Hahaha!!" Seokjin hapal dengan cara Hana bercanda, tapi ia sedikit lupa kalau saat ini ia bersama Namjoon, muka Namjoon sekatan agak sedikit cemberut, karena ada wanita yang memuji kesayangan nya.

"Hahaha.. Kamu juga kelihatan makin cantik, ayo kapan kapan kita ngedate hehehe" Namjoon semakin panas mendengar perkataan Seokjin.

"Eehhmmm... " Namjoon meminta perhatian dari Seokjin, "aahh maaf, Hana ini Namjoon teman kita di SMA dulu" Seokjin kaget ketika ia melihat guratan kemarahan di muka Namjoon.

"Oohh halo aku Hana, apa kabar?"... Hana menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Namjoon.

" Baik terimakasih, ayo bergabunglah dengan kami?" Dengan nada sedikit ketus ia menawarkan Hana untuk bergabung "oohhh sebenarnya aku ingin tapi aku bersama dengan keluarga ku disana, dan kami sudah mau pergi, maaf Seokjin" Hana sebenarnya masih ingin berbincang dengan Seokjin tapi keluarganya sudah memanggilnya.

"Telpon mu masih no yang sama kan Hana?" Hana menganggukan kepala nya, "baik Seokjin Namjoon aku harus pergi sekarang, nanti kamu telpon ya, banyak yang ingin aku ceritakan pada mu Seokjin" Hana kembali memeluk Seokjin dan melambaikan tangan nya ke Namjoon "Baiklah sampai ketemu lagi Hana" Namjoon kembali duduk sedangkan Seokjin terus memperhatikan Hana yang meninggalkan restoran sushi ini.

"Waaahh.... Hana cantik sekali iya kan Namjoon?" Namjoon tidak menjawab hanya melihat kearah jendela, Seokjin tau kalau Namjoon sedang kesal.

Tak lama kemudian pesanan mereka datang, dan mereka menikmati tanpa ada satu pun yang berani berbicara.

Setelah selesai Namjoon langsung ke kasir untuk membayar makanan mereka, dan langsung berjalan keluar, Seokjin yang tau Namjoon sedang marah hanya mengikuti dari belakang.

Sepanjang jalan mereka berdua hanya diam, Namjoon yang fokus kearah jalan, sedangkan seokjin fokus memainkan jari jarinya.

Setibanya dirumah Seokjin, Namjoon melihat kearah Seokjin, "kamu gak mau masuk dulu" Tanya Seokjin, berharap Namjoon menjawab iya "lain kali aja, aku lelah mau langsung pulang" Namjoon menarik pandangannya ke arah lain menghindari bertemu mata dengan Seokjin.

"Baiklah" Sedih sebenarnya hati Seokjin, tapi Seokjin berusaha membujuk Namjoon dengan mencoba mencium pipi Namjoon, tapi pun Namjoon menghindarinya.

Seokjin menatap dengan sedih kearah Namjoon, dan saat ia hendak membuka pintu mobil ia berhenti sebentar, "aku gak tau salahku dimana sampai kau marah seperti ini, tapi jika menurutmu bertemu teman yang sudah 3 tahun tidak bertemu itu salah, maafkan aku, tapi sungguh aku sangat senang bertemu dengannya lagi, Hana gadis yang baik, aku senang berteman dengannya, sekali lagi maafkan aku kalau aku salah!"... Dengan itu Seokjin keluar dari mobil Namjoon, dan langsung masuk kedalam rumah.

" Kesalahan mu adalah dengan mudahnya kau mengajaknya berkencan didepan ku sayang" Namjoon bermonolog dengan dirinya setelah itu ia melajukan mobilnya entah kemana.

TBC....










STUPID FIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang