ORTER : 8 TAHUN
WIRTH : NEW BORN
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.HOSPITAL
"Madl Sama, otsukaresama deshita!"
Kedengaran sapaan penuh hormat diberikan kepada seorang laki-laki paruh baya yang merupakan salah seorang orang penting dan kaya yang lagi berjalan di lorong rumah sakit
Disebelahnya, ada anak kecil dengan kacamata bulat mengikuti nya berjalan menuju salah satu ruangan VVIP di rumah sakit tersebut
Setibanya di depan ruangan, Mr.Madl membuka pintu dan dapat dilihat ada seorang wanita yang sedang berbaring di atas kasur rumah sakit dengan kasur bayi disampingnya
"Bagaimana dengan kondisi mu, Flora?" tanya Mr.Madl sambil kakinya melangkah mendekati sang istri diikuti Orter dibelakangnya
"Baik, tapi masih kelelahan" balas Mrs.Madl dengan suara lemah dan wajah yang kelihatan pucat
"Aku membawakan bunga kesukaan mu" kata Mr.Madl lagi sambil menunjukkan karangan bunga Rose merah yang ada ditangannya
"Terima kasih, letakkan saja di atas meja"
Mr.Madl meletakkan karangan bunga itu ke atas meja lalu duduk di bangku yang semangnya disediakan disitu, manakala Orter hanya diam bediri di samping Mr.Madl
"Aku sudah memikirkan nama untuk putra kedua kita. Wirth Madl" kata Mr.Madl direct to the point, tangannya menarik kasur bayi agar mendekat kepadanya lalu menatap sang putra kedua yang sedang tertidur pulas.
"Wirth Madl, aku yakin dia juga akan menjadi seorang yang bisa dibanggakan sama seperti Orter" kata Mr.Madl lagi sambil menatap Orter
Orter tetap saja diam, tetapi matanya tidak pernah lepas daripada menatap Wirth
"Sebenarnya aku ingin memberikan nama Thomas. Tapi Wirth juga bukan nama yang buruk" kata Mrs.Madl sambil tersenyum lemah
"Wirth.. Madl" batin Orter
.
.
.
.SKIP
MADL'S HOUSE
Mrs.Madl sudah dibenarkan untuk pulang dan kini dia sedang beristirahat di kamarnya sambil ditemani oleh seorang maid yang bertugas untuk merawat Mrs.Madl selama 3 bulan.
Manakala Wirth diletakkan di kamar yang disediakan khusus untuknya dimana bayi yang baru lahir itu sedang berbicara gk jelas sambil tangan kecil nya bergerak gerak ke atas. Seperti coba untuk menyentuh mainan yang sedang berpusing pusing sambil mengeluarkan lagu anak-anak, dimana mainan itu digantung di kasur bayi
Ortet tiba-tiba berjalan masuk ke dalam kamar Wirth, berjalan mendekati kasur bayi lalu menatap sang adik
"Wirth.." panggilnya
Seketika perhatian Wirth teralih kepada Orter
Sang bayi mengangkat tangannya kepada Orter, seolah meminta sang kakak untuk menggenggam tangannya
Orter yang melihat riaksi Wirth yang menggemaskan, langsung menoleh ke luar kamar, memastikan tidak ada sesiapa yang melihat dirinya lagi berada di dalam kamar Wirth
Setelah merasakan semuanya aman, sebelah tangan Orter perlahan-lahan bergerak untuk menyentuh tangan sang adik. Dan saat tangan kecil Wirth menggenggam jari-jari Orter, dia tiba-tiba tertawa menggemaskan, seolah-olah berasa senang karena bisa meraih tangan sang kakak
DOKI DOKI!!
Orter bisa merasakan jantungnya berdegup kencang karena merasa gemas dengan adik bungsunya itu
Wirth lagi-lagi berbicara dengan bahasa bayinya sambil tangan kecilnya bergerak gerak menyentuh tangan Orter, seketika wajah Orter yang sedari awal hanya memasang wajah tanpa ekpresi semenjak bertemu dengan Wirth, untuk pertama kalinya mengukir sebuah senyuman kecil
KAMU SEDANG MEMBACA
DROWNING IN DARKNESS
Fiksi Penggemar"Saat Dirimu Terus Tenggelam Dalam Kegelapan, Cahaya Yang Menerangi Dirimu Akan Perlahan Lahan Menghilang, Hingga Suatu Saat Kau Menyadari Bahawa, Apa Yang Tersisa Bersama Mu Hanyalah Perasaan Hampa Dan Kesepian" ...