↺ Butterfly

277 44 88
                                    

Suara isak tangis yang penuh pilu memenuhi ruangan apartemen Taehyung.

Chou Tzuyu, dia menangis tidak henti-hentinya selama dua jam penuh setelah bangun dengan keterkejutannya di pagi hari. Sedangkan Taehyung yang sudah sejak tadi membujuknya hanya mampu terdiam pada akhirnya. Sudah berulangkali ia coba membujuk gadis itu, tapi Tzuyu tidak mau. Ia masih menangis dan meraung-raung disana.

“Kenapa kamu lakuin hal ini ke saya? Saya salah apa sama kamu?”

Taehyung yang sejak tadi duduk di sofa seberang tempat tidur akhirnya bangkit. Ia sudah mandi dan sebenarnya sudah bangun duluan sebelum Tzuyu bangun. Ia memakai kaos dan celana pendeknya yang santai lalu memilih menghisap vape di sudut kamarnya sambil meminum teh seolah semalam bukanlah sesuatu yang besar.

“Tzuyu... Aku kan udah bilang kalau kamu semalam dicekokin obat dan kamu yang maksa-maksa aku buat ngelakuin hal itu ke kamu. Kenapa kamu ngga percaya sama aku?”

Taehyung bangkit, melihat mantan kekasihnya itu yang menahan selimut sebatas dadanya dan menutupi wajahnya yang menangis setelah berjam-jam. Pucat dan bengkak. Sangat mengerikan.

“Kamu bohong! Saya ngga percaya sama kamu kalau ini bukan kesengajaan. Kamu pasti bohong sama saya! Hidup saya hancur... Kamu yang hancurin!” dia masih menangis dan tidak mau menatap Taehyung.

Dia tidak sudi menatap pria yang semalaman memperkosanya dan mengatakan bahwa hal ini merupakan ketidaksengajaan.

Taehyung menarik nafas berat, seolah berhadapan dengan Tzuyu adalah sesuatu yang menguras tenaga. Langkahnya mendekati mantan kekasihnya itu, tubuh kurusnya yang memar disana-sini bekas perbuatannya dia perhatikan dengan lembut.

“Hidup kamu ngga akan hancur... Aku janji sama kamu.” dengan memberanikan diri, ia menyentuh lengan Tzuyu yang gemetaran karena insiden yang baru saja terjadi. Tapi Tzuyu buru-buru menghardiknya kasar seraya menyembunyikan wajahnya karena malu sedalam-dalamnya.

“Tzuyu, hidup ngga akan hancur hanya karena kamu tidur sama laki-laki. Toh juga kamu butuh itu semalam, kamu kesakitan. Jadi kamu pikir aku bisa apa? Dan aku mabuk, Tzuyu. Aku gatau apa-apa sama seperti kamu!”

Tangisnya tidak mereda dan jika terus seperti ini dia akan sakit. Taehyung menariknya dan memeluknya paksa dengan selimut yang masih melekat di tubuhnya yang kurus.

Tangannya yang kurus memukul dada Taehyung yang langsung dibiarkan pria itu, Taehyung malah memeluknya semakin kencang.
“Kamu bohong... Kamu bohong terus sama saya. Kalau memang saya kesakitan, kamu seharusnya ngebiarin saya, bukan malah melakukan hal seperti itu.”

Taehyung hanya menarik nafas dalam.

Semalam adalah pesta pelepasan kampus. Memang sudah tradisi yang dilakukan secara turun-temurun meskipun para mahasiswa belum wisuda. Acara yang dilakukan sekaligus untuk ajang pencarian jodoh.

Taehyung datang semalam sendirian dan berkumpul dengan teman-temannya sebelum dia menemukan Tzuyu bersama Nayeon sedang bercanda sambil memakan camilan pedas dengan jus di tangan mereka. Anak baik-baik kampus seperti memiliki lingkaran sendiri jika ada pesta seperti ini.

Dan begitu pula sebaliknya, anak-anak nakal dengan alkohol, whiskey dan minuman keras lainnya sembari memainkan beberapa permainan merusak bangsa. Seperti dua ada kubu tajam dalam satu tempat namun itu merupakan hal yang biasa mereka jumpai di pesta tahunan kampus seperti ini.

Nayeon pergi meninggalkan Tzuyu yang duduk di ayunan untuk menemui kekasihnya sebentar, sampai seorang pria mengajak Tzuyu mengobrol, Taehyung mengamati dari jauh sebelum ia menemukan kenaehan yang dilakukan pria asing itu.

[TAETZU]; Aku Sungguh Cinta, Tapi Mungkin Kamu yang Bodoh.Where stories live. Discover now