• change you

208 30 72
                                    

Taehyung terbangun dari tidurnya saat sesuatu memercik di wajahnya, dan senyuman cantik Jisoo membuatnya tersenyum. Taehyung mengucek matanya saat Jisoo mundur teratur menuju kaca besar di sudut ruangan, mereka masih saling bertatapan walaupun Jisoo hanya menggunakan bathrobe dan memilih pakaian dalamnya dengan mudah dari dalam lemari.

“Kamu nyenyak tidurnya?”

Taehyung masih mengumpulkan nyawa dan melihat sekeliling. Ia berusaha melihat jam berapa saat ini. Semalam setelah menonton film, dia tidak ingat kapan mereka tiba-tiba sudah ada di tempat tidur Jisoo. Dia hanya mengingat terbangun di jam 2 pagi dan lanjut tidur karena Jisoo memeluknya begitu erat. Seperti kebiasaan mereka sejak kecil kalau salah satu diantara mereka menginap.

“Ponsel aku dimana, Ji?”

Jisoo yang masih memakai dalam berlagak bak model Victoria Secret berjalan dengan entengnya keluar dari ruangan pakaiannya. Taehyung sampai harus membuang muka membuat Jisoo terkikik.
“Ji, kita kan udah dewasa, kamu ngga boleh begitu lagi di depan aku. Lain hal kalau kita di Pantai atau berenang.” katanya memperingatkan sahabatnya itu.

Tapi Jisoo malah tidak mendengarkan dan melanjutkan memakai pakaiannya di dekat tempat tidurnya. “Aneh banget kamu, apa bedanya di Pantai sama engga? Toh, cuma kamu yang lihat kok.”

“Kamu turun sana, tungguin aku. Biar kita sarapan sama-sama. Aku kasih ponselnya nanti setelah kita di kampus. Kamu ngga ke hotel dulu, kan?”

Taehyung akhirnya menjawab dengan pandangan ke arah lain. “Engga. Pagi memang masih jadwal aku ke kampus, nanti kalau sorenya baru ke hotel.”

“Kapan sih kamu yang urusin usaha paman di perusahaan? Udah lama lulus juga.”

“Nanti, setelah aku siap. Papa sudah mulai nyuruh ke kantor kok, cuma kalau sempat saja. Karena banyak juga yang aku handel.”

“Kayaknya kamu sama paman tahunya cuma kerjaan terus. Ngga asyik. Kalian berdua itu terlalu mirip. Cuma bedanya paman peduli ngga peduli sama bibi, sedangkan kamu peduli banget sama Tzuyu. Kenapa sih kamu milih dia?”

Taehyung diam lama. Lalu menelusuri keindahan matahari pagi dari pintu kaca kamar Jisoo. Sejenak wajah Tzuyu memenuhi dimana-mana.
“... Karena aku ngga suka ribet. Tzuyu itu ngga ribet dan yang seperti itu bakal lama sama aku. Aku sibuk, ngga sempat urus perasaan orang lain yang rewel. Tzuyu itu ngga rewel, dibujuk bentar juga pasti paham. Dia ngga tegaan, jadi... Aku rasa perempuan yang begitu cocok bersanding sama aku. Kalau punya anak nanti ada yang urusin di rumah, ngga kayak mama.”

Jisoo sampai terdiam, dia sudah selesai berpakaian sejak tadi dan menatap Taehyung yang tidak menatapnya. Bayangan pria itu memantul di cermin dalam tatapan kosong.

“Kamu yakin cerita kayak gini sama aku? Tumbenan banget.”

Taehyung bangkit dan tersenyum lagi.
“Toh, aku juga tahu semua rahasia kamu, kan? Kamu tunangan sama cowo yang kasar dan nyakitin kamu. Jadi sebagai sahabat, kayaknya kamu juga perlu tahu gimana aku memilih pasangan.”

Sebuah lampu tak terlihat muncul di kepala Jisoo. Senyumannya yang cantik terulas di sudut bibir tanpa diketahui siapa pun.
“Tapi aku tetap cemburu lho kalau tunangan aku ada main sama perempuan lain. Aku bakal tetap marah kalau dia kelihatan akrab banget sama cewek yang bukan saudaranya.”

“...” Taehyung diam lagi. Memilin tangannya sendiri dan terlihat begitu tenang namun bertengkar dengan dirinya sendiri.

“Ajarin aku buat cemburu begitu, Ji. Aku juga pengen cemburu kalau ngelihat Tzuyu sama orang lain. Tapi ini udah tiga tahun dan aku ngga pernah merasa terganggu dia dekat sama siapa pun. Mungkin juga karena aku tahu, kalau cuma aku yang dia mau, aku sadar kalau dia cuma jatuh cinta sama aku dan ngga akan mau sama yang lain, dan aku juga sadar cuma aku yang mau sama dia.”

[TAETZU]; Aku Sungguh Cinta, Tapi Mungkin Kamu yang Bodoh.Where stories live. Discover now