Siapapun akan menerima fakta bahwa seharian dirumah adalah nikmat dunia yang tak ada tandingan nya.
Contohnya saat ini, jam menunjukkan pukul 11 siang namun Damian yang sejak bangun tidur masih betah bergelung diatas kasur nya, menonton konten kreator youtube favorit nya.
Saat dirinya hendak kembali masuk kedalam mimpi, pintu kamar nya tiba-tiba terbuka membuat ia menoleh, menatap sosok yang berdiri diambang pintu dengan celana panjang bahan hitam dan sweater abu-abu.
"Lah? Kok masih dirumah? Ga kerja, Mas?" Damian bertanya bingung.
"Gue libur. Min, gue pinjem laptop lo bentaran."
"Buat apa?"
"Temen gue ngirim file, tapi di gue gak bisa di buka file nya. Mau cek, file nya yang eror atau laptop gue yang eror."
Mendengar penjelasan itu sontak Damian semakin dibuat bingung, kerutan di dahi nya pun semakin tercetak jelas.
"Katanya libur, kok masih ngurusin file?"
"Nama nya juga orang kerja, sibuk. Lo banyak tanya, kalo gak mau minjemin ya bilang. Gue nunggu Dika aja."
Mendengar Mas nya yang sudah marah-marah tentu saja membuat Damian kicep dan tak berani melawan.
"Iyaa, ett buset marah mulu. Tuh ada di tas gue cari aja."
Mendapat izin, Erzanu langsung masuk mendekati tas Damian yang tergeletak seperti barang terbengkalai diatas meja belajar nya. Menemukan barang yang ia cari, tas hitam itu langsung saja ia lempar ke sembarang arah. Lalu ia duduk disana.
"Di dapur ada sate, tadi gue beli." Ucap Erzanu yang mulai sibuk berkutat dengan laptop miliknya serta milik Damian juga.
Mendengar nama makanan itu, Damian spontan bangun dari tidur nya dan bergegas untuk pergi keluar kamar.
Baru saja Damian melangkah keluar beberapa detik, kepala nya kembali menyembul dari balik pintu menatap Erzanu yang terlihat sangat serius menatap 2 laptop di hadapan nya.
"Mas, laptop gue jangan diapa-apain."
"Iyaa, bawel. Emang nya mau gue bawa kabur apa? Rumah gue aja disini."
"Mass~ serius laptop gue jangan diapa-apain."
"Iyaa!"
Damian pun akhirnya kembali menjauhkan kepala nya dari pintu dan ingin kembali melangkah pergi. Tapi-
Dia kembali menyembulkan kepala nya di balik pintu. "Mas, seriusan ya? Jangan diapa-apain."
"Apansi lo!" Erzanu yang muak spontan melempar handuk yang tergeletak di meja belajar itu kearah Damian yang langsung menghindar, sebelum kembali mengintip dari celah pintu.
"Lama-lama gue perkosa beneran ini laptop."
"Jangan, Mas! Laptop gue masih perawan!"
"Ya mangkanya pergi gak lo!"
Si pemilik kamar hanya melengkungkan bibir nya kebawah sebelum akhirnya benar-benar pergi dari sana.
Erzanu menggeleng heran selepas kepergian Damian. "Ada-ada aja perkara laptop doang."
Sementara itu di sisi lain Damian yang awalnya lesu kini berubah menjadi sumringah setelah melihat sate dengan porsi cukup banyak ada di meja makan. Sebenarnya yang bikin dia sumringah bukan cuma sate, tapi disana juga ada seporsi nasi padang.
Ketar-ketir nya seketika menghilang melihat suguhan di meja makan.
Entahlah, tiba-tiba saja Damian hanya merasa takut. Takut Erzanu melihat dokumen private di laptop nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
3 Saudara Berkisah
Teen Fiction"Dari 3 bersaudara, siapa yang paling terbebani? Anak pertama? Anak tengah? Anak terakhir?" Tentang 3 bersaudara yang hanya akan mengikuti ego nya masing-masing, tanpa berfikir bahwa saling memahami adalah jalan terbaik. . . . Start : 14-06-2024 ...