RAYNE: 7 TAHUN
FINN : 1 Tahun.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Finn semakin hari semakin tumbuh menjadi anak yang imut, periang dan sihat. Diumurnya yang sudah mencapai 15 bulan, dia sudah bisa berdiri dan berjalan sikit demi sedikit, jika ada pegangan.
Orang tua Finn maupun Rayne sudah tentu senang akan tumbesaran Finn yang baik dan teratur, setiap harinya tidak ada hari tanpa gelak ketawa disaat keluarga kecil itu meluangkan waktu bersama sambil bermain-main dengan Finn kecil
Tetapi pada hari itu, suatu moment indah yang tidak akan pernah terlupakan buat Rayne terjadi
"Ba..ba..." Finn merangkak menuju ke sofa, Rayne yang melihat sang adik yang sudah sedikit lincah tetap mengawasinya, takut-takut ada apa-apa terjadi
"Ba..ba...Nya ..Ba..." Fin dengan tangan kecilnya memegang kaki sofa, lalu dengan sekuat tenaga coba untuk berdiri
Rayne yang melihat itu auto menyiapkan kaki dan tangan untuk menangkap Finn kalau-kalau sang adik terjatuh saat coba berdiri, tetapi untungnya Finn berhasil bediri
Rayne menghela nafas lega
"Ba..Ba..Nya..."
Finn menatap ke arah Rayne dengan mata nya yang bulat dan wajahnya yang lucu, dan saat Finn coba berjalan ke sisi sofa, tiba-tiba dia sedikit hilang keseimbangan lalu terduduk kembali ke lantai
Rayne sempat deg degan saat melihat Finn yang hilang keseimbangan, tetapi kembali menghela nafas lega saat punggung Finn mendarat dengan selamat ke lantai dan bisa tertawa lepas setelahnya, seperti coba memberitahu Rayne bahawa dia baik-baik saja
"Rayne, gk usah khawatir kok. Finn bakalan baik-baik saja" kata Mr.Ames lalu terkekeh kecil melihat gelagat Rayne yang selalu overprotektif terhadap Finn.
Mrs.Ames yang berjalan ke ruang utama sambil membawa nampan berisikan teh es dan cemilan untuk meraka cicipin pada sore tersebut
"Asik banget kalian mainnya, ayo sini dulu minum teh es, Okaasan ada nyiapin cemilan juga"
"Hai'~ " balas Mr.Ames dan Rayne lalu berjalan ke arah Mrs.Ames yang sedang menuangkan air ke dalam gelas
Mata Finn tidak lepas dari menatap Rayne dan sang ayah yang kini duduk di sebuah meja kecil yang turut berada di ruangan tersebut
Kemudiannya, Finn kelihatan berdiri sekali lagi, coba menstabilkan kakinya agar tidak terjatuh. Setelah dia kelihatan berdiri dengan sempurna. Finn sesekali memandang ke arah orang tuanya dan Rayne
"Ba.. Ba...."
"Hmm? Finn?" sang ibu yang sadar Finn seperti memanggil mereka, menoleh ke arah sang anak bungsu
"Ada apa sayang?" Mrs.Ames meletakkan gelasnya ke atas meja dan berniat untuk berjalan ke arah Finn, tetapi langkahnya terhenti saat melihat tangan Finn mulai terangkat dan tidak memegang sofa, dan perlahan-lahan kakinya berjalan menuju ke hadapan
"Honey!!" teriak Mrs.Ames membuatkan sang suami dan Rayne langsung menoleh
"Knapa sa-- oh dewa! Finn berjalan?!" teriak Mr.Ames heboh dengan reaksi kaget bercampur senang
Rayne yang melihat Finn mulai bisa berjalan walaupun kelihatan sesekali mau terjatuh , turut merasa senang. Terlihat senyuman lebar penuh bangga terukir pada wajah sang kakak
"Ayo berjalan ke arah Okaasan sayang" panggil sang ibu dengan posisi berlutut di atas lantai
"Ayo kepada Tousan, kau bisa melakukannya" panggil sang ayah tak mau kalah
"Baa....he he..." Finn kelihatan senang melihat gelagat Mr. dan Mrs Ames yang kelihatan antusias memanggil nama nya
Kaki kecil Finn terus melangkah kehadapan dan hal itu membuatkan sang ayah dan sang ibu semakin semangat memanggil namanya
"Mari kesini sayang~" - Mrs.Ames
"He he... Ba.. Ba"
Kaki Finn terus melangkah dan melangkah, dan saat sudah hampir berada dekat pada Mr Ames dan Mrs.Ames
"Ayo sayang~ Mari ke-- Eh?" - Mr.Ames
Finn malah melintasi mereka dan terus berjalan ke arah Rayne
"Ba bu....ba hehe.."
"Lihat honey! Finn mau berjalan ke arah Rayne!!" teriak Mrs.Ames heboh lagi
"Kau benar!! Oh! Aku harus segera mengambil kamera!!"Mr Ames pun segera berlari ke kamarnya lalu kembali semula dengan kamera yang sudah berada di tangan
"Rayne! Finn seperti nya mau memeluk mu~" - Mrs.Ames
Mendengarkan perkataan sang Ibu, jantung Rayne berdegup cepat. Perasaan senang kini memenuhi hati sang bocah berusia 7 tahun itu
"Rayne, pastikan kau memeluknya setelah Finn sudah benar-benar dihadapanmu, dan Tousan akan menangkap foto kalian" kata Mr.Ames dengan lensa kamera yang sudah difokuskan ke arah Rayne dan Finn
Rayne pun semakin merasa gugup saat kaki Finn melangkah semakin dekat kepadanya
Saat Finn sudah berada dihadapan Rayne
"ba.... He he he he~~" Finn tertawa senang saat dia bisa memeluk leher Rayne, dan Rayne turut memeluk Finn dengan senyuman lebar yang belum juga hilang
Click!
Mr.Ames menangkap moment berharga itu, lalu tersenyum lembut"Ini akan menjadi salah satu memori yang indah" gumam Mr.Ames dengan mata yang terus menatap ke arah kedua putranya dan juga sang istri yang kini memeluk Rayne dan Finn
"Okaasan senang karena Finn sekarang sudah bisa berjalan sendiri~ Tapi apa yang membuat okaasan lebih merasa bahagia adalah melihat kasih sayang antara kalian berdua~ Oh putra Okaasan yang genteng dan imut. Biar okaasan peluk kalian berdua lagi sekali" kata Mrs.Ames lalu kembali memeluk Rayne dan Finn
"Hey hey, kok aku gk diajak?" kata Mr.Ames dengan wajah dibuat-buat ngambek. Rayne dan Mrs.Ames tertawa sebelum membuka tangan mereka
"Ayo kita berpelukan~" senyum Mrs.Ames lalu Mr.Ames langsung ikutan memeluk sang istri dan kedua putranya dengan sangat erat
"Pelukan keluarga Ames~" kata Mr.Ames dan pada akhirnya mereka semua tertawa bersama
KAMU SEDANG MEMBACA
DROWNING IN DARKNESS
Fanfiction"Saat Dirimu Terus Tenggelam Dalam Kegelapan, Cahaya Yang Menerangi Dirimu Akan Perlahan Lahan Menghilang, Hingga Suatu Saat Kau Menyadari Bahawa, Apa Yang Tersisa Bersama Mu Hanyalah Perasaan Hampa Dan Kesepian" ...