Catatan!
Jika ada kesamaan baik nama, latar, alur, atau mungkin jalannya cerita, itu hanya kebetulan semataHargai sebagai sesama penulis maupun pembaca, dilarang plagiat, no copy paste
Hard word / typo bertebaran
Sider's jauh-jauh sana
Jangan lupa vote komennya, bikin author seneng gak susah kok
_____________________________"𝕸𝖚𝖘𝖓𝖆𝖍𝖐𝖆𝖓"
"𝕭𝖚𝖓𝖚𝖍 𝖉𝖎𝖆"
Swush!
Trang!
Jleb
Kedua pihak kini saling berhadapan dengan posisi yang cukup dekat.
Ieka menatap Rui yang ada di hadapan nya dengan kekehan ringan nya. Ia sepertinya harus mengakui jika kali ini ia kalah dari hasil eksperimen nya sendiri.
Dan kali ini ia benar-benar merasa seperti pertama kali mengenal dunia pertarungan penuh darah. Di mana dulunya ia akan merasa ketakutan dan kekhawatiran yang besar.
Dan ia merasakan nya lagi hanya dari tatapan datar dan dingin dari Rui.
"Tak ku sangka berakhir seperti ini... Kode 006.. Sepertinya tugas mu selesai disini"
"Tugasku belum selesai, ada banyak hal yang harus ku lindungi. Dan ada banyak hal yang harus ku cari tau. Jangan samakan aku denganmu yang gila akan kekuasaan"
Rui menatap dingin ke arah luka yang di dapat Ieka tepat pada dada kanannya. Dan ia yakin dia pasti akan tumbang sebentar lagi.
Khhuuaakk
"Tch.. Hehehe benar-benar gila.. Ternyata rumor seorang profesor tiada karena hasil eksperimen nya sendiri benar-benar nyata.. Kode 006 apa kau tidak ingin mengatakan sesuatu padaku... Untuk terakhir kalinya.. Tatap aku sebagai lelaki lain bukan Profesor gila yang kau kenal" Ieka menatap sayu ke arah Rui yang masih menatap nya dingin.
Rui sejenak terdiam tak menyahut. Hingga anak itu memalingkan muka dan berucap
"Jika kehidupan kedua benar-benar ada jadilah orang berguna di sana"Ieka tertegun mendengarnya hingga tak lama ia tersenyum sebagai sahutan.
"Pasti"Klang
Pedang Yatsufusa itu terjatuh dari tangan Ieka. Diikuti pengguna nya yang jatuh ke dalam pelukan Rui.
"Harusnya yang ada di sini adalah Rui.. Bukan aku"
Rui segera membaringkan Ieka di lantai dan menarik kembali pedang nya sembari menyimpan nya.
Lalu ia mengambil Yatsufusa tadi. Niat awal ia hanya ingin menyimpan benda itu juga tapi sempat terhenti ketika ia merasakan energi gelap pada Yatsufusa justru mengikat tangan yang memegangnya.
Ia terduduk saat merasakan rasa sakit yang teramat sakit menyerang aliran darahnya. Itu membuat darah mengalir dari hidung dan mulut nya secara bersamaan.
“𝕭𝖚𝖓𝖚𝖍 𝖉𝖎𝖆”
“𝕵𝖆𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖇𝖎𝖆𝖗𝖐𝖆𝖓 𝖉𝖎𝖆 𝖍𝖎𝖉𝖚𝖕”
“𝕸𝖚𝖘𝖓𝖆𝖍𝖐𝖆𝖓 𝖉𝖎𝖆”
“𝕵𝖆𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖇𝖎𝖆𝖗𝖐𝖆𝖓 𝖘𝖎𝖆𝖕𝖆𝖕𝖚𝖓 𝖍𝖎𝖉𝖚𝖕”
“𝕸𝖆𝖙𝖎”
“𝕳𝖆𝖗𝖚𝖘 𝖒𝖆𝖙𝖎”
Rui reflek mencengkram tangannya yang memegang Yatsufusa saat kilasan kelam tadi berputar di kepalanya.
Ia paham sekarang. Biarpun Ieka kuat tapi ia juga tersiksa dengan pedang nya sendiri. Dan dari apa yang ia lihat tadi, Rui menyimpulkan jika mereka adalah orang-orang yang di bunuh Ieka dengan menggunakan Yatsufusa.
'Ternyata gak cuma Murasame, Yatsufusa juga menyimpan semua kenangan gelap itu... Bedanya yang Murasame ingat hanyalah jeritan, derita, kebencian, kemarahan, dan dendam orang-orang yang sudah dibunuh menggunakan nya. Sedangkan Yatsufusa menyimpan kenangan gelap dari orang-orang yang di bunuh nya. Keputus-asaan, kesedihan, frustasi, pasrah, dan rasa tidak adil. Jadi intinya... Siapapun yang memiliki senjata dari tempat ini pasti juga merasakan hal serupa'
Rui segera bangkit dan menghapus jejak darah yang mengalir lewat mulut dan hidungnya. Saat ia hendak mengambil Yatsufusa kembali ia di kejutkan saat melihat pedang itu dengan sendirinya bergerak ke tangannya.
Di tatap nya pedang itu bergantian dengan ia menatap Murasame. Ia sebenarnya kurang yakin tapi hal ini sama seperti saat ia pertama kali menemukan Murasame.
Saat ia akan memegangnya pedang itu dengan sendirinya malah menghampiri nya dan berhenti di tangannya seolah mengizinkan ia untuk memegang dan menggunakan nya.
"Terserah, yang saat ini harus ku lakukan adalah memeriksa semua lokasi ini. Jika ada barang berharga itu cukup bagus sebagai koleksi"
Rui beranjak meninggalkan ruangan tersebut. Dan saat di telusuri lebih dalam ternyata hanya beberapa barang seperti buku-buku tentang nama dan jenis persenjataan yang di modifikasi pada tempat tersebut. Ada juga beberapa barang curian (mungkin) berupa kotak besar berisi emas, berlian dan beberapa perhiasan mewah.
Rui jadi kurang yakin sendiri apakah harus membawanya, lagipula ia tidak begitu tertarik dengan hal itu.
"Ren"
“Saya di sini Tuan, apa ada keperluan?”
"Datang ke lokasi yang ku berikan, dan juga bawa beberapa orang untuk ikut membantu. Ada beberapa benda yang ingin ku bawa ke kediaman"
“Baik Tuan”
Tapi akhirnya ia menghubungi bodyguard nya untuk membawakan barang-barang tersebut ke apartemen nya. Kebetulan ada beberapa alat dan benda yang di gunakan untuk bereksperimen yang kebetulan menarik perhatian nya.
'Sepertinya aku hanya bisa bertahan selama 5 jam lagi, setelah itu mungkin tidak masalah jika aku beristirahat sebentar. Yang menjadi masalah nya apakah mereka baik-baik saja? Entah kenapa tiba-tiba aku terfikir dengan keselamatan mereka'
_____________________________
__________________________
_____________________
_____________
________To be continue....
KAMU SEDANG MEMBACA
[Transmigrasi] "Who Am I?"
Teen FictionJudul sebelumnya : Transmigrasi Leo X Rui. Deandra Leonardo Lelaki dingin yang tak tersentuh, acuh pada sekeliling, bahkan tak jauh dari kata kejam ber transmigrasi ke tubuh remaja SMA yang sedang koma karena adanya tragedi di sekolahnya (Pembullyan...