1. Tanpa Seragam

2.8K 41 0
                                    

6 bulan sebelumnya....

"Siapa yang memasukkan udang?"

Di tengah keheningan makan malam, tiba-tiba saja suara Nyonya Theo menggema di dalam ruang makan.

Seketika atmosfer ketegangan merayapi satu persatu para pelayan yang berada di dalam dapur.

Saling pandang dengan tatapan bertanya-tanya, akan tangan siapa yang berani memasukkan bahan makanan pencetus alergi sang Nyonya Besar.

"Sa-saya Nyonya. Maafkan saya." Wanita muda berambut pirang berlari kemudian berlutut di depan Nyonya Theo. "Maaf Nyonya. Itu kelalaian saya."

Luna yang mendengar ribut-ribut itu mengintip sedikit dari ambang pintu ruang makan bersama 3 sahabatnya yang juga merupakan pelayan di mansion.

Yang berlutut itu Maria. Luna kenal, tapi tidak begitu akrab. Dia baru saja dipindahkan ke bagian dapur beberapa hari lalu dan sepertinya sudah membuat kesalahan fatal.

Nyonya Theo menyilangkan tangannya di depan dada. Wajahnya datar namun tatapannya menusuk.

"Nanti malam, ke kamarku." Ucapnya pelan.

"Ba-baik Nyonya. Saya minta maaf. Saya akan segera mengganti makanan Nyonya." Maria mengambil piring bekas Nyonya Theo yang -untungnya- isinya belum tersentuh sama sekali.

Luna menurunkan kepalanya. Saling pandang bersama 3 sahabatnya.

Mereka tahu akan ada sesuatu menanti Maria.

Dulu, merasa bisa bekerja di mansion ini merupakan sesuatu yang membanggakan. Namun saat Luna belum tahu bahwa Nyonya besar sangat displin terhadap para pekerjanya.

Para pelayan mansion memiliki seragam khusus yang modelnya cukup formal. Kemeja putih dengan logo mansion yang di bordir di bagian saku. Dipadukan rok span selutut berwarna marun.

Yang perempuan rambut harus terikat rapih dengan pita yang sewarna dengan rok. Sementara pelayan lelaki harus di sisir rapi ke arah kanan. Setiap pelayan pun diberi 2 cadangan seragam untuk bergonta-ganti.

Busana mereka adalah salah satu hal terpenting yang harus mereka perhatikan. Salah satu syarat dari sang Nyonya besar.

Luna belum lama bekerja di tempat ini. Baru seminggu. Dan baru saja bisa menghapal seluruh bagian mansion yang entah luasnya berapa hektar.

Ada kolam renang luas di atap dan bagian samping rumah. Juga lapangan golf di halaman belakang. Belum lagi gym dan bioskop mini.

Jalan aspal berkelok yang membelah sekumpulan pohon pengkih, dari gerbang utama sampai ke depan mansion, adalah jalur yang sangat panjang dan jauh.

Ada air mancur bundar di depan pintu utama dan lagi, logo mansion juga terpasang di atas air mancur itu. 4 pilar tinggi di bagian depan yang menjulang sampai lantai 2 menjadi pertanda betapa kokohnya rumah mewah itu.

Bersihnya lantai granit membuat Luna bisa melihat pantulan wajahnya dengan begitu jelas.

Bagian basement dijadikan tempat parkir yang sebagian sudah terisi belasan mobil si pemilik.

Tugas utama pelayan yang baru saja bekerja hanyalah membersihkan kamar mandi. 18 kamar mandi menjadi tanggung jawab para pekerja junior seperti dirinya. Untung saja Luna tidak sendiri. Ada 3 wanita lainnya yang merupakan pekerja baru.

Namun mereka juga harus siap jika sewaktu-waktu Tuan dan Nyonya besar memerlukan bantuan mereka.

Kepala Lim, kepala pelayan di sini selalu menekankan sesuatu kepada mereka saat di hari pertama mereka datang.

(S1) Rahasia Di Mansion Tuan Theo - SelesaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang