•●{PROLOGUE 3}●•

255 30 0
                                    

RAYNE : 7 TAHUN
FINN : 1 TAHUN

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Kelihatan Rayne berlari dengan sangat cepat di lorong menuju ke rumahnya sambil ditangannya membawa sesuatu

Setibanya sampai dihadapan rumah
      
   

KCACK!
 

  
   
"TADAIMA!!!"

Rayne langsung membuka sepatunya, menyimpannya secara asal asalan lalu berlari menuju ke kamar orang tuanya

"Rayne sayang, kok buru-buru sih. Emangnya kamu kenapa?" tanya sang ibu yang baru keluar dari dapur, melihat gelagat anak sulungnya yang baru pulang sekolah

Setibanya di hadapan pintu kamar, Mrs.Ames menggeleng kecil dengan senyuman

"Mau ketemu Finn ternyata" kekeh Mrs.Ames saat melihat Rayne yang sudah berdiri di sisi kasur bayi

"Okaasan, liat apa yang aku buat untuk Finn hari ini. Saat di sekolah tadi kami diajarkan oleh Sensei cara untuk membuat boneka. Dan aku membuat boneka kelinci untuk Finn" kata Rayne penuh semangat sambil mengangkat boneka yang berada di pegangannya sedari tadi

 Dan aku membuat boneka kelinci untuk Finn" kata Rayne penuh semangat sambil mengangkat boneka yang berada di pegangannya sedari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kawai~"puji Mrs.Ames saat melihat boneka buatan Rayne, sang ibu berjalan ke arah Rayne lalu mengusap surai Rayne lembut

"Finn pasti menyukainya. Coba kau berikan kepada adikmu"

Dengan mata penuh penasaran dan gugup, Rayne menyimpan boneka kelinci itu di samping Finn yang sedang terlelap

Rayne memandang sang ibu

"Apa okaasan merasa Finn akan menyukai boneka buatan ku? Bagaimana jika dia gk suka?" tanya Rayne ragu-ragu. Mrs.Ames lagi-lagi mengusap rambut Rayne

"Tidak mungkin Finn tidak akan menyukai pemberian dari nii-sannya sendiri. Okaasan yakin Finn akan menyukai boneka pemberian mu. Lagi pula kau pasti membuatnya sepenuh hati bukan? Itu yang membuatkan boneka kelinci itu semakin bernilai"

Rayne menatap Mrs.Ames dengan tatapan penuh berbinar

"Benarkah?"

"Hai', bukan dari segi harga maupun kualitas boneka itu. Tapi kesungguhan mu dalam membuatnya untuk diberikan kepada Finn. Maka dari itu kau harus yakin dengan apapun yang kau berikan kepada adikmu. Karena Okaasan tau kau sangat menyayanginya dan apapun yang kau lakukan adalah untuk melihat adikmu merasa bahagia"

Wajah Rayne merona samar samar, apa yang dikatakan ibunya ada benarnya

Tiba-tiba

"hwuuaa....."

Kedengaran suara Finn menguap menandakan bocah kecil itu sudah terjaga dari tidurnya. Perhatian Mrs.Ames dan Rayne langsung tertuju kepada Finn

"Hn..?" mata Finn mengedip lucu saat menatap boneka kelinci yang ada di sampingnya. Dan tangannya mulai bergerak untuk menyentuh boneka tersebut

"Hn...ha ba... Haa~" senyuman menggemaskan terpancar di wajah Finn saat tangannya bisa mengenggam tangan sang boneka. Dan dia pun menarik boneka itu lalu memeluknya, dan kedengaran suara tawa kegembiraan dari mulut Finn

"Okaasan! " Rayne memandang ke arah Mrs.Ames begitu juga dengan sang ibu

"Kan sudah okaasan bilang, Finn pasti menyukai pemberian dari nii-san nya"

Rayne tersenyum cerah, lalu dia mengusap rambut Finn yang masih kelihatan tipis

"Apa kau menyukai boneka buatan Nii-san?"

"Ha ba..ha..nya ba" Finn hanya membalas dengan bahasa bayinya. Walaupun tidak mengerti, tetapi Rayne menganggap itu sebagai jawaban bahawa Finn menyukainya

"Nii-san akan terus memberikan sesuatu kepada mu setalah ini. Asalkan Finn menyukainya, Nii-san akan merasa senang." kata Rayne dengan senyuman yang terus terukir di wajahnya

DROWNING IN DARKNESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang