** warning adult content ***
Namjoon merasakan detak jantungnya berdegup dengan kencang saat ia merasakan kedua tangan Seokjin melingkari pinggang dan memeluknya dari belakang.
"Namjoon-ah... A-Aku menyukai mu... " Jiwa Namjoon seperti lepas dari raganya saat ia mendengar apa yang baru saja Seokjin katakan.
Namjoon membalikan badannya saat ia sudah berhasil menguasai dirinya, dan meletakan jemarinya di dagu seokjin, memaksanya melihat kearahnya.
Tanpa diduga Namjoon mencium bibir Seokjin yang memang sejak dulu menjadi impiannya, membuat jantung Seokjin berdetak tidak karuan.
Ciuman yang lembut sebagai media untuk menyampaikan perasaan keduanya, mereka berdua menikmati penyatuan bibir mereka.
Lembut, dalam hati Namjoon berkata, itu yang ia rasakan saat bibit nya pertamakali menyentuh bibir Seokjin.
Namjoon memperdalam ciuman mereka dengan meletakan tangan dileher Seokjin, gairah mulai menyelimuti mereka berdua, rasa ingin menguasai seorang calon dokter begitu besar dalam diri seorang kaplen team basket ini.
Namjoon melepaskan bibir Seokjin disaat mereka mulai membutuhkan udara, "Seokjin, aku juga mencintaimu" Seokjin menatap mata Namjoon, akhirnya apa yang selama ini ia ingin dengar terwujud.
Seokjin memeluk Namjoon dengan erat, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Namjoon, menghirup wangi tubuh Namjoon yang membuatnya candu, Seokjin juga merasakan aeda yang sudah membesar diantara kedua pahanya.
"N- Namjoon" Seokjin melirik ke bawah, Namjoon mengerti apa yang ingin seokjin katakan, ia pun kembali mencium seokjin dengan penuh hasrat.
"Seokjin, A-aku menginginkan mu" Dengan suara parau Namjoon berkata dengan nafas yang tersengal sengal.
"Tapi kita ditaman" Seokjin mengingatkan, ya mereka memang masih ditaman, sial gumam Namjoon, Namjoon melepaskan pelukannya sencoba ngengontrol dirinya, Seokjin tersenyum melihat apa yang Namjoon lakukan.
"Jangan tersenyum Seokjin, aku sedang mencoba mengendalikan diriku" Dengan nada sedikit kesal Namjoon berkata pada Seokjin, Namjoon terus saja jalan mondar mandir didepan seokjin.
"Ayo kita pulang" Namjoon melihat kearah Seokjin, sepertinya itu pilihan terbaik, ia bisa mandi untuk menenangkan dirinya.
"Ayo" Namjoon menggengam tangan Seokjin dan menariknya ke mobil.
Tanpa ada kata yang keluar dari mulut mereka berdua Namjoon melaju mobilnya kearah rumah Seokjin yang hanya berjarak 5 menit dari taman.
Setibanya didepan rumahnya Seokjin langsung keluar dari mobil, Namjoon juga keluar mengantar Seokjin sampai kepintu.
"Mmm... Mau masuk?" Seokjin bertanya sambil kembali memeluk Namjoon, entah apa yang Seokjin fikirkan dia menjadi sangat manja malam ini, dan sangat menggoda.
Seokjin menggigit bibir bawahnya, sambil melihat ke arah Namjoon."Aagghhh... " Namjoon mengerang frustasi dengan pemandangan didepan matanya saat ini. Ia pun melumat kembali bibir itu, bibir yang terus menggodanya, akhirnya ia memutuskan menerima tawaran Seokjin untuk masuk.
"Orang tua mua ada dirumah?" Tanya Namjoon memastikan kalau mereka hanya berdua saja. "Malam ini eomma sibuk mengerjakan pesanan untuk besok pagi, jadi ia tidak bisa pulang malam ini, sedang Appa, entahlah kau tau kan Appa ku" Mereka masuk kedalam rumah dan duduk di ruang keluarga.
Sudah lama Namjoon tidak kerumah ini, ya semenjak ada masalah dengan Seokjin.
"Mau minum?" Seokjin menawarkan kepada Namjoon, ada perasaan kikuk diantara mereka dan Seokjin mencoba untuk menghilangkan rasa itu.
Namjoon menggelengkan kepalanya, dan mendekatkan posisi duduk sehingga tidak ada spasi diantara mereka, "Seokjin boleh aku bertanya?" Namjoon memainkan kedua tangannya karena ia merasa sangat gugup.
"Iya boleh, selama aku bisa menjawab?" Seokjin menundukan kepalanya, "sejak kapan kamu menyukaiku?" Sekjin sedikit terkejut mendengar pertanyaan Namjoon.
"Kamu sendiri mulai kapan?" Seokjin balik bertanya "heyy aku dulu yang bertanya" Namjoon menggelitik pinggang Seokjin, membuat Seokjin tertawa kegelian.
"Hahaha, kamu dulu yang cerita baru aku juga cerita" Seokjin membalas menggelitik pinggang Namjoon, walhasil Seokjin sekarang berada diposisi terhimpit antara sofa dan badan Namjoon.
"Aku mulai menyukaimu saat aku sadar kalau mendiamkanmu merupakan kesalahan terbesarku" Namjoon memperhatikan Seokjin yang mendengarkannya dengan serius.
"Kamu ingat dulu satu minggu Dirimu berusaha meminta maaf padaku?" Seokjin mengangguk, "dan setelah satu minggu kamu berhenti berusaha, saat itu lah aku menyadari kalau aku menyukai dirimu, aku tidak suka melihatmu selalu makan siang bersama Hana, saat itu aku berfikir, apa menariknya Hana dibandingkan diriku" Seokjin membelai lembut kepala Namjoon, dan terus mendengarkann pengakuan pemuda yang telah mencuri hatinya ini.
"Aku marah dengan mu, karena lebih memilih dia dari pada aku, saat itulah aku mulai mempertanyakan diriku sendiri kenapa kau selalu menjadi pusat perhatian ku, dan mulai cemburu pada Hana" Namjoon berhenti sebentar dan memandang wajah Seokjin dengan penuh cinta.
"Saat itulah aku sadar kalau aku mulai menyukaimu" Namjoon mencium lembut hidung Seokjin.Seokjin menutup mata sebagai respon ciuman lembut Namjoon di hidungnya.
Tatapan mereka bersatu, dan perlahan Namjoon mendekatkan bibir nya untuk mencium bibir sensual milik Seokjin.
Namjoon membelai kepala Seokjin dengan lembut, dan memperdalam ciumannya, Seokjin membuka mulutnya, membiarkan lidah Namjoon mengeksplor dan bermain dengan lidahnya.
Erangan Seokjin malah menambah gairah didiri Namjoon. begitu sexy terdengar ditelinganya. Namjoon menghentikan eploritas yang ia lakukan. Dan mencoba mengontrol gairah nya.
"Kalau dirimu kapan kamu mulai menyadari kalau kamu menaruh hati padaku?" Namjoon bertanya di kuping Seokjin, suara berat Namjoon memberikan sensasi di sekujur tubuhnya.
"Saat aku melihat mu selalu dikelilingi wanita cantik, kamu begitu poluler di sekolah, aku tidak suka, tidak suka setiap kali kamu dikelilingi atau bersama wanita cantik itu" Seokjin memanyunkan bibirnya sedikit, lucu sekali dilihatnya Namjoon jadi tambah gemes, "memangnya gadis gadis itu berbuat apa dengan ku sampai kamu terkesan cemburu pada mereka?" Namjoon menggoda Seokjin.
"Aku tidak cemburu" Seokjin mengelak dan mencubit lengan Namjoon, "awwww, rupanya sayangku imut sekali kalau sedang marah" Namjoon tertawa lepas dan kembali mencium Seokjin kali ini tanpa ampun, melumatnya sampai mereka kehabisan nafas.
"Namjoon,.. " Namjoon menghentikan ciumannya dan beralih ke leher dengan rakus ia menggigit dan menghisap, meninggalkan tanda merah, tanda cinta nya yang begitu dalam yang ia pendam dari masa sekolah dulu.
"Seokjin i want you".. Namjoon berkata ditelinganya dengan suara parau.
TBC.....
KAMU SEDANG MEMBACA
STUPID FIGHT
FanficSeokjin dan Namjoon adalah teman dimasa elementary school, tapi Namjoon berhenti berbicara dengan Seokjin hanya karena Seokjin tidak sengaja menumpahkan bekal makan siang Namjoon, akankah mereka bisa menjadi teman kembali?... Ini adalah story perta...