• tak bisa tanpamu

213 33 68
                                    

[TaeTae🐻]
Sayang, maaf ya aku ngga bisa jemput tadi. Ada urusan mendadak sama papa. Besok aku janji bakal nganterin kamu. Miss you.

Tzuyu menarik nafas panjang sambil meletakkan ponsel di atas tempat tidurnya. Ia berbaring menatap langit-langit kamar. Disisi tempat tidurnya buku berserakan. Setelah selesai mandi, ia langsung mengerjakan semua tugas kuliah dan belum makan sampai jam delapan. Dia sudah sering mengulang-ulang ini di kepalanya.

“Apa putus adalah jalan terbaik?” karena gadis itu merasa bahwa dia memiliki pacar, tapi di waktu yang sama dia juga merasa tidak memilikinya. Bukan sekali dua kali Taehyung seperti ini, selama dua tahun berpacaran dengannya mereka baik-baik saja—diperhatikan layaknya kekasih. Memang Taehyung terkadang membatalkan janji bahkan saat Tzuyu sudah selesai bersiap dan menunggunya, tapi itu tidak sesering setahun belakangan. Saat Tzuyu dan Taehyung pacaran di tahun pertama, Jisoo dan Taehyung kembali berteman baik. Menurut Tzuyu itu bukan masalah karena memang sejak kecil mereka sudah bersahabat.

Lagi pula, mereka juga sering ada di pertemuan pekerjaan. Akan sulit bagi mereka jika tidak memiliki komunikasi yang baik, Tzuyu juga tidak pernah sibuk mempertanyakannya. Dia percaya bahwa Taehyung begitu menyukainya, maka dari itu mereka bertahan sampai tiga tahun.

Tzuyu juga tidak keberatan terkadang dalam event tertentu, ia bisa melihat Taehyung, mamanya dan Jisoo berada pada tempat yang sama, berbicara bertiga. Karena memang orangtua Taehyung tidak mengenal Tzuyu, mereka mengenal Jisoo. Itu juga bukan masalah besar baginya.

Dan jika Tzuyu marah, Taehyung bisa mengatasinya dengan baik. Pria itu akan berusaha membujuknya dengan sangat baik melebihi yang Tzuyu harapkan. Gadis yang tumbuh dengan rasa tidak enak pada orang lain ini akhirnya memaafkan kesalahan yang sama berulangkali. Dan yang fatal memang hanya sering membatalkan janji.

Tapi belakangan, Tzuyu seperti tidak mengenali dirinya. Dia memang membatalkannya, tapi itu dua sampai lima jam setelah waktu janji temu mereka. Dia membatalkannya begitu saja dan besoknya menemui Tzuyu tanpa rasa bersalah.

Tzuyu memilih tidak membalasnya, besok dia juga berniat tidak akan mencarinya. Jika memang harus selesai, maka hubungan ini akan selesai. Secinta apa pun Tzuyu, dia memiliki keputusannya sendiri. Dan dia sudah lelah dengan beragam alasan selama setahun belakangan.



🤎🤎🤎



Tiga hari berlalu, Tzuyu mendapatkan beragam panggilan dan pesan. Ia memilih tidak merespon apa pun. Dan memang sudah dua hari ini dia kabur-kaburan. Taehyung selalu sibuk di hari kedua. Dan hari ketiga, Tzuyu sengaja pulang lebih awal.

Ia tidak siap menerima alasan lain. Setidaknya ia butuh waktu untuk mencerna semua ini. Rasa bingung yang terus menghinggapinya membuat ia kehilangan fokus pada pelajaran, padahal sudah saatnya ia mengirim laporan akhir untuk kelulusan.

“Kamu menghindari aku?”

Tzuyu terkejut saat suara di belakangnya menyapa, saat itu ia sedang pergi ke perpustakaan kota karena tidak ingin ditemui di perpustakaan kampus. Tapi malah bertemu disini...

Gadis itu menatapnya sejenak dengan sisa keterkejutan sebelum akhirnya menggeleng dan kembali memilih buku yang ia cari.
“Engga. Tzuyu ngga menghindari kamu. Tzuyu hanya sibuk mengerjakan laporan belakangan.” jika itu orang lain, Taehyung akan merasa bahwa bicara formal ini adalah sesuatu yang aneh. Tapi... Ini Tzuyu. Kekasihnya yang sejak awal memang begitu cara bicaranya. Taehyung sudah mencobanya selama tiga tahun, tapi cara bicara Tzuyu konstan mengikuti cara bicara ia dibesarkan.

Taehyung memilih menghargainya.

“Aku kan bilang waktu itu aku ada urusan dengan papa, sayang.”

“Iya, Tzuyu mengerti.”

[TAETZU]; Aku Sungguh Cinta, Tapi Mungkin Kamu yang Bodoh.Where stories live. Discover now