⚘ percuma saja ini hanya mengundang perih

251 38 17
                                    

Mereka bertiga ada di meja makan dan makan malam dengan baik. Taehyung selesai mandi akhirnya memilih duduk di sebelah kekasihnya, menyiapkan makanan kepada Tzuyu seperti gadis itu adalah anak kecil yang tidak boleh melakukan apa pun.

Jisoo mengamatinya dan tersenyum sesekali seolah mereka berdua adalah pasangan yang menggelikan.

"Enak?" Taehyung bertanya, satu tangannya memperbaiki rambut Tzuyu yang menutupi sisi wajahnya, lalu mengecup bahu Tzuyu sebelum pria itu tersenyum karena Tzuyu mengangguk.

Drama yang baik sekali, Kim Taehyung. Jisoo berbisik dalam hatinya mengetahui jelas apa yang Taehyung ceritakan saat mabuk. Mereka berdua terus makan, Taehyung yang terus saja memberikan perhatiannya. Tzuyu menolak melihat rival diseberang meja, setiap makanan yang Tzuyu ambil—sesekali mendapatkan hadiah kecupan dari pria itu. Entah di pipi, leher atau bahunya.

"Kalian udah pernah begituan?"

"Uhukkk..." Tzuyu langsung terbatuk-batuk mendengarkan apa yang wanita itu katakan.

Taehyung menyodorkan segelas air yang langsung diteguk Tzuyu, tangan besar pria itu mengusap punggungnya dari belakang.
"Ji, apaan sih?!"

"Melihat dari reaksi Tzuyu sih kayaknya belum ya." Jisoo tersenyum nakal menggoda Taehyung, tapi pria itu malah menatapnya dengan tajam.

"Saya... Saya permisi ke toilet dulu." tidak menunggu izin siapapun, Tzuyu langsung angkat kaki dan pergi ke toilet yang ia tahu ada di kamar Taehyung untuk menenangkan diri.

"Sampai kapan kamu tahan pacaran gaya begini, Tae? Aku tahu jelas siapa kamu sejak kecil... Dan aku terkejut kamu bisa sama perempuan kayak begini selama tiga tahun? Kamu... Ada main, kan? Ganti-gantian sama gadis-gadis pemuja Kim Taehyung di kampus?" bisiknya membuat wajah Taehyung memerah.

"Ji, tolong jangan bahas hal kayak gini di depan Tzuyu! Dia ngga tahu apa pun! Aku ngga mau sampai dia..."

"... Dia tahu apa yang kamu lakuin diluar pandangan dia?! Gadis bodoh yang naif. Apa yang kamu lihat dari dia? Cantik juga cantikan yang lain? Pinter juga masih banyak pinteran yang lain yang memuja kamu, ituloh yang sering sama kamu tiap Minggu malam. Kaya juga engga, udah miskin, yatim piatu. Nyebelin lihat kamu sama dia!"

"Lumayan kalau bisa dipakai, ini juga kamu masih pakai orang lain, kan? Dia selalu anggap kamu sebagai cowok baik-baik yang ngga pernah nakal dan mabuk. Tapi dia ngga tahu apa yang sebenarnya kamu lakuin diluar. Kamu itu terlalu hebat untuk perempuan yang ngga ada nilai lebihnya itu sama sekali."

"Ji... Diam! Kalau sampai Tzuyu tahu dan dia marah..."
Taehyung memperingatkan.

"Biarin dia marah, kan bener kalau kalian juga ngga bakal kemana-mana! Stuk disini terus sampai tiga tahun lebih ngga ada kemajuan. Kamu udah punya bisnis disana-sini, rumah sakit, hotel, kampus ternama dan bersanding sama perempuan dengan usaha bunga kayak gitu? Kamu bisa tebak apa yang akan tante dan paman lakuin kalau mereka tahu perempuan seperti apa yang anaknya pacarin? Kamu lihat baju tuanya itu? Dan outer sweeter yang dia pakai? Aku dari tadi udah mual cium bau nenek-nenek yang nempel di baju itu dan dengan santainya kamu nyium dia dari tadi? ... Kamu ngga waras?"

Mereka masih saling berbisik, semua yang dikatakan Jisoo hampir sepenuhnya benar-kecuali aroma sweeter yang gadis kaya raya itu katakan. Tzuyu, dia tidak bau sama sekali. Sangking terlalu polosnya dia, gadis itu hanya beraroma minyak telon dan bedak bayi.

"Aku bisa tahu kenapa kamu ngga mencoba untuk tidur bareng dia sama sekali. Karena dia bau dan membosankan, kenapa ngga coba pacarin yang lain sih Tae? Yang buat aku ngga mual setiap ada di dekat dia?"

"Kamu ngga tahu apa-apa tentang aku... Kamu..."

"Apa? Apa yang aku ngga tahu dari kamu? Tzuyu itu yang ngga tahu apa-apa tentang kamu! Naif dan bodoh, dia ngga tahu bahaya apa yang lagi nungguin dia. Dan dengan polosnya dia percaya kalau kamu jatuh cinta sama modelan yang begitu."

[TAETZU]; Aku Sungguh Cinta, Tapi Mungkin Kamu yang Bodoh.Where stories live. Discover now